Aku sudah tidak kuat. Lapar, haus, semuanya kulalui demi gadis itu. Aku benar-benar lelah. Aku tidak bisa melakukan apa-apa lagi. Pandanganku sudah mulai kabur. Aku sudah tidak bisa mendengar apapun lagi.
"Gadisnya sudah datang. Apa barangnya semua sudah boleh dikeluarkan?"
Seketika seisi ruangan itu mendadak bersiap-siap dengan segala sesuatunya. B.I yang mendengar itu pun merasa lebih baik meski wajahnya yang sudah terlihat pucat. Rasanya ia tidak jadi pingsan sekarang. Namun tetap saja, Ia sudah tidak kuat. B.I berusaha tetap terlihat kuat walaupun wajahnya pucat.
Seorang gadis berjalan melalui red carpet yang telah disiapkan. B.I sudah tersenyum dan pandangannya perlahan menatap wajah dari gadis yang berjalan di red carpet itu. "Semua ini kau yang siapkan?"
B.I terkejut dengan kehadiran orang itu. Mengapa gadis itu berada di sini? Mereka sudah tidak memiliki hubungan apapun. "Kenapa kau di sini?"
"Memang aku tidak boleh ke sini? Aku hanya ingin melihat bagaimana proses pernyataan cintanya. Kau bahkan tidak pernah berbuat seperti ini untukku walau aku sudah sering memintanya. Dan kau melakukan semuanya untuk gadis itu tanpa disuruh. Kau benar-benar dibutakan oleh cinta."
Gadis itu. So Hyun.
"Apa maumu?" Tanya B.I mengerutkan kening.
"Kau terlihat pucat. Sepertinya kau sudah berdiri di sana berjam-jam." Jawab So Hyun dengan senyum iblisnya.
Seorang pelayang datang mengantarkan hidangan dan sebuah kotak cin-cin di sebelahnya.
"Kau bahkan memberikannya sebuah cin-cin?" So Hyun tertawa tidak habis pikir. "Benar-benar. Aku tidak bisa percaya semua ini. Usahamu sia-sia. Karena Jin Hee tidak akan pernah datang."
"Apa maksudmu?" Tanya B.I.
"Dia tidak akan pernah datang. Bahkan tidak akan pernah bertemu denganmu lagi."
B.I sudah tidak kuat. Ditambah lagi perkataan So Hyun membuat B.I bertambah pusing. Ia berjalan ke arah member lainnya. Kedua tangannya memegang pundak Jin Hwan. Karena ia tahu, Jin Hwan-lah yang paling tua di antara member lainnya dan ia mampu melakukan hal seperti ini. "Tolong cari tahu apa yang terjadi pada Jin Hee. Secepatnya." Kata B.I sebelum dirinya terjatuh.
Semua orang mengelilingi B.I yang tidak sadarkan diri. Bagaimana tidak? Ia tidak makan dari siang dan tidak minum juga. Bahkan ia berdiri seperti patung berjam-jam.
Semua orang membantu B.I dan membawanya ke rumah sakit. Jin Hwan, Bobby dan Dong Hyuk pergi mencari tahu apa yang terjadi pada Jin Hee. Sedangkan Yunhyeong dan Junhoe membawa B.I ke rumah sakit.
***
Sekeliling Jin Hee terasa panas. Tangan dan kakinya sakit. Wajahnya perih. Pandangannya gelap. Ia tidak mengetahui apa yang terjadi di sekelilingnya. Suara kobaran api mulai terdengar di telinga Jin Hee. Ia berkali-kali mencoba menggerakkan tangan dan kakinya. Tetapi tangan dan kakinya terkunci. Ia tidak bisa menggerakkannya sama sekali.
Ia berusaha mengingat apa yang terjadi padanya. Terakhir, ia berada di atap rumah ini dengan angin sepai-sepoi hingga menerbangkan rambutnya. Namun, sekarang tidak terasa tiupan angin sama sekali. Yang ia rasakan hanyalah rasa panas dan suara kobaran api.
Rupanya, tangan dan kaki Jin Hee diikat oleh sebuah tali yang sangat kuat. Tangan dan kakinya berdarah di sekitar ikatan tali. Wajahnya berdarah karena tergores. Penampilannya saat ini benar-benar kotor, berantakan. Darah terdapat di sekujur tubuhnya.
Jin Hee berkali-kali berteriak meminta pertolongan. Tidak ada siapa pun di sana. Ia hanya mendengar suara api. Tempat itu sudah terbakar. Asap tebal yang membuat Jin Hee beberapa kali terbatuk juga membuat Jin Hee semakin yakin bahwa tempat itu benar-benar terbakar. Jin Hee hanya bisa berharap agar siapapun yang lewat dapat menolongnya dan siapapun dapat memadamkan apinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Just Another Boy
Fanfiction"Aku ingin sekali bertemu dengannya untuk yang terakhir kali dan mengucapkan terima kasih atas bantuannya." Kata seorang gadis bernama Park Jin Hee. "Akankah aku bertemu dengan teman masa kecilku lagi? Aku merindukannya. Aku juga belum sempat menya...