19

51 11 1
                                    

Will You Be My Girlfriend? 

Pertanyaan seperti itulah yang selalu diidam-idamkan setiap kaum hawa terhadap orang yang dicintainya.

Hari ini B.I menyiapkan sesuatu yang istimewa khusus untuk Jin Hee. Ia ingin menyatakan perasaannya sekali lagi walaupun Jin Hee juga sudah mengetahui bagaimana perasaannya. B.I ingin menyatakan serta membuat Jin Hee benar-benar khusus menjadi miliknya seutuhnya. Ia ingin Jin Hee hanya menyukai dirinya karena ia tahu bahwa Jin Hee adalah orang yang setia. B.I akan menyatakan semuanya pada Jin Hee hari ini.

B.I menyiapkan segala sesuatunya dengan rapi dan cermat. Ia menyusun dan menata segala sesuatunya sendiri sesuai dengan keinginannya walaupun dibantu oleh beberapa pelayan restoran.  Sekarang restoran itu lebih terlihat seperti ballroom dibanding restoran, tempat khusus orang untuk makan, Semuanya terlihat mewah.

B.I berlatih merangkai kata untuk ia ucapkan pada gadis yang dicintainya. Setelah kurang lebih satu jam, barulah ia benar-benar siap dengan rangkaian kata-kata tersebut. Yang terakhir adalah menunggu kehadiran gadis itu.

***

Jin Hee-ah, bisakah kau datang ke tempat ini?

Sebuah pesan yang diterima Jin Hee tepat saat ia sedang bersiap-siap ingin bertemu dengan B.I. Setelah membaca pesan tersebut, ia merasakan sesuatu yang berbeda. Jantungnya mulai berdegup kencang. 

Jin Hee membaca sekali lagi pesan tersebut. Benar, pesan itu dari Chanwoo. Jin Hee benar-benar tidak percaya. Sudah satu bulan mereka tidak bertemu dan berbicara. Chanwoo menghubunginya lagi, walaupun itu bukan nomor Chanwoo. Tapi, di akhir pesan tersebut tertera nama Chanwoo.

Jin Hee secepat kilat menyelesaikan semuanya dan pergi ke tempat yang sudah diberitahu Chanwoo dalam pesan tersebut. Ia menggunakan dress tanpa lengan yang panjangnya di atas lutut, ia membawa tas kecil berwarna pink yang hanya cukup untuk membawa dompet kecil dan juga ponselnya saja serta rambutnya yang terurai bergelombang di bagian bawahnya dan tak lupa dengan riasan yang ia pakai hari ini. Betapa senangnya ia hari ini. Apalagi setelah mendapat pesan dari Chanwoo.

Jin Hee berjalan sambil bersenandung. Bahagia, sangat bahagia. Semua orang yang melihatnya hari ini sudah pasti mengetahui bagaimana perasaannya saat ini. Entah bagaimana orang-orang melihatnya, tidak akan ada yang bisa merasakan betapa bahagianya hari ini. 

Jin Hee memanggil taksi yang biasanya berkeliaran di sekitar daerah rumahnya. Setelah mendapatkan sebuah taksi, ia masuk ke dalamnya dan memberi tahu supir taksi itu tentang ke mana Jin Hee harus diturunkan. 

Di dalam mobil pun ia masih sangat bahagia. Sedari tadi ia hanya tersenyum dan sesekali tertawa. Ia benar-benar sudah gila. Jin Hee benar-benar tidak sabar untuk bertemu dengan Chanwoo.

***

Di waktu yang sama, B.I juga merasakan hal yang sama. Tidak ada yang bisa mengalahkan kebahagiaan keduanya. B.I berulang-ulang menghafal dan mengulangi kata-kata yang akan ia ucapkan pada Jin Hee. Ia sudah sangat yakin akan perasaannya hari ini. 

B.I berkali-kali berjalan ke sana kecmari untuk mengurangi kegugupannya. Penampilannya sudah lebih dari rapi. Suasana yang di sekitarnya juga sangat romantis. B.I sangat yakin bahwa Jin Hee akan menangis tersedu-sedu dengan apa yang disiapkan B.I hari ini.

Ia berjalan di atas karpet merah yang tertata lilin berwarna merah yang menyala di pinggirnya serta di ujung karpet itu tersusun lilin yang sama dan membentuk hati. Tunggu, jika ia berjalan terus seperti ini, nanti lilinnya akan mati karena tertiup angin. Ia memutuskan berjalan di tempat lain saja.

***

"Tapi kenapa kau ingin ke tempat itu?" Tanya supir beberapa saat kemudian. 

Jin Hee yang masih dengan senyumannya yang terukir di wajahnya hanya tersenyum. "Seseorang yang sangat kusayangilah yang meminta ku ke tempat itu. Aku sudah lama tidak bertemu dengannya dan tiba-tiba saja dia memintaku untuk ke tempat itu." Jelas Jin Hee.

Just Another BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang