Cerita sudah tamat. Tapi tolong, jangan lupa vote dan comentnya, ya?
Hargailah karya orang. Jangan menjadi pembaca gelap, jadilah pembaca yang pintar, guys:)-
(Namakamu) resah. Pasalnya dari tadi malam sampai pagi ini belum membuat surat cinta untuk kakak seniornya. Bukan karena (Namakamu) yang dongkol, tak bisa merangkai kata-kata. Melainkan ditujukan untuk siapa, yang membuatnya bingung dari kemarin pulang sekolah. Menurutnya juga tidak penting sekali. Jadi kalaupun dia tak membuatnya, bukan masalah baginya.
"(Namakamu), lo bikin surat buat siapa?" ucap gadis berbando biru langit. Ia baru saja menyelesaikan surat cintanya.
(Namakamu) menggeleng.
"Maksudnya lo bingung mau ngasih ke siapa?"
(Namakamu) kembali menggeleng, kemudian beralih menatap teman sebangkunya ini. "Ngga cuma bingung, gue juga belum bikin Sal,"
Salsha menepuk jidatnya. "Kok bisa? Yaudah sini gue bikinin,"
(Namakamu) menggeleng lagi. "Ngga perlu. Sebenernya merangkai kata-kata gitu gampang banget. Tapikan gue ngga tahu mau ngasih ke siapa, jadi yaa ngga penting juga gue bikin kan,"
"Jangan gitu (Namakamu), ntar lo dihukum lho,"
(Namakamu) memandang Salsha lagi. "Jadi gitu ya? Ngga bikin bakalan dihukum,"
Salsha mengangguk. "Dan lo masih punya waktu sampai istirahat nanti buat merangkai kata-kata lo itu di atas kertas. Kalo lo butuh kertas sama amplop, nih pake punya gue aja,"
(Namakamu) tersenyum. Ia bersyukur memiliki teman baru sebaik Salsha ini. "Oke thanks ya Sal, nanti gue bikin pas istirahat aja,"
Salsha kembali menepuk jidatnya. "Baru gue inget, maksudnya dikumpulin pas sebelum istirahat!"
(Namakamu) terbelalak. "Jadi, waktu gue cuma bentar dong. Yaudah gue ke perpus dulu nyari ketenangan. Daaaah!"
(Namakamu) berlari meninggalkan Salsha di kelas yang masih sepi. Karena jam masih sangat pagi. Baru menunjukkan pukul 6.04 pagi. (Namakamu) tidak mau terlambat lagi.
***
(Namakamu) mengulum ujung bawah bolpointnya. Sedari sepuluh menit yang lalu, dia baru mendapat satu paraghraf kata-kata indahnya. Sedangkan ditujukan untuk siapapun dia masih bingung.
"Hey,"
Suara itu mengejutkan (Namakamu). Ternyata ada orang lain di perustakaan sekolah ini, padahal masih sangat pagi. Orang mana yang rajin pergi ke perpustakaan pagi-pagi sekali?
"Lagi bikin surat cinta ya, Dek?"
(Namakamu) tersenyum saat mendapati orang yang menyapanya tadi adalah senior baik bermata sipit yang beberapa kali membantunya. "Ehehe, iya nih Kak. Masih bingung tapi,"
"Loh kenapa kamu ngga bikin dari kemaren atau tadi malam aja? Waktunya mepet kan kalau sekarang,"
(Namakamu) menggeleng-gusar. "Habisnya aku bingung mau ngasih ke siapa, jadinya aku pikir ah ngga perlu bikin kaya ginian. Eh kata temen tadi kalo ngga bikin bakalan dihukum,"
Aldi terkekeh, "kamu ini bandelnya ngga ketolongan ya,"
"Ehehe males abisnya,"
"Yaudah, bikin aja gih, ke senior yang kamu suka,"
KAMU SEDANG MEMBACA
1. Senior Jutek VS Junior Rese • IDR [Completed]
Novela Juvenil[[SEBAGIAN CHAPTER HANYA BISA DIBACA OLEH FOLLOWERS]] #SERI PERTAMA SENIOR JUTEK VS JUNIOR RESE . . Bagaimana dengan kehidupanmu setelah bertemu dengan Senior Jutek yang sok ganteng. Atau bertemu dengan Junior Rese yang selalu mengusik keseharianmu...