"Jin Hee-ssi..." Sebuah suara membuat Jin Hee memutar tubuhnya ke arah suara.
"Iya?" Kata Jin Hee sambil memutar tubuhnya. Tubuhnya kaku seketika saat melihat pria di yang tiba-tiba datang ke arahnya.
"Chanwoo-ah, sedang apa kau di sini? Bukankah aku menyuruhmu menyiapkan semua barangmu yang akan kau bawa? Waktu kita tidak banyak lagi." Kata wanita itu.
Chanwoo mengambil beberapa paperbag yang terdapat pada sebelah tangan Jin Hee. "Aku sudah selesai menyiapkan barang-barangku." Kata Chanwoo menatapnya. Tatapan itu masih sama. "Untuk apa kau membeli makanan dan minuman sebanyak ini?" Lanjut Chanwoo.
"Kalian semua belum makan dari pagi, kan?" Tanya Jin Hee sambil berjalan ke arah mobilnya.
"Kita semua selalu bangun siang jika tidak ada kerjaan dan kita juga melewatkan makan pagi kami. Jadi tenang saja, kita tidak akan lapar." Jelas Chanwoo sambil membuka pintu bagasi mobil dan menaruh belanjaan makanan itu. "Berikan kunci mobilnya. Biar aku saja yang menyetir."
Jin Hee memberikan kunci mobilnya dan langsung masuk ke dalam mobil dan berkata apa-apa lagi. Suasana di dalam mobil sangat tenang. Tidak ada suara musik maupun radio di dalamnya. Jin Hee hanya melihat ke luar jendela dan Chanwoo fokus pada jalanan di hadapannya.
"Tadi aku memanggilmu dengan nama Jin Hee dan kau langsung memutar badanmu dan mengatakan 'iya?' saat itu juga. Aku tahu kau Jin Hee. Kau masih hidup." Kata Chanwoo saat mobil mereka sudah terparkir di dalam parkiran apartement. Chanwoo dan Jin Hee masih berada di dalam mobil dan keduanya tengah saling bertatapan.
"Apa yang kau bicarakan?" Tanya Jin Hee sambil tertawa kecil. "Kenapa kalian semua selalu memanggilku dengan nama itu? Apa mereka orang terpenting bagi kalian?" lanjutnya kemudian melepaskan seatbelt-nya.
"Kau tidak perlu berbohong padaku karena aku tahu semuanya." Kata Chanwoo sambil menahan gerakan tangan Jin Hee menekan tombol untuk melepas seatbelt-nya kemudian pria itu memasangnya. "Aku tahu itu kau, Jin Hee-ah." Chanwoo menarik Jin Hee ke dalam pelukannya. Chanwoo memeluknya erat sambil mengelus kepalanya. "Aku benar-benar merindukanmu."
"Apa kau gila? Sebaiknya kau ke rumah sakit jiwa. Kau tidak waras." Kata Jin Hee sambil mendorong Chanwoo kemudian melepas seatbelt dan membuka pintu mobil. Ia berjalan masuk ke dalam gedung dan menunggu lift untuk sampai pada lantainya saat ini.
Chanwoo menghela napas kemudian keluar dari mobil dan berjalan menyusul Jin Hee.
"Aku tahu itu kau. Kenapa kau menghindariku dan menutupi identitas aslimu?" Tanya Chanwoo setelah pria itu sudah berdiri di samping Jin Hee.
Ting... pintu lift terbuka. Jin Hee masuk ke dalam lift diikuti Chanwoo. Pria itu masih menghadap Jin Hee yang sama sekali tidak menghadapnya seakan pria itu memohon meminta jawaban atas pertanyaannya.
"Jin Hee-ah..."
Ting... pintu lift terbuka kembali. Mereka berdua berjalan ke luar lift dan berjalan menuju apartement-nya.
"Jin Hee-ah, jawab pertanyaanku." Kata Chanwoo saat mereka sudah berada di depan pintu apartement.
Jin Hee mengobrak abrik tasnya mencari kartu akses untuk apartement mereka. Sebelum ia menempelkan kartu, ia menghela napas dan menghadap Chanwoo. "Sudah kukatakan berapa kali? Aku bukan Jin Hee dan aku sama sekali tidak mengenal Jin Hee. Sebenarnya siapa gadis itu sampai kau begitu bersikeras bahwa aku adalah dia? Seberapa kenal kau dengan dia?" Tanyanya.
Chanwoo hanya terdiam. "Dia..."
"Dia pacarmu?" Tanya wanita itu dengan nada meninggi di akhir kalimat. "Mungkin memang kau pernah kehilangan orang yang kau cintai yang bernama Jin Hee itu. Tapi sangat banyak orang yang berwajah mirip dengan gadis itu di luaran sana. Jadi, jangan pernah sangkut pautkan seseorang yang mirip dengan gadis itu seakan-akan orang itu adalah Jin Hee. Karena setiap orang berbeda." Kata Jin Hee kemudian menempelkan kartu akses di atas gagang pintu dan menurunkan kenop pintu. "Satu lagi, setiap orang tidak suka disama-samakan atau dibanding-bandingkan dengan orang lain." Lanjutnya kemudian masuk ke dalam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Just Another Boy
Fanfiction"Aku ingin sekali bertemu dengannya untuk yang terakhir kali dan mengucapkan terima kasih atas bantuannya." Kata seorang gadis bernama Park Jin Hee. "Akankah aku bertemu dengan teman masa kecilku lagi? Aku merindukannya. Aku juga belum sempat menya...