Part 2 | Perkenalan

7.6K 496 87
                                    

Bruuukk..

"Aww.. siapa sih jalan gak lihat- lihat." Tania menggumam sambil mencoba berdiri dan membersihkan rok dari debu- debu lantai yang menempel.

"Ehh maaf kak gue nggak sengaja." ujar seseorang yang menabraknya barusan.

Tania pun mendongak untuk melihat siapa yang menabraknya. Lelaki itu, adalah orang yang tadi pagi ia lihat di kantor.

"Ohh gapapa kali. Gue tadi juga nggak lihat lihat depan pas jalan." balas Tania dengan senyum tipisnya.

"Ya kak sekali lagi maaf ya." ujar cowok itu sambil tersenyum.

Manis. Aduh kenapa sih gue ini. Gue nggak boleh tertarik sama tu cowok. Secara kan dia adek kelas gue. Ucap Tania dalam hati, ia lalu menggeleng pelan.

"Eh Tania lo gapapa kan? Kok geleng- geleng kepala, lo pusing? Biar gue antarin ke UKS nih." tawar Jeny.

"Gue gak papa kok Jen, tenang aja."

***

Di kelas X IPA 5 sekarang sedang berlangsung pelajaran Kimia. Ya pelajaran itu cukup membuat siswa menguras tenaga dan pikiran. Tak terkecuali Adit. Dia tampak bosan dengan pelajaran itu. Berulang kali dia menguap tanda ia sudah sangat bosan. Begitu juga dengan yang lainnya. Malah sampai ada yang tertidur.

Jam pulang pun berbunyi. Seluruh siswa akhirnya bisa bernafas lega, mereka langsung memasukkan seluruh buku pelajarannya ke dalam tas tanpa memperdulikan guru di depan yang masih sibuk menjelaskan bagian terakhir yang ia tulis di papan tulis itu.

"Aditttt..." panggil Yuni.

"Apaan?!" balas Adit tanpa menoleh sedikit pun ke Yuni.

"Iiihh kamu ini, lihat dong aku kalau ngomong."

"Lo mau ngomong apa? Tinggal ngomong aja kok susah." 

Di sisi lain, Beni dan Zio sudah berada di luar kelas mengekor guru yang baru saja keluar dari kelas. Mereka sengaja meninggalkan Adit yang sedang disapa oleh Yuni. 

"Kamu pulang sama siapa? Aku boleh pulang bareng kamu?" tanya Yuni penuh harap.

"Nggak. Dah ya gue mau pulang. Tuh orang berdua sudah nunggu gue." balas Adit dengan tatapan dinginnya.

Yuni memberengut sebal karena ajakannya ditolak mentah-mentah oleh sang murid baru itu, Adit. Sementara, teman seperkumpulannya Bela dan Amel hanya bisa menahan tawanya.

***

"Assalamualaikum Ma, Tania pulang." ucap Tania sembari membuka pintu rumahnya.

"Walaikum salam. Kok agak lama pulang nya nak?"

"Tadi ada rapat musik dulu Ma. Tania ke kamar dulu ya Ma, mau istirahat."

Sesampai di kamar, Tania lalu membersihkan dirinya dan mengganti pakaian sekolahnya dengan baju kaos putih dan celana pendek selutut. Ia lalu berbaring sembari meraih snack yang tergeletak di atas nakas sebelah tempat tidurnya.

Pikirannya kembali saat kejadian tadi siang di sekolah. Ia teringat pada cowok yang menabraknya itu, apalagi saat dia tersenyum pada Tania, manis sekali senyuman cowok itu. Tubuh yang tinggi, hidung yang mancung, rahang yang tegas, dan tentunya senyumnya lelaki itu terus terngiang di pikiran Tania.

"Ehh kenapa gue jadi kepikiran dia terus sih!" dumel Tania.

Tania kembali memakan snack potato chips-nya tersebut. Kalau mengingat tentang cowok, ia jadi teringat akan sosok Kevin. Sosok yang telah meninggalkannya beberapa tahun silam. Sosok yang telah membuat goresan luka di hati Tania. Dan sampai sekarang Tania tidak tahu dimana keberadaan Kevin sekarang.

When Your Heart Talk [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang