Tiga hari sudah keberadaan Iqbaal tiada kabar. Kemana perginya lelaki tampan yang sedingin es itu? Apa dia menyerah untuk segala-galanya? Karena pertengkaran yang sempat terjadi dengan sahabatnya sendiri kala itu menjadikan dirinya seperti dijauhi teman-temannya.
Keberadaan Iqbaal masih menjadi perbincangan hangat. Terlebih lagi ia termasuk senior yang memiliki banyak penggemar.
Hanya Kiki yang hatinya tersentuh. Ia merasa bersalah karena hanya memihak Aldi kala itu. Mungkin saja sahabatnya yang satu ini begitu terpuruk. Kiki berniat mencari keberadaan Iqbaal. Tanpa memikirkan lebih panjang lagi, ia langsung berkunjung ke kediaman Iqbaal. Kali saja Iqbaal hanya sakit demam atau sengaja ingin bolos.
Tingtong
Bel rumah yang tergolong besar dan megah ini berbunyi beberapa kali. Kiki sendiri sampai bosan memencet-pencet benda kecil itu. Sampai akhirnya pintu terbuka, dan Kiki lega.
"Iqbaal ada Bi?" tanya Kiki dengan ramah kepada wanita itu.
Wanita yang berpakaian daster yang berumur sekitar limapuluh tahun itu berekspresi datar, tak seperti biasanya. "Den Iqbaal ngga ada, Den.." jelasnya.
Kiki mengerutkan keningnya. "Iqbaal ke mana Bi? Udah tiga hari ini dia ngga masuk sekolah. Aku khawatir,"
Wanita itu terdiam sejenak. Sampai akhirnya ia harus menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi. "Den Iqbaal di rumah sakit,"
Kiki sempat shock mendengar penjelasan asisten rumah Iqbaal ini. Ia juga terpukul. Bagaimana bisa tidak ada pihak keluarga Iqbaal yang mengabari ke sekolah bahwa Iqbaal tengah sakit sampai dirawat di rumah sakit.
"Iqbaal kenapa Bi? Iqbaal di rumah sakit mana sekarang?" tanya Kiki tak santai. Dadanya sesak. Sahabatnya dari SMP itu tak pernah separah ini sakitnya sampai masuk rumah sakit.
Wanita itu menggeleng. Dan hanya menjelaskan di mana Iqbaal dirawat.
Kiki segera beranjak pergi dan harus menjenguk Iqbaal. Bagaiaman dengan keadaan Iqbaal sebenarnya?
Sekitar tigapuluh menit Kiki berada di perjalanan menuju rumah sakit tempat Iqbaal di rawat, Rumah Sakit Harapan Bangsa. Dan akhirnya kini ia tiba di depan ruangan Iqbaal dirawat.
Toktoktok
Kiki mengetuk pintu ruang rawat Iqbaal. Sepi, tiada yang menjawab. Kiki putuskan untuk langsung masuk.
Dan keadaan Iqbaal membuat Kiki tambah shock. Hampir sekujur tubuh Iqbaal luka dan dibalut perban. Kedua tangan Iqbaal banyak terdapat luka lecet, kepalanya terbalut perban, lehernya dibalut busa pelindung, dan kaki kanannya dibalut perban dan terlihat besar, sepertinya kaki Iqbaal retak.
Kiki akhirnya tumbang di kursi samping ranjang Iqbaal. Ia juga meneteskan air mata. Sedemikian parahnya keadaan Iqbaal. Kenapa Iqbaal sebenarnya? Siapa yang tahu semua kronologi kejadian ini?
Keadaan Iqbaal sangat memprihatinkan. Namun ia terlihat damai dalam tidurnya. Hanya alat pendeteksi jantung yang terdengar nyaring di ruangan ini. Kiki masih menangisi sahabatnya dan belum bisa berkata-kata.
Sampai akhirnya suara pintu terbuka membuyarkan lamunan Kiki. Sosok wanita berhijab dan seumuran ibu Kiki memasuki ruangan ini. Rupanya bundanya Iqbaal yang datang. Ia menenteng sebuah kantong berisi beberapa makanan.
![](https://img.wattpad.com/cover/76057240-288-k152357.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
1. Senior Jutek VS Junior Rese • IDR [Completed]
Teen Fiction[[SEBAGIAN CHAPTER HANYA BISA DIBACA OLEH FOLLOWERS]] #SERI PERTAMA SENIOR JUTEK VS JUNIOR RESE . . Bagaimana dengan kehidupanmu setelah bertemu dengan Senior Jutek yang sok ganteng. Atau bertemu dengan Junior Rese yang selalu mengusik keseharianmu...