13

55 11 0
                                    

"Ada masalah apa sampai kau memintaku datang?" Tanya B.I setelah dirinya duduk di salah satu kursi taman menghadap danau.

Seorang gadis yang telah menunggu lumayan lama tersenyum ke arah B.I. "Ada apa denganmu? Sedang ada masalah?"

"Tidak juga. Aku hanya lelah." B.I menatap jam di tangannya kemudian menatap lurus ke arah air danau yang begitu tenang.

"Ini. Untukmu." So Hyun memberikan sebuah kotak berwarna biru dengan motif polkadot putih serta pita yang mengikat kotak itu. Ukurannya juga tidak terlalu besar.

"Untukku?" B.I mengambil kotak itu dan membukanya. Sebuah benda kaca berbentuk persegi panjang dengan motif seperti hujan di setiap sisinya. "Memangnya ada hari spesial apa sampai kau memberikan benda ini untukku?" B.I menaruh kotak itu di tengah kursi di antara mereka berdua.

"Apa aku tahu hari apa ini?" Tanya So Hyun dengan perasaan gembira.

"Hari ini? Hari ini hari jumat. Kenapa?" Jawah B.I dengan polos kemudian menatap So Hyun.

"Bukan itu yang ku maksud. Kau tidak menyadarinya?"

"Tidak. Ada apa memangnya?"

"Hari ini tepat sebulan kita berpacaran. Itu saja kau lupa?"

B.I membuka ponselnya dan menatap tanggal di layar ponselnya. "Oh iya. Hari ini tepat sebulan kita berpacaran. Bagaimana aku bisa lupa ya?" B.I sedikit merasa bersalah. B.I menatap So Hyun dengan tatapan bersalah. "Maafkan aku So Hyun-ah. Aku benar-benar lupa kalau hari ini adalah tepat sebulan kita berpacaran. Maafkan aku."

"Apa ada sesuatu yang mengganggu pikiranmu?" Tanya So Hyun berusaha untuk mengerti keadaan B.I.

"Iya. Ada sesuatu yang mengganggu pikiranku. Temanku, dia memiliki penyakit yang sangat parah dan sekarang berada di rumah sakit. Aku tadi barusan mengunjunginya."

"Oh benarkah? Kalau begitu kembalilah ke sana. Maaf aku tadi mengganggumu. Aku benar-benar tidak tahu."

"Benar tidak apa-apa aku kembali ke sana?" Tanya B.I semangat.

"Benar. Tidak apa-apa." So Hyun tersenyum pahit. Perasaannya saat ini kacau. Bagaimana bisa B.I lupa hal sepenting ini. B.I benar-benar sudah mengecewakan So Hyun hari ini.

"Kalau begitu aku pergi dulu ya." Tanpa menunggu jawaban dari So Hyun, B.I kembali ke mobilnya dan memutar balik mobilnya menuju rumah sakit.

So Hyun meneteskan air matanya kemudian menatap hadiah yang di bawanya tadi tergeletak di kursi tidak karuan. Pita yang sudah tidak terikat, benda kaca yang sudah tidak berada dalam kotak, dan yang lebih parah, ia meninggalkannya di atas kursi seakan-akan barang itu adalah barang yang tidak ada harganya, seperti sampah.

***

Kring... kring...

Suara ponsel membangunkan Chanwoo yang sedang tertidur lelap. Kamarnya masih sangat berantakan. Chanwoo mengulurkan tangannya kemeja kecil di samping tempat tidurnya dan mencari asal suara.

So Hyun

Secepat kilat Chanwoo bangkit dari tempat tidurnya dan menempatkan ponselnya di telinganya. "Halo? So Hyun-ah, ada apa? Tumben sekali kau meneleponku."

"Oh. Chanwoo-ah, apa kau sibuk sekarang?"

"Tidak. Aku tidak sibuk. Tidak sibuk sama sekali." Walaupun aku sibuk, aku pasti akan menyempatkan diri untuk bertemu denganmu. "Kenapa?"

"Apa kita bisa bertemu sebentar?"

"Tentu saja bisa. kau di mana?" Tanya Chanwoo bangkit berdiri dari kasur.

Just Another BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang