Alana menuruni tangga karena di panggil tante Anna untuk sarapan. Alana bergegas mengenakan seragam sekolahnya, dan segera turun.
"Alana, Melvin belum bangun ya?" tanya Anna saat Alana tiba di meja makan.
"Nggak tau deh, tan. Tapi, pintu kamarnya masih ke tutup." kata Alana.
"Tolong bangunin Melvin, ya! Dia emang susah di bangunin." kata Anna yang membantu bi Imah menyiapkan sarapan.
"Aku? Tapi, tante aku cewek nggak berani masuk kamar cowok, nanti di kira....ya tau lah, tante. Lagi pula, Melvin ngelarang aku buat masuk kamarnya." cerocos Alana tanpa sadar sudah berapa banyak kata yang ia keluarkan dari mulutnya.
"Hahaha..." Anna malah tertawa kecil.
"Kok, tante ketawa?" tanya Alana.
"Bilang aja, tante yang suruh kamu bangunin dia. Kalo nggak bangun juga siram pakai air aja."
"Tap-"
"Nggak papa, nanti kalo kamu di marahin sama Melvin bilang tante!"
"I..ya...deh, tante." dengan berat hati Alana kembali ke lantai dua.
Dengan jantung yang udah mau copot, Alana mencoba memberanikan diri. Tapi, sebelum itu Alana berdoa dan mengetuk pintu kamar itu dulu. Tak ada sahutan dari dalam sana, Alana pun mulai membuka kenop pintu kamar itu. Alana mengintip dari balik daun pintu. Ia melihat Melvin masih tertidur.
Alana memberanikan kakinya yang gemetar untuk melangkah maju. Alana membuka gorden jendela kamar itu, agar cahaya masuk menyilaukan Melvin sehingga terbangun. Tetapi cara itu sepertinya tidak berhasil.
Alana melihat sekelilingnya, namun matanya hanya ingin menatap Melvin yang masih terlelap.
Alana berpikir, Melvin cute banget kalo lagi tidur. Kegantengannya nambah, gue nggak sanggup kalo kayak gini terus! Adduhhh....kenapa gue jadi lebay gini?, tarik nafas...buang huhh...., pikir Alana seraya memperhatikan Melvin. Alana tersadar akan tujuannya ke sini. Alana mengguncangkan bahu Melvin.
"Melvin, bangun!" Tak ada respon walaupun Alana memanggilnya berkali-kali. "Dia kebo juga, apa gue siram pake air aja? Hmm...boleh juga sih!"
Alana pun berjalan ke arah kamar mandi di kamar Melvin. Ia mengambil gayung yang berisikan air setengahnya. Alana kembali dan menatap Melvin ragu.
"Gue cipratin air aja deh, nanti kalo airnya di tuang semua dia marah!" Alana pun mengobok air di dalam gayung itu dengan lengannya, lalu mencipratkannya ke wajah Melvin.
"Ahhh....hujan" gumam Melvin mengusap wajahnya yang basah.
"Melvin bangun! Nanti lo telat!" Ujar Alana. Melvin membuka perlahan matanya untuk melihat siapa yang berbicara dengannya.
Seketika Melvin sadar, "Lo! Ngapain lo di sini!?" dengan responnya Melvin langsung terbangun kaget melihat Alana.
"Gue di suruh bangunin lo!"
"Gue udah pernah bilang, jangan pernah masuk ke kamar gue kecuali gue yang suruh!" Omel Melvin.
"Gue di suruh sama tante Anna! Lagi pula jam segini lo belum bangun, nanti bisa telat ke sekolah!"
"Ya udah, sana keluar!" Usir Melvin.
"Iya bawel" celetuk Alana kesal dan berjalan ke kamar mandi tadi yang berada di kamar ini untuk mengembalikan gayung.
"Ngapain lo ke kamar mandi gue?" Tanya Melvin dengan nada sangarnya.
"Nggak usah mesum deh, gue cuma mau taruh gayung yang tadi. Tante Anna nungguin lo buat sarapan tuh!" Kata Alana mulai berjalan keluar kamar Melvin.
KAMU SEDANG MEMBACA
CARE [Tahap Revisi]
Teen Fiction#35 - teenfiction 02/08/2018 #7 - Care 08/01/2020 "Atas dasar apa lo peduli sama gue? Keluarga gue aja nggak peduli sama gue. Bahkan sahabat lama gue aja nggak peduli sama gue. Dan lo, lo siapa? Lo itu cuma orang asing yang singgah di hidup gue!"-Al...