23 •[MISBAR]

16.8K 993 12
                                    

MISBAR [Gerimis Bubar]

Apa Maksud dari judulnya?
Happy reading guys

°·.·°·.·°·.·°·.·°·.·°·.·°·.·°·.·°·.·°

Alana langsung bergegas untuk sarapan agar tidak terlambat ke sekolah. Beruntungnya hari ini ada Elskan yang menemaninya sarapan.

"Jadi gimana soal perjodohan lo?" Tanya Elskan sambil menyuap nasi goreng.

"Yang pasti, Al nggak bakal nikah sama dia!" Ketus Alana.

"Kenapa?"

"Melvin nggak suka sama gue, bang! Lagian gue itu nggak cocok sama dia! Setiap ketemu pasti berantem, adu argumen, dan gue kalah mulu! Tapi, gue sempet suka sama dia sebelum papah jodohin gue sama dia." Pekik Alana.

"Terus lo bakal pasrahin hati lo?"

"Ya mau gimana lagi, cinta nggak bisa di paksain, bang!" Kata Alana menyerah. "Tapi, Malla punya rencana buat buktiin kalo Melvin cinta atau nggak sama Al!"

"Rencana apa?"

"Bang El, kepo banget sih!" Gumam Alana.

"Yeehhh...." cibir Elskan.

Ponsel Alana berbunyi memajang nama Melvin disana. "Siapa?" Tanya Elskan.

"Melvin. Angkat nggak nih?!" Tanya Alana ragu.

"Angkat? Lo kira barbel diangkat-angkat?! Udah buruan jawab!"

Alana mengangguk dan langsung mengangkatnya, "Kenapa lo pagi-pagi udah nelpon gue?!" Alana langsung nyerocos.

"Gue udah di depan rumah lo, nih! Buruan keluar! Gue nggak mau nunggu." Ujar Melvin.

"Hah? Ngapain lo di depan rumah gue?" tanya Alana.

"Lo nggak lupa, kan?! Soal sandiwara kita di sekolah? Gue mau jemput lo!" Pekik Melvin.

"Oh, iya. Maaf, gue lupa." Alana menepuk keningnya.

"Udah buruan!!" Omel Melvin.

"Iyy-" sambungan itu langsung terputus. Alana memutar bola matanya.

"Kenapa?"

"Dia sekarang ada di depan rumah!"

"Melvin?" Alana mengangguk. "Ajak masuk dulu, suruh sarapan!" Titah Elskan.

"Aduh..." Alana menggaruk kepalanya yang tak gatal. "...jangan deh, bang. Itu sama aja bawa macan ke dalam rumah!"

"Terus mau langsung berangkat?"

"Iya, gue berangkat dulu ya? Assalamualaikum!" Alana langsung menenteng tasnya.

"Wa'alaikumsalam" balas Elskan.

Alana langsung bergegas keluar, ia tak ingin kena protes lagi dari Melvin seperti sebelumnya.

Alana melihat Melvin tengah berdiri bersandar di salah satu dinding depan rumah ini. "Lo udah sarapan?" tanya Alana.

"Emang penting buat lo?!" Tukas Melvin. Alana hanya bergumam dalam hati. "Udah cepet! Nanti telat!" Titah Melvin.

•-•-•-•

Hari ini cukup membuat Alana geram dengan semua sikap semua murid yang memperhatikannya dari tadi. Kini Alana di antar oleh Melvin sampai ke depan kelasnya.

Tibanya di depan pintu kelas Alana, Melvin memberhentikan langkahnya. "Kita harus lakuin sandiwara ini, so istirahat nanti gue ke sini!"

CARE [Tahap Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang