5

89 13 1
                                    

"Bisa kita bisa berbicara sebentar?"

"Kalau boleh tahu, kau siapa?"

"Aku akan memberitahunya nanti. Tempat ini sepertinya tidak baik untuk berbicara."

.

"Kau Chanwoo? Chanwoo Ikon?" Tanya Jin Hee terbelalak.

Mereka berdua berbicara di dalam kafe di meja samping jendela dengan dua gelas minuman yang sudah siap di hadapan mereka masing-masing. Chanwoo membuka masker dan topinya setelah beberapa lama berdiam saling tatap. Chanwoo memberanikan diri memberitahu kepada gadis di hadapannya tentang dirinya yang adalah seorang idol. Ia akan menerima semua resiko demi mencapai tujuannya bahkan jika tiba-tiba ada berita skandal tidak jelas tentang dirinya.

"Hm." Chanwoo mengangguk. Jadi begini, tujuanku ke sini untuk bertemu denganmu adalah aku ingin bertanya sesuatu."

"Tentang?"

"Apa kau kenal B.I?"

"B.I Ikon?" Jin Hee mengangkat sebelah alisnya dan dibalas anggukkan dari Chanwoo. "Tentu saja aku mengenalinya. Kalian kan artis yang sedang terkenal sekarang ini."

"Bukan itu. Aku melihat B.I berbicara di telepon dengan gadis yang bernama Park Jin Hee dan juga kau berbicara berdua dengannya tadi. Apa hubungan di antara kalian?"

Jin Hee terbelalak kaget. Bagaimana bisa Chanwoo bisa mengetahui itu semua. Jin Hee berpikir keras, apa yang harus dikatakannya. Apakah Jin Hee harus menceritakan semuanya atau tidak. Jelas-jelas B.I bilang padanya bahwa tidak ada yang boleh mengetahui tentang dirinya yang mengenali B.I dan memiliki nomor ponselnya, hanya mereka berdua yang mengetahui. Itu artinya Jin Hee tidak boleh memberi tahu siapapun tentang hal itu termasuk Chanwoo. "Kami tidak ada hubungan apapun."

"Tidak apa-apa. Jujur saja padaku. Kau tahu bukan? Aku dan B.I sama-sama anggota Ikon. Tidak mungkin aku memberi tahu orang lain. Hal itu hanya akan menjatuhkan Ikon."

Benar juga apa kata Chanwoo. Jin Hee memutuskan menceritakan segalanya, mulai dari pembicaraannya di lift sampai hari ini. "Jadi begitulah aku bisa memiliki nomor ponselnya dan aku akan menghubunginya untuk menagih tanda tangan itu."

"Oh, jadi begitu. Di Ikon, orang yang kau suka B.I bukan?" Tanya Chanwoo dan di balas anggukan dari Jin Hee.

"Lalu jika aku meminta bantuanmu. Maukah kau membantuku? Aku akan memberi tahu padamu semuanya tentang B.I tanpa terkecuali. Bagaimana?"

"Benarkah? Baiklah. Bantuan apa?"

"Akan kuberi tahu nanti."

***

Setelah pertemuan kemarin malam dengan Jin Hee, Chanwoo dan lainnya melakukan aktivitas seperti biasa, aktivitas individu mereka. Ada yang mempersiapkan albun solonya, ada yang menghadiri vaerity show, ada yang tidak melakukan kegiatan apa-apa. Entah apa bantuan yang diinginkan Chanwoo dari Jin Hee hingga ia berani memberitahukan segalanya mengenai B.I pada gadis itu.

"Semalam kau dari mana?" Tanya Chanwoo pada B.I yang baru saja duduk di sofa di sampingnya.

"Aku? Tidak ke mana-mana. Hanya saja ada barangku yang tertinggal."

"Oh begitu." Chanwoo mengangguk.

Bohong. Bagaimana bisa barang B.I ada yang tertinggal. Jelas-jelas kemarin Chanwoo mengikuti B.I mulai saat B.I ke luar dari apartemen hingga ia meninggalkan kafe. Tapi yang membuat Chanwoo heran adalah mengapa B.I harus berbohong? Apa hal yang penting bagi B.I hingga ia harus berbohong? Dan juga B.I bukanlah tipe orang yang akan memberikan nomor ponselnya pada orang lain. Jika terjadi hal seperti yang terjadi pada dirinya dan Jin Hee maka ia hanya akan menyuruh managernya menyelesaikan semuanya. Ia tidak mungkin memberikan nomor ponselnya. B.I bukanlah orang seceroboh itu. Pasti ada sesuatu hingga B.I melakukan hal seperti itu. Tapi apa?

Just Another BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang