27 •[Chance?]

17.7K 980 17
                                    

"Bi, kok Melvin belum turun?" tanya Anna pada bi Imah yang tengah menyiapkan sarapannya.

"Nggak tau, bu. Apa den Melvin sakit?!" Pikir bi Imah.

"Sakit?!" Anna langsung panik mendengar itu.

"Iya, kemarin pulang dari bandara dia basah kuyup kehujanan, padahal naik mobil!" Pekik bi Imah.

"Coba kamu cek sana!" Titah Varo yang sedang membaca koran hariannya pada Anna.

Anna mengikuti perkataannya. Ia mengetuk pintu kamar Melvin yang masih tertutup rapat. Tak ada sahutan dari dalam, dan Anna memilih untuk membukanya sendiri karena kebetulan juga tidak di kunci.

Anna mendapati Melvin masih di tempat tidur berbalut selimut. "Melvin, bangun. Nanti kamu telat!" Kata Anna mencoba membangunkan.

Melvin tak menjawab, ia malah semakin menarik selimutnya. Anna yang heran mencoba menggecek suhu tubuh Melvin dengan punggung tangannya.

"Badan kamu panas, Mel! Kamu sakit, kita ke dokter ya?!" Tawarnya dengan panik.

Melvin meraih tangan Anna, "Melvin nggak papa, bund. Cuma demam aja, besok juga sembuh."

"Kalo gitu, biar bunda izin dari kerja aja, supaya bisa jaga kamu!" Pekik Anna.

"Bund! Kan ada bi Imah, nanti minum obat demam juga bisa langsung sembuh, kok!" Kata Melvin lemas namun ia masih bisa meyakinkan Anna dengan senyum yang ia buat.

"Kamu ini! Lagi sakit, masih bisa aja ngeyel! Ya udah, bunda pergi, tapi nanti kalo ada apa-apa cepet hubungi bunda!" Kata Anna yang mendapat anggukkan kecil dari Melvin sebelum ingin keluar kamar.

"Bund, Melvin suka sama Alana!" Katanya lesu. Langkah Anna terhenti di bingkai pintu dan kembali menghampiri Melvin. Anna cekikikkan melihat raut wajah anaknya yang tak seperti biasanya. Ada rasa malu yang tak dapat di ungkapkan.

"Jadi anak bunda udah mulai suka sama Alana! Kan bunda udah pernah bilang!" Melvin hanya tersenyum malu. "Jadi maunya gimana, nih?! Kayaknya obat sakit kamu cuma satu, deh!"

"Apa?"

"Alana." Ledek Anna memainkan alisnya. Melvin hanya tersenyum malu. "Nanti biar bunda telepon Alana suruh ke sini jenguk kamu!"

"Jangan!" Sergah Melvin.

"Kenapa?"

"Dia lagi marah sama Melvin!"

"Emang kamu ngapain dia?"

"Ada sedikit kejadian di sekolah, tapi masalah kecil, kok!" Timpal Melvin menganggap enteng.

"Terus kenapa kamu kemarin hujan-hujanan?!"

"Udahlah bund, Melvin lagi males cerita." Kata Melvin mencoba mengakhiri pembicaraannya.

"Ya udah, bunda pergi dulu ya!" Kata Anna pamit seraya mencium kening sang anak sebelum pergi.

•-•-•-•

"Al, lo kenapa sih dari tadi bengong mulu?!" Bisik Malla sambil memilih novel dari salah satu rak buku yang ada di perpustakaan ini.

"Nggak papa!" Jawab Alana lesu seraya mencari novel yang ia ingin baca sejak kemarin.

"Lo cari novel apa?" Tanya Malla.

"Itu lho novel yang judulnya Senior In Bullying, itu ceritanya seru!"

"Seseru apa sih tuh novel?!"

"Ceritanya itu tentang senior cowok yang suka nge-bully gitu, terus nanti dia malah suka sama cewek korban bullyannya itu! Seru deh pokoknya, lo harus baca juga!" Tutur Alana.

CARE [Tahap Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang