Part 31 | Trying

2.2K 98 1
                                    

Tania daritadi sibuk membolak-balik lembar buku latihan soal untuk menghadapi ujian nasional yang baru saja ia beli kemarin. Ia pun terkadang browsing untuk mencari jawaban yang tidak terdapat dibuku. Setelah lama memcari jawaban tapi tidak kunjung ketemu, ia pun memutuskan untuk menutup bukunya dan beristirahat.

Tania lalu melirik jam dinding silver yang bertengger di salah satu dinding kamarnya. Jam itu menunjukkan pukul empat sore.

Drrrtt..drttt..

Tania mengambil ponselnya yang bergetar di atas kasurnya. Setelah ia melihat siapa yang meneleponnya ia pun langsung mengangkatnya.

"Halo." sapa Tania.

"Lo siap-siap ya ganti baju gue otw rumah lo nih."

"Ngapain? Udah sore juga Dit. Mau kemana emang?"

"Udah deh lo ganti baju aja, bajunya yang normal aja. Gue cuman mau ngajakin lo jalan-jalan kok."

Tania pun mendengus pasrah, "ya udah deh gue ganti baju dulu."

Dari seberang telpon pun terdengar suara kekehan Adit, "ya udah. Bye."

Setelah sambungan telepon terputus, Tania lalu beralih ke lemarinya untuk memilih baju apa yang akan ia kenakan. Mata Tania meneliti satu persatu bajunya. Karena banyaknya baju Tania pun sampai bingung untuk memilih. Akhirnya, Tania memutuskan untuk memakai pakaian rok dengan atasan kemeja berbahan sifon.

Setelah semuanya siap, Tania berjalan menuju ke bawah dan tampak disana mamanya yang sedang berada di dapur.

"Hai, mama." sapa Tania lalu memeluk tubuh mamanya dari belakang.

"Tumben kamu jam segini udah cantik aja, mau kemana memangnya kamu?" tanya Sania.

"Mau pergi jalan sama Adit."

Setelah itu terdengarlah suara ketukan pintu. "Tania bukain dulu ya ma?" Sania pun hanya mengangguk setelah itu Tania langsung melangkahkan kakinya untuk membukakan pintu.

"Hai," sapa Tania kepada Adit.

Adit tersenyum lalu, "mama lo mana? Gue mau izin dulu bawa anaknya." ucap Adit.

"Ada tuh di dapur. Masuk aja."

Adit dan Tania lalu masuk kedalam rumah dan menghampiri dimana Sania berada.

"Tante, Adit permisi dulu ya mau bawa Tania jalan." ucap Adit berpamitan.

"Iya. Jangan pulang malam-malam. Hati-hati ya." ujar Sania lalu tersenyum.

Setelah menyalami mamanya Tania. Mereka berdua pun menuju dimana Adit memarkirkan mobilnya.

"Untung gue bawa mobil jadi lo nggak susah kalau pakai rok."

"Hehe. Untung aja. Tapi kalo lo pakai motor gue kan bisa ganti jins."

Adit lalu membukakan pintu mobil untuk Tania, "tapi lo lebih cantik kalau pake rok."

Tania hanya tersenyum menanggapi omongan Adit. Setelah Adit masuk ke dalam mobil, mobil itu pun mulai melaju meninggalkan lingkungan perumahan.

***

Kevin menepikan motornya saat ia melihat sebuah mobil keluar dari rumah Tania. Kevin hanya mendengus pasrah.

"Yah.. telat gue. Udah keduluan pacarnya rupanya." ujar Kevin lalu tersenyum hambar.

Sebenarnya tujuan Kevin mendatangi Tania adalah untuk mengajaknya jalan. Tapi, apa boleh buat. Tania sudah pergi duluan dengan Adit. Kevin menyadari jika dirinya sekarang bukan lagi siapa-siapanya Tania. Ia sekarang hanyalah dianggap sebatas teman oleh Tania. Tapi Kevin masih bersyukur karena Tania masih mau menerima dia walaupun hanya sebagai teman.

When Your Heart Talk [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang