16

53 11 1
                                    

Waktu menunjukkan pukul tiga pagi. Chanwoo tiba-tiba bangun dan ia melihat sebelahnya kosong, tidak ada Jin Hee yang seharusnya tidur di sana.

"Di mana dia?" Chanwoo bangkit dari tidurnya dan menatap sekelilingnya. B.I terlihat tertidur pulas di sofa sana. Chanwoo kemudian menatap ke bawah, ia melihat Jin Hee tidur di lantai dengan tenang.

Chanwoo menghela napas. Ia turun dari kasur dan menggendong Jin Hee dan membawanya ke kasur. "Kau memang selalu membuat orang khawatir." Chanwoo menatap Jin Hee saat dirinya sudah terbaring di kasur.

Deg...

Jantung Chanwoo rasanya berdetak lebih kencang. Apa ini tandanya suka? Tapi tidak mungkin, yang ia suka hanyalah So Hyun. Ia sangat yakin itu.

"Mengapa aku tidak mengantuk sama sekali ya?" Kata Chanwoo saat ia berbaring di samping Jin Hee.

.

Cahaya menembus gorden kamar yang ditempati B.I, Jin Hee dan juga Chanwoo. B.I tersadar dari tidurnya dan merasakan pegal di sekujur tubuhnya. Ia tidak biasa tidur di sofa seperti semalam.

B.I duduk bersandar pada sofa kemudian pandangannya tertuju pada dua orang di atas kasur. B.I terkejut. Sangat terkejut. Ia melihat seorang pria dan wanita yang tertidur sangat mesra. Sang pria merangkul sang wanita dan wanita tersebut memeluk pria itu dengan hangat.

B.I bangkit berdiri dan berjalan mendekati kasur. Matanya membulat saat mengetahui siapa pria itu. "Apa yang kalian lakukan? Hei! Chanwoo-ah.  Sedang apa kau di sini? Kapan kau datang?" Kata B.I sambil memukul tubuh Chanwoo dan juga Jin Hee bertujuan membangunkannya.

Saat mereka berdua tersadar dan pandangan mereka bertemu, ia saling menjauh dan berteriak. "Apa yang kau lakukan?" Tanya Jin Hee menjauh dari Chanwoo.

"Kau sendiri sedang apa? Bukankah kau yang memelukku?" Chanwoo tidak mau kalah.

"Kau bilang apa? Aku memelukmu? Apa kau gila? Yang ada juga kau yang memelukku." Jawab Jin Hee tidak mau kalah juga.

"Sudahlah. Tidak usah bertengkar. Kenapa kau di sini? Kapan kau di sini?" Kata B.I.

"Tadi pagi." Jawab Chanwoo singkat.

"Kenapa?"

"Untuk menjemput Jin Hee."

"Kenapa?"

"Kenapa kau terus bertanya? Dia datang denganku, pulang juga harus denganku."

"Tidak bisa. Mulai kemarin, Jin Hee milikku. Jadi jangan pernah mengganggunya, apa lagi menyentuhnya. Karena kau akan berurusan denganku." Kata B.I sambil menunjuk Jin Hee. "Dan kau sekarang kemasi barang-barangmu. Kita harus pulang."

Chanwoo menahan lengan Jin Hee. "Jangan pernah mengaturnya. untuk kali ini, aku akan maju satu langkah darimu." kata Chanwoo kemudian mengambil tas Jin Hee yang sudah siap di samping tempat tidur dan meninggalkan B.I sendiri.

"Anak itu. Menyebalkan." B.I menghela napasnya kemudian meninggalkan kamar itu.

***

"Akhirnya kau masuk kerja juga. Aku merindukanmu." Kata Bora sambil memeluk erat Jin Hee.

"Jangan seperti itu. Nanti dilihat orang-orang tidak enak." Jin Hee melepaskan rangkulan Bora.

Ting...

"Selamat datang." Mereka berdua membungkukkan badan untuk menyambut kedatangan tamu.

Lagi? Seseorang bertopi dan bermasker datang lagi? Kali ini tidak menggunakan kacamata hitam. Ia menghampiri meja kasir untuk memesan makanan. Ia terlihat tidak seperti B.I maupun Chanwoo. Dari matanya seperti.

Just Another BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang