Libur telah tiba.. libur telah tiba.. hatiku gembira.
Tania bersenandung kecil sembari membereskan kamar tidurnya.
Beres-beres barang dikamar.
Satu kegiatan yang rutin dilakukan Tania ketika liburan tiba.
Tania lalu menghidupkan musik melalui speaker dengan cukup keras sehingga kedengaran sampai ruang tamu.Gubrakk..
Tania terlonjak kaget saat suara pintu terbanting tiba-tiba.
"Eh lo ngagetin gue aja sih, ntar kalo gue jantungan lo mau tanggung jawab huh?" ucap Tania emosi.
"Lo tu ya kalo ngidupin musik itu jangan kenceng-kenceng, berisik tau nggak!" sungut Vano sambil menunjuk-nunjuk Tania. "Lo tuh ganggu gue tidur tau."
Tania mencibir, "ya yang tidur-tidur aja kali, nggak usah pakai acara banting pintu keleus."
Vano pun berjalan menuju ke kasur Tania lalu ia langsung merebahkan dirinya disana.
"Pergi sana jangan ganggu, gue lagi beres-beres kamar jangan kusutin kasur gue." pekik Tania sambil menarik-narik tangan Vano.
Vano tidak merespon ucapan Tania, dan ia malah meraih boneka panda diatasnya dan langsung memeluknya.
"ABANG..JANGAN GANGGU BONEKA GUE.."
Vano refleks menutup telinganya langsung, "berisik."
Tania mendengus dan memilih untuk keluar dari kamarnya meninggalkan Vano yang asik tiduran di kasur empuk milik Tania.
***
Di liburan hari pertama, Adit, Beni, dan Zio janjian untuk berkumpul di salah satu cafe langganan mereka.
Adit menuju ke rumah Beni dahulu karena Beni mau menebengnya.
"Lama amat lo sampai?" tanya Beni ketika Adit sudah ada dirumahnya.
"Macet kali, ayo berangkat lagi." jawab Adit.
Tak lama kemudian mereka pun sampai didepan cafe dan tampak disana Zio yang sudah bersender di motornya menunggu kedua sahabatnya datang.
"Woi bro sudah lama ya lo sampai?" tanya Adit menepuk bahu Zio.
Zio melirik jam tangannya, "lumayan."
Beni berdecak, "bilang aja lo baru sampai Yo, mesin motor lo aja masih bau panas."
Zio terkekeh, "itu lo tau."
Mereka bertiga pun kemudian masuk ke dalam lalu memesan menu favorit masing-masing. Lalu mereka pun duduk di bangku yang berdekatan dengan jendela, bangku favorit mereka disini.
"Lo nggak liburan Ben?" tanya Zio.
Beni menggeleng, "nggak tau gue, belom ada rencana."
"Kalau lo Dit?" tanya Beni.
"Kalau gue juga nggak tau, sama kayak lo Ben belum ada rencana."
Obrolan mereka terpotong ketika pesanan mereka datang.
"Lo mesan cheesecake lagi?" tanya Adit ketika melihat Zio kembali memesan kue kesukaannya.
Zio mengernyit, "emang kenapa? Lo juga tiap kesini juga mesannya itu-itu aja." sungut Zio.
"Lo kenapa Ben?" tanya Adit saat melihat Beni tertawa tanpa sebab.
"Itu tadi ada orang kepleset terus jatuh," jawab Beni disela tawanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
When Your Heart Talk [Completed]
Teen FictionKetika logika tidak mampu lagi mengartikannya, biarkan hati yang mengartikan semuanya. Ketika kita tidak bisa menjawab sesuatu, biarkan waktu yang menjawab semuanya. Disaat Tania ingin melupakan seseorang dari masa lalunya, disaat itu pun ia kedatan...