Tania malam ini beristirahat sembari menatap langit-langit kamarnya yang bermotifkan awan.
Dia mengingat kejadian siang tadi saat ia tak sengaja bertemu dengan Kevin. Tania masih tak percaya jika dia akan bertemu Kevin kembali. Kevin yang selalu diharapkan kembali padanya dalam dua tahun ini. Tapi akhir-akhir ini Tania sudah mulai sedikit melupakan Kevin dan semua kenangan masa lalunya.Tapi kini Kevin hadir kembali. Tania tak tahu harus berbuat apa. Ia bungung.
Tania tidak tahu kehadiran Kevin saat ini membuat ia senang atau membuat ia semakin kacau."Ah sudahlah" ujar Tania dalam hati lalu menarik selimut nya dan terlelap.
***
"Tania."
"Hmm."
"Lo kenapa sih? Dari tadi gue lihat lo melamun mulu." gerutu Jeny memandang sahabatnya heran.
"Nggak kenapa-napa."
Tania lalu mengambil tas lalu menempatkan kepalanya di atas tas.
"Cerita dong Tan kalau punya masalah. Gue kan nggak enak lihat muka lo cemberut mulu." ucap Cece yang kini duduk di bangku depan Tania.
Tania mengangkat kepala nya dan menoleh ke Jeny lalu ke Cece, "oke gue mau nanya ke lo berdua."
"Nanya apaan?" tanya Cece.
"Hmm.. reaksi kalian berdua kalau pacar lo yang udah bertahun-tahun hilang dan sekarang ia kembali lagi gimana?"
"Kalo gue sih nggak tau. Cowok aja gue kagak punya. Hehe." kekeh Cece.
"Kalo gue sih tergantung hatinya." ujar Jeny.
"Maksud lo?" tanya Tania mengernyitkan dahinya.
"Maksud gue itu tergantung hati, kalo masih punya rasa gue sih senang, tapi kalo udah nggak ada lagi ya biasa aja. Apalagi misalnya tuh cowok udah pernah nyakiti kita dan sekarang dia mau balik lagi ke kita, ogah mah gue." ujar Jeny bersemangat. "Emang kenapa sih Tan?"
"Gapapa."
Tok..tok..tok..
"Loh kalian kok nggak belajar?" tanya guru piket tersebut.
"Nggak ada gurunya Bu." jawab sang ketua kelas.
Guru piket tersebut kemudian masuk sambil membawa seorang murid baru.
"Ini ada murid baru dan dia masuk ke kelas kalian. Mari perkenalkan diri nak."
Lelaki itu menganggukkan kepala, "perkenalkan nama gue Kevin Rahadian. Kalian bisa manggil gue Kevin. Thanks." lalu lelaki itu tersenyum ramah.
Tania yang masih asik mengobrol dengan Jeny dan Cece langsung menoleh ketika dia menyebutkan namanya.
Tania diam mematung menatap Kevin yang sedang perkenalan diri. Yang ditatap pun sadar, ia lalu menatap Tania dan tersenyum miring."Kita dapat cogan lagi nih di kelas Jen." ujar Cece bersemangat.
Jeny hanya menganggukkan kepalanya.
"Nah ibu harap kalian bisa memperlakukan dia dengan baik," ucap guru tersebut dan menoleh ke Kevin, "dan kamu bisa duduk di sebelah Deni."
KAMU SEDANG MEMBACA
When Your Heart Talk [Completed]
Teen FictionKetika logika tidak mampu lagi mengartikannya, biarkan hati yang mengartikan semuanya. Ketika kita tidak bisa menjawab sesuatu, biarkan waktu yang menjawab semuanya. Disaat Tania ingin melupakan seseorang dari masa lalunya, disaat itu pun ia kedatan...