10

72 14 2
                                    

"Ah. Ya ampun." Staf wanita yang kemarin memberi tahu bahwa pintu itu terkunci otomatis terkejut setelah membuka pintu. Di hadapannya langsung terlihat dua orang yang sedang tertidur.

Seorang wanita sedang tertidur dengan lengan seorang pria sebagai bantalnya. Wanita itu tidur menghadap pria itu. Begitupun juga dengan sang pria. Pria itu tidur tanpa menggunakan alas kepala apapun. Ia malah menggunakan lengannya untuk alas kepala si wanita. Sebuah jaket juga hanya digunakan oleh si wanita. Bisa dilihat bahwa jaket itu adalah milik si pria dan pria itu rela tidak menggunakan selimut apapun demi si wanita.

Pria dan wanita itu adalah Chanwoo dan juga Jin Hee. Staf itu sangat terkejut hingga berteriak reflek. Rupanya staf wanita itu dapat menebak kejadian kemarin. Mengapa mereka berdua tidur di tempat penyimpanan seperti ini. Mereka melupakan peringatan dari staf wanita tersebut bahwa pintu itu terkunci otomatis.

Chanwoo dan Jin Hee perlahan-lahan membuka matanya dan tersadar. Hal pertama yang mereka lihat saat membuka mata adalah orang di hadapannya. Jarak mereka berdua sangat dekat sehingga saat itu juga mereka masing-masing saling menjauh. Mereka berdua bangkit berdiri dan menoleh ke arah pintu. Seorang staf wanita yang masih dalam keadaan terkejut pun akhirnya mengerti. Suasana di ruangan itu saat malam hari apa lagi di puncak gunung seperti ini pasti sangat dingin.

Chanwoo akhirnya menjelaskan. "Kemarin saat aku mengambil kotak P3K dan kembali, aku lupa mengganjal pintunya dengan batu sehingga kita terkunci di dalam. Kemarin juga sudah sangat malam dan tidak ada siapapun di luar sana, akhirnya kita berdua berada di dalam sini."

"Oh begitu. Kalau begitu, pintunya sudah terbuka. Kalian masih ingin di dalam?" Tanya staf wanita itu sambil memegang kenop pintu.

"Mana mungkin. Kami sudah tersiksa terkunci di dalam seperti kemarin. Kalau begitu kami pergi dulu." Kata Jin Hee secepat mungkin kemudian membungkuk pada staf wanita itu dan pergi keluar dari ruangan itu. Chanwoo mengambil jaket yang diletakkan Jin Hee di atas meja dan menyusul Jin Hee. Sebelum keluar dari ruangan itu, Chanwoo tidak lupa membungkukkan badan juga.

Saat berjalan keluar melewati keramaian, langkah mereka terhenti saat seseorang tiba-tiba berada di hadapannya. "Kau?" Katanya.

Jin Hee mengerutkan keningnya. "Ada apa?"

"Sedang apa kau di sini?" Tanya gadis di hadapannya. Gadis itu adalah So Hyun. Untungnya B.I tidak ada di sana. Mereka sedang tidak bersama sekarang.

"Ada apa?" Chanwoo yang hanya mengikuti Jin Hee dan berjalan di belakangnya pun menghampirinya.

"Chanwoo?" So Hyun terkejut.

"So Hyun? Kau ada di sini rupanya." Chanwoo berusaha memutar otaknya, mencari cara untuk menghindar darinya sekarang. Sekarang bukanlah waktu yang tepat untuk mereka bertemu. Jika So Hyun bertanya mengapa mereka berada di sini, habislah sudah. Apa yang harus ia katakan pada So Hyun?

"Bagaimana kabarmu? Sudah lama aku tidak bertemu denganmu." So Hyun memancarkan senyum di wajahnya.

"Kabarku? Baik." Chanwoo ikut tersenyum. Tapi senyumannya hanya dibuat-buat. Yang menjadi pikirannya saat ini adalah bagaimana caranya untuk pergi dari tempat itu.

"Kau mengenalnya?" Tanya So Hyun.

"Oh dia? Dia temanku. Aku ada urusan mendadak jadi sepertinya aku harus pergi duluan." Chanwoo menarik pergelangan tangan Jin Hee dan secepatnya pergi dari sana sebelum So Hyun bertanya lebih lanjut.

Setelah mereka berada di dalam mobil, tidak menunggu lama, Chanwoo langsung menancapkan gasnya dan secepatnya kembali ke tempat asalnya.

***

Just Another BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang