"Kau ke mana saja? Sudah lama aku mencarimu." Kata seorang gadis saat mengunjungi Chanwoo di tempat persembunyian sementaranya.
Chanwoo berdiri terdiam menatap gadis yang berada di hadapannya. Gadis itu tersenyum melihat Chanwoo. Namun, Chanwoo hanya terdiam sambil memegang gagang pintu. Ia kemudian mempersilahkan gadis tersebut masuk ke dalam.
Tempat persembunyiannya bukanlah tempat seperti tempat-tempat yang benar-benar tersembunyi. Ia hanya tinggal sementara di hotel VIP untuk menghindari semua mengenai dunia luar. Ia hanya ingin bersenang-senang seorang diri untuk sementara.
So Hyun duduk di atas kasur. Kamar ini terlihat sangat berantakan dan beberapa kaleng bir berserahkan di dekat meja kecil di samping tempat tidur. Chanwoo tidak ingin mendekati So Hyun. Ia takut perasaanya tidak terkendali bahwa ia masih menyukai gadis itu.
So Hyun bahagia sekarang. Entah apa yang membuat gadis itu terlihat sangat bahagia seperti mendapatkan lotre. Ia sedari tadi hanya tersenyum menatap Chanwoo.
"Dari mana kau tahu kalau aku berada di sini?" Chanwoo tidak senyum sedikit pun. Ia tidak senang jika So Hyun datang ke tempat itu di saat seperti ini meskipun jika itu adalah orang yang dicintainya.
"Tidak ada yang aku tak tahu tentangmu. Semua aku tahu." So Hyun masih tersenyum. Entah apa yang membuatnya tersenyum seperti itu. Nampaknya itu bukanlah senyum kebahagiaan, itu adalah senyum kejahatan. Tidak seperti biasanya So Hyun seperti itu.
Chanwoo terkejut dengan tingkah So Hyun yang begitu berbeda seratus delapan puluh derajat dari So Hyun yang ia kenal. Chanwoo berjalan mendekatinya. Ia berjalan perlahan sambil memperhatikan So Hyun. Gaya bicaranya serta penampilannya juga berbeda. Apakah itu So Hyun?
"Ada apa denganmu?" Tanya Chanwoo tepat di hadapannya.
Walaupun Chanwoo berdiri tepat di hadapannya seperti itu, ia tetap bisa merasakan perubahan So Hyun yang begitu drastis. Sebenarnya apa yang terjadi padamu?
"Aku merindukanmu." Kata So Hyun mendongak menatap Chanwoo dan masih terus tersenyum.
Senyuman itu manis. Namun, mengerikan.
"Aku tidak tahu apa yang terjadi padamu. Tetapi aku berharap kau tidak berbuat kejahatan." Chanwoo memutar tubuhnya dan berjalan ke arah jendela. Ia berdiri menatap pemandangan seluruh seoul.
So Hyun berjalan mendekati Chanwoo. "Sepertinya aku menyukaimu. Aku kira B.I-lah pria terbaik yang pernah aku temui, dan ternyata aku salah. Kaulah yang terbaik. Maafkan aku kalau selama ini aku menyia-nyiakanmu."
Chanwoo tidak bisa membalas perkataan So Hyun. Entah itu pernyataan atau pertanyaan. Chanwoo tidak tahu harus menjawab apa. Ia hanya menatap So Hyun.
"Jawablah sesuatu." Kata So Hyun dan menatap Chanwoo juga.
"Aku tidak tahu harus menjawab apa." Jawab Chanwoo terbata-bata. "Tapi bukankah kau sudah kembali lagi dengan B.I?"
"Kalau aku sudah kembali pada B.I, tidak mungkin aku datang kemari hari ini."
"Jadi kau sudah tidak bersama B.I?" Seketika Chanwoo terkejut. Ia membulatkan matanya.
"Ia lebih memilih Jin Hee dibanding aku, dan aku merasa tidak ada gunanya jika aku terus menunggunya."
"Jin Hee? Lalu bagaimana dengannya? Apa dia menerima B.I?" Tanya Chanwoo.
"Aku juga tidak tahu. Yang jelas aku sekarang lebih memilihmu dibanding B.I. Aku sudah tidak tertarik lagi pada B.I."
***
Aku tidak tahu sudah berapa lama aku menunggu. Aku tidak tahu apa yang terjadi di luar sana. Aku tidak tahu apa yang terjadi padamu. Aku tidak tahu sebenarnya kau ingin menemuiku atau tidak. Tapi aku berharap, kau akan tetap datang. Walau sampai pagi, aku akan berdiri tegap di sini sampai kau datang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Just Another Boy
Fanfiction"Aku ingin sekali bertemu dengannya untuk yang terakhir kali dan mengucapkan terima kasih atas bantuannya." Kata seorang gadis bernama Park Jin Hee. "Akankah aku bertemu dengan teman masa kecilku lagi? Aku merindukannya. Aku juga belum sempat menya...