13 •[bolos rapat]

20.2K 1.1K 12
                                    

Happy reading guys ^U^

******

*

"Gue heran deh sama lo, sebenernya lo sama Melvin tuh ada hubungan apa?" Malla mulai mencurigai Alana yang belakangan ini berangkat ke sekolah bareng Melvin. Kini mereka berada di ruang kelas yang sepi karena sekarang jam istirahat semua murid berkeliaran di luar kelas.

"Iya? Lo itu belakangan ini berangkat sekolah bareng melulu." Tambah Riri.

"Hmm...gimana ya jelasinnya?!" Alana mengambil jeda waktu sebentar dan mengambil nafas panjang, "Gue bakal cerita yang sebenernya, tapi kalian harus janji, nggak bakal ceritain ke siapapun!"

"Oke" Malla mulai membenarkan posisi duduknya.

"Gue janji" Riri memasang wajah seriusnya.

Alana berkali-kali mengambil nafas panjang dan menghembuskannya perlahan. "Sebenernya, gue itu di jodohin sama Melvin."

Walaupun hanya satu kalimat yang di ucapkan oleh Alana, tapi itu manjur membuat kedua sahabatnya itu panas dingin. "Demi apa lo?! Lo bercanda, kan?" Tanya Malla yang tak yakin.

"Lo lagi bohong, kan?" Tambah Riri.

Alana memutar pupil matanya tiga ratus enam puluh derajat, lalu mengangkat sebelah alisnya. "Bisa nggak, ngomongnya pelan?!"

"Lagian lo kalo ngomong suka bercanda! Dan juga nggak ada orang selain kita, kok. Jadi nggak masalah kalo gue teriak."

"Gue serius! Terlebih lagi minggu ini gue harus nginep di rumah Melvin!!!" Tambah Alana yang mulai kesal karena sahabatnya itu tak percaya.

"Hahaha...bercanda lo nggak lucu tau, nggak? Oh ya, lo kan lagi sakit, mungkin aja lo perlu istirahat." Ujar Riri.

"Iya bener tuh, kita anter lo ke UKS yuk!!!" Malla bangkit dari kursinya dan menarik pergelangan tangan Alana.

Namun Alana menangkisnya, "Gue serius!!" Alana mencoba meyakinkan. "Tapi, tolong jangan cerita ini ke siapapun. Kalian jangan tanya ke Melvin soal ini, karena gue udah janji sama Melvin buat nggak cerita soal ini ke siapapun!"

"Beneran? Tapi, kenapa bisa lo di jodohin sama Melvin?" Tanya Riri mulai percaya.

"Bokap gue sama orang tuanya Melvin tuh udah temenan dari SMA, nah pas lulus bokap gue pindah ke Paris, dan sekarang dia ngajak gue pindah ke Jakarta. Katanya sih, mau ketemu temen lama, bokap-nyokap nya Melvin. Sekaligus mau bangun kerja sama buat buka bisnis baru. Mungkin gue sama Melvin sebagai alasan ikatan hubungan kerja sekaligus persahabatan mereka" Alana langsung terdiam setelah bicara panjang lebar. Malla cenggo, meresap semua kata demi kata yang barusan terlontar dari mulut Alana.

"Oke sekarang gue percaya, dan gue janji nggak bakal ceritain ke siapapun!" Ujar Malla yang ikut percaya.

"Gue juga"

"Thanks" jawab Alana singkat dengan wajah datar.

·

·

·

******

·

·

·

"Melvin, lo pulang duluan aja. Gue ada rapat OSIS sama anak-anak!" ujar Alana yang melihat Melvin sedang bersandar di sisi motornya.

"Lo 'kan lagi sakit, izin aja!" timpal Melvin yang memulai berdiri tegak.

"Ihh...nggak bisa, lomba mading sekolah tinggal satu minggu lagi. Gue harus bantuin anak OSIS yang lain. Lagi pula gue udah nggak sakit, kok!" Alana mulai melirik sekitar yang sedang memperhatikan mereka, perasaan panas menghantui hatinya yang melihat murid di sekitarnya sedang membicarakannya.

CARE [Tahap Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang