Aku bermimpi hal yang sama lagi. Aku bertemu dengan teman masa kecilku yang sangat kusayangi melebihi apapun. Kita bermain di taman bermain bersama-sama. Kita saling tersenyum satu sama lain. Kita saling memberi satu sama lain. Aku terjatuh, kau datang menolongku. Aku menangis, kau menghiburku.
Aku melihat sosok teman kecilku pada dirimu. Apa kau orangnya, Chanwoo-ah?
***
"Jin Hee-ah." B.I tiba-tiba tersadar dari pingsannya. Akhirnya. Semua yang hadir di dalam ruangan itu pun secepat kilat mengelilingi B.I. Mereka mulai bertanya apa B.I baik-baik saja atau tidak.
Salah satu dari mereka memanggil dokter. Saat dokter tiba, ia mengecek keadaan B.I. Keadaannya stabil. Tidak terjadi apa-apa pada dirinya. Ia baik-baik saja.
"Di mana Jin Hee? Apa kau sudah menemukannya?" Tanya B.I lagi.
"Dia berada di kamar sebelah." Jawab Jin Hwan merenung. Ia berusaha mengatakan sejujurnya karena kondisi B.I yang sudah mulai membaik.
"Maksudmu di kamar sebelah?"
"Oh iya, kau belum melihat berita. Jin Hee dirawat di rumah sakit karena ia menjadi salah satu korban kebakaran di bangunan yang sudah sangat lama."
"Bagaimana bisa?" B.I membuka matanya lebar-lebar.
"Aku tidak tahu bagaimana api bisa membakar semuanya. Padahal bangunan itu sudah lama tidak berpenghuni. Tidak ada siapapun yang menempati tempat itu. Arus listrik pun juga sudah diputus. Polisi sampai sekarang belum mengetahui dari mana asal api itu." Jelas Jin Hwan.
"Apa dia sudah sadar?" Tanya B.I lagi.
"Apa gadis itu begitu penting bagimu sampai kau melupakan sahabatmu sendiri?" Jin Hwan berusaha menahan amarahnya. Ia tidak percaya bahwa B.I lebih khawatir pada gadis itu dibandingkan sahabatnya.
"Sahabatku? Siapa?' B.I mengerutkan keningnya.
"Chanwoo. Dia juga berada di rumah sakit sekarang." Jin Hwan tidak ingin menatap pria yang sedang dirawat saat ini. Ia lebih memilih untuk menatap arah lain untuk menutupi kesedihannya.
"Apa yang terjadi padanya?"
Jin Hwan menceritakan semua alur kejadiannya secara terperinci. Tidak terasa B.I meneteskan air matanya. Ia tidak percaya hal itu dapat terjadi pada Chanwoo. Kondisinya sangat memburuk. Ia bahkan belum sempat meminta maaf atas semua hal yang terjadi di antara mereka.
Setelah menyelamatkan Jin Hee kemarin, Chanwoo pingsan dan sampai sekarang tidak sadarkan diri. Ia koma. Bahkan denyut nadinya sempat tidak berdetak. Beberapa luka bakar yang terdapat di sekujur tubuhnya pasti membuatnya merasa sangat kesakitan.
B.I bangkit dari posisinya saat ini. Ia turun dari tempat tidur dan berjalan keluar kamar dan mengunjungi kamar pasien yang bernama Chanwoo. Ia tidak peduli dengan semuanya, dengan apa yang terjadi pada dirinya sendiri. Sebenarnya apa yang terjadi pada mereka semua? Mengapa musibah datang di waktu yang bersamaan?
***
Lagi-lagi aku bermimpi hal yang sama lagi. Apa itu dirimu? kenapa aku merasa itu adalah kau Chanwoo-ah? Aku bermimpi di mana saat kita bermain bersama, tertawa bersama dan melakukan semuanya bersama-sama. Dan ternyata memang benar. Itu adalah kau Chanwoo-ah. Kau orang yang selalu ada di manapun aku berada. Kau selalu melindungiku. Tapi kenapa aku baru menyadarinya sekarang? Kau juga mencariku selama ini. Akhirnya kita bertemu setelah sekian lamanya.
Jin Hee menggenggam tangan Chanwoo. Pria itu sangat tampan. Wajahnya bersinar. Senyumnya sangat menawan. Berkali-kali Jin Hee mengajaknya berbicara. Jin Hee bertanya beberapa pertanyaan. Ada banyak yang ingin ia pastikan. Namun, Chanwoo tidak menjawab satu kalimat pun. Ia justru tersenyum terhadap Jin Hee dan hanya terus menatapnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Just Another Boy
Fanfiction"Aku ingin sekali bertemu dengannya untuk yang terakhir kali dan mengucapkan terima kasih atas bantuannya." Kata seorang gadis bernama Park Jin Hee. "Akankah aku bertemu dengan teman masa kecilku lagi? Aku merindukannya. Aku juga belum sempat menya...