12 •[Melvin care]

19.8K 1.1K 5
                                    


********

·

··

···

Setiap hari harus melihat wajah Melvin membuat Alana kesal. Apalagi harus di bonceng ke sekolah setiap harinya. Alana hanya bisa diam beku di belakang motor besar ini. Menatap jalanan tanpa menyapanya.

Melvin hanya bisa bergumam di dalam hati sambil sesekali melihat Alana dari kaca spion motornya. Alana terlihat sibuk menatap sekitar sambil berpegangan ke belakang motor.

Sesampainya di sekolah, mungkin bisa di bilang menyebalkan dari pada kemarin menurut Alana. Mungkin mereka pikir, Alana tak punya malu. Karena kemarin yang mereka ketahui Alana suka dengan Melvin, dan sedari kemarin berangkat sekolah di bonceng Melvin.

"Turun!" Perintah Melvin yang sudah memberhentikan motornya di parkiran sekolah.

"Thanks" ucap Alana pelan sambil turun dan segera pergi menjauh dari Melvin.

Alana melewati koridor sekolah dengan banyak murid-murid yang banyak bergosip ria tentang dirinya. Alana hanya menunduk sambil menatap jalan.

"Alana" panggil Marco dari belakang membuat Alana menoleh.

"Gue mau ngomong sebentar sama lo!"

"Apa?" Tanya Alana to the point.

"Kayaknya nggak di sini, deh." Marco memberi kode lewat matanya untuk melihat sekelilingnya yang memperhatikan mereka berdua.

"Hmm..." Alana mengangguk malas. Mereka berjalan ke taman kecil belakang sekolah ini. Memang sih, masih ada murid yang lain berkeliaran di sekeliling mereka, namun lebih baik dari pada sebelumnya. Mereka duduk di salah satu bangku kayu di taman ini.

"Kenapa?" Tanya Alana.

"Apa lo bener suka sama Melvin?" Tanya Marco mengangkat sebelah alisnya.

Alana sontak berdiri dari bangku itu seraya mengerutkan keningnya. "Lo ngajakin gue ke sini cuma mau tanya itu? Lo tuh sama aja kayak yang lain! Kenapa sih, nggak ada yang ngerti perasaan gue!?" Gerutu Alana beranjak pergi.

"Tunggu, gue belum selesai ngomong!" Marco menghadang langkah Alana.

"Lo mau nanya apalagi?" Tanya Alana kesal.

"Berarti lo nggak suka sama Melvin, ya?" Tanya Marco lembut menatap Alana.

"Melvin, Melvin, Melvin, dan lagi lagi Melvin. Capek tau nggak!?" Gerutu Alana di depan muka Marco.

Alana kembali melangkah pergi, namun di tahan oleh tangan Marco yang menarik pergelangan tangannya. "Kalau gitu, gue masih ada kesempatan!?"

"Hah?" Alana mengerutkan keningnya bingung.

"Kasih gue kesempatan, ya!?" Ujar Marco dengan tatapan lembut.

"Maksud lo?" Tanya Alana semakin bingung.

"Lo nggak perlu ngerti hari ini, karena waktu yang akan menjelaskan semuanya."

"Apa sih? Lo jangan buat gue tambah bingung deh!" Ucap Alana makin kesal.

"Seiring berjalannya waktu, lo bakal tau!"

"Terserah lo deh!" Alana tak mau ambil pusing, dan ia langsung pergi menuju kelas.

"Pulang sekolah ada rapat OSIS!" Teriak Marco sambil menatap Alana yang berlalu pergi.

"Oke" balas Alana tanpa menoleh.

·

·

********

·

CARE [Tahap Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang