8 •[menginap]

19.4K 1.1K 6
                                    

"Apa? Cewek itu bakal nginep di sini!?" kata Melvin kaget dan tak percaya mendengar perkataan bundanya.

"Iya, kamu harus bersikap baik sama dia!" kata Anna sang bunda yang sedang melihat majalah.

"Bunda nggak lagi coba deketin Melvin sama dia kan?" tanya Melvin yang curiga.

"Nggak, kok. Papah kamu, sama om Andre ada kerja sama di Singapure, jadi Alana sendirian di rumah." kata Anna tak menoleh sedikitpun ke arah Melvin yang sepertinya stress berat.

"Tapikan, ada pembantunya yang bisa jagain dia. Nggak perlu tinggal di sini donk!" Tukas Melvin.

"Pembantunya pulang kampung, jadi nggak ada yang jagain dia. Kamu kenapa jadi sewot gini sih?"

"Ya...enggak. Cuma heran aja."

"Heran kenapa?" tanya Anna mengernyitkan keningnya.

"Kemarin bunda jodohin Melvin sama dia, dan sekarang dia bakal nginep di sini. Pasti ada rencana yang bunda sembunyiin, kan?" tanya Melvin menyelidik.

"Iya deh, bunda ngaku. Bunda mau kamu deket sama dia. Kamu harus kenal dia lebih deket, baru nilai dia."

"Bund" tegur Melvin menatap bundanya dengan tampang yang memohon untuk menghentikan perjodohan ini.

"Melvin" balas Anna menatap mata Melvin dengan ekspresi yang juga memohon untuk menuruti keinginannya.

"Huhh...." Melvin menghembuskan nafas panjang seraya mengusap wajahnya dengan kedua telapak tangannya pasrah. Ia menjalankan kakinya untuk menaiki anak tangga menuju kamarnya, namun sesaat langkahnya terhenti oleh ucapan sang bunda.

"Besok kamu jemput Alana di rumahnya ya!" kata Anna.

"Kenapa harus Melvin melulu sih bund? Kan, ada pak Dodi, dia aja yang suruh jemput!" kata Melvin menghentikan langkahnya.

"Pak Dodi, besok mau anter bunda ke butik. Jadi, kamu aja yang jemput. Pake mobil bunda!" kata Anna.

"Ya ya ya..." kata Melvin dengan nada jengkel.

Bakalan susah nih, buat batalin perjodohan gue! Gimana donk!?, renung Melvin di dalam hati sambil melanjutkan langkahnya.

🌉

Mentari mulai menyorotkan cahayanya menembus gorden kamar Melvin. Ketukkan dari balik pintu kamarnya membuat dirinya tersadar dari tidurnya.

Tuk...tuk...

"Melvin, bangun. Cepetan siap-siap, kamu harus jemput Alana!" panggil Anna dari balik pintu kamar Melvin yang di kunci.

"Lima menit lagi, bund." sahut Melvin yang masih di balut selimutnya.

"Cepetan mandi, bunda tunggu di bawah buat sarapan!" kata Anna beranjak pergi dari sisi pintu.

"Iya," balas Melvin memeluk bantal gulingnya dengan mata masih tepejam.

30 menit berlalu,

"Melvin, kamu udah siap belum?" tanya Anna yang sudah menunggu di ruang makan namun Melvin tak kunjung turun.

"Lima menit lagi bund, ini baru dua menit." Sahut Melvin yang masih terpejam.

"Ini udah setengah jam, kamu masih tidur ya!?"

"Iya, bentar." Melvin beranjak dari tempat tidurnya dengan mata terpejam untuk membuka pintu. Ia mengucek-ucek matanya.

CARE [Tahap Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang