Part 4 | Mencoba?

5.7K 407 66
                                    

"Hai Tantan. Serempak yuk ke kelas?" ajak Jeny. Mereka tadi bertemu saat sampai di gerbang masuk sekolah.

"Tantan lo kira gue setan." ucap Tania, ia lalu mengerucutkan bibirnya.

"Hehe bukan setan tapi tante. Hahaha." balas Jeny memeletkan lidahnya.

Tania hanya melengos mendengar jawaban dari Jeny.

Kelas Tania berada di lantai tiga, otomatis jika ingin ke kelas, Tania harus melewati koridor kelas X. Saat hendak berbelok ke tangga naik, tampak di depan kelas Adit dan kedua teman lelakinya sedang asik duduk dan mengobrol. Adit yang menyadari saat Tania hendak lewat pun langsung berdiri dan memberi sebuah senyuman.

"Hai kak." sapa Adit, ia lalu menghampiri Tania. "Kapan kak kita mulainya?"

"Eh hai. Terserah lo mau nya kapan. Lo mau nya emang kapan?" tanya Tania.

"Hari ini bisa kok kak. Istirahat gue jemput ya kak?"

"Sipp."

Adit terus memperhatikan Tania yang sudah berlalu hingga Tania menghilang dari pandangannya.

"Wiss Adit.. mainan lo udah kakak kelas aja." goda Zio saat Adit sudah kembali duduk disampingnya.

"Iya.. berani banget lo Dit. Gue salut sama lo." timpal Beni sembari menepuk pundak Adit.

"Apaan sih lo. Dia kan cuman mau ngebimbing gue di tim musik. Nggak lebih." balas Adit dengan tampang cueknya.

"Yakin lo? Nggak lebih? Masak iya?" goda Beni sambil mencolek-colek dagu Adit.

"Ah udahlah gue masuk kelas dulu ya? Bye."

"Ya bang Adit nya ngambek tuh Ben. Hahaha." ucap Zio dengan suara tinggi yang membuat beberapa murid yang lewat langsung menoleh ke arah mereka berdua.

"Woi Yo, suara lo kegedean peak. Lihat tuh orang pada lihat ke arah kita. Masuk kelas aja deh gue." ujar Beni yang langsung meninggalkan Zio yang masih terduduk di bangku besi itu.

"Kita kan dilihatin karena ganteng Ben." sungut Zio sembari merapikan rambutnya lalu masuk kembali ke kelasnya.

Para cewek yang melihat Zio merapikan rambutnya pun langsung terpana dan histeris.

"Cakepnyaaa.."
"Ya ampun Zio. Lo ganteng banget."
Begitulah teriak mereka.

***

Tettttt...

Mendengar bel istirahat berbunyi, Adit langsung berdiri tanpa membereskan bukunya yang berantakan di meja. 

"Woi Dit buru buru amat. Mau ke mana lo?" Tanya Beni bingung.

"Dia kan mau ketemu cewek yang tadi pagi itu Ben. Mau pdkt katanya. Hahaha." sambar Zio.

"Kamu jahat banget Dit, terus aku mau jajan sama siapa? Kok kamu tega ninggalin aku demi dia!" rengek Beni yang dibuat-buat.

"Najis lo Ben." Teriak Adit.

Teman sekelas yang mendengar nya pun hanya melihat Beni dengan raut muka jijik. Yang dilihat pun cuman nyengir lebar.

Baru saja Adit ingin melangkah keluar pintu kelasnya, ada sebuah tangan yang sudah mencekal tangan kanannya.

"Adit kamu mau kemana sih? Ke kantin ya? Sama aku aja yuk?" tanya perempuan itu.

"Apaan sih lo Yun. Mendingan lo ke kantin sama tu dayang dayang lo. Kasihan tu mereka," ucap Adit sambil menunjuk orang yang selalu mengekor Yuni. "Dan tolong lepas tangan gue." ucap Adit dingin yang membuat Yuni melepaskan pegangan tangannya.

When Your Heart Talk [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang