Disinilah aku menjadi seorang pekerja paruh waktu menjadi pelayan disebuah restoran di dekat rumahku,
Sekarang sekolah libur karena liburan panjang yang diadakan sekolah karena baru beberapa minggu lalu aku melaksanakan ujian akhir memasuki kelas 12. Kira-kira beberapa hari lagi aku akan masuk sekolah dan menaiki kelas 12 ."Terimakasih datang kembali lain waktu" ucapku masih dengan memegang nampan
Ting!
Seorang pria tampan bertubuh tinggi membuka pintu dan duduk di kursi dekat jendela sudah pasti ia pelanggan
Ah, dia kim mingyu primadona sekolahku, mungkin semua wanita di sekolahku mengidolakannya tetapi tidak denganku aku tidak juga membencinya dan tidak juga menyukainya biasa saja, toh aku tak pernah berbicara dengannya meski aku tau ia orang yang sombong dan menyebalkan ah jangan lupakan sikap playboy nya."Selamat siang" ucapku tersenyum ramah dan memberikan buku menu di meja.
Ia menatap tajam ke arahku, aku tidak mengerti arti tatapannya.
"Kau jelek"
Apa dia bilang? Aku jelek?
Ya memang aku tak mengakui aku cantik, tapi siapa dia berani beraninya mengataiku jelek. Sungguh jika aku tidak sedang bekerja aku akan mencekiknya.
Aku masih berdiri sambil memasang senyum terpaksa karena kesal dengan orang di depanku ini.
Ia pun mengambil buku menu yang tadi ku simpan di meja .
"Mie jajjangmyeon dan orange juice"
akupun mencatat menu pesananya dan berlalu meninggalkannya."Menyebalkan" gumamku sembari meletakan catatan menu di meja tempat pemesanan
"Ada apa nayoung?" tanya lee suhyun teman bekerjaku sembari meletakan catatan menu di tempatnya yaitu di jendela yang menuju ke dapur
"Aku baru saja melayani pelanggan menyebalkan"
"Mengapa selalu kau yang dapat pelanggan menyebalkan haha, sudah dulu aku mau bekerja, pasti tuan kibum sedang memerhatikan kita"Beberapa menit kemudian aku membawa pesanan mie jajjangmyeon dan segelas orange juice di nampan ke meja pelanggan lebih tepatnya kim mingyu.
Tapi sesuatu tak terduga terjadi , aku lupa tak menalikan tali sepatuku
Sialan aku malah tersandung saat didepan mejanya dan..Brakkk!!!
"Choesonghamnida"
Aku kaget bukan kepalang saat mie jajjangmyeon yang kubawa mengenai kepala dan jaketnya. Orange juice nya? Tentu tumpah mengenai celana jeans yang dipakainya.
Dan mingyu hanya menatapku datar tersirat kekesalan di sorot matanya."Jeongmal Choesonghamnida, aku akan membersihkannya"
Akupun dengan sigap mengambil sapu tangan yang selalu aku bawa di dalam kantong celemek bekerjaku,
Akupun mengelap wajahnya yang penuh akan saus dan mie jajjangnyeon ia masih saja menatapku datar.
"Geumanhae"
Iapun angkat bicara dan menyingkirkan kasar tanganku yang sedang membersihkan mukanya.
"Aku akan membersihkannya, chankaman"
Aku baru menyadari saat ini jarak wajahku dan wajah pelanggan itu hanya sekitar 7cm, aku menatap matanya yang daritadi menatapku datar.
"Kubilang hentikan, atau hidupmu akan hancur"
Akupun mematung dan menghentikan aktifitas membersihkanku.
Ia beranjak dari bangkunya dan mengambil saputangan yang sedang ku pegang lalu berlalu meninggalkanku yang mematung.
Perhatian semua orang yang ada di restoran kini hanya tertuju padaku yang berdiri mematung dengan tatapan kosong.
Kini aku punya alasan membencinya ia sangat menyebalkan, mengapa banyak wanita yang menyukainya sih?
"Gwenchana nayoung ah?"
Aku menengok ke arah sumber suara ternyata suhyun
"Ani, aku sedang berantakan sekarang"
Akupun berlalu mengambil alat pel dan membersihkan makanan yang terjatuh tadi.-----
"Fyuhhh" aku menyenderkan punggungku di dinding sebelah dapur dan menghela nafas bayangkan saja sudah 5 jam tiada henti aku melayani pelanggan di caffe ini. Belum lagi tadi ada pelanggan menyebalkan yang sudah menjatuhkan harga diriku
Lelah? Tentu saja, mengingat 2 jam lagi aku akan bekerja paruh waktu lagi di toko roti.
"Park nayoung" akupun menoleh ke arah sumber suara bisa kulihat tuan kibum memanggilku dan memasuki ruangannya , aku mengerti dan dengan sigap aku mengekornya dan masuk ke ruangannya.---
"Kau sudah bekerja keras nayoung ah ini gajihmu hari ini" ucapnya memberikan amplop putih berisikan uang
"Kamsahmnida sajangnim"
Balasku sambil membungkukan badanku pada kibum sajangnim selaku pemilik restoran ini, ia tersenyum sebagai balasannya
"Kendae, kenapa sajangnim tidak memarahiku atas kejadian tadi?"
"Ohh kejadian itu, mengapa aku harus memarahimu? Itu kejadian biasa yabg dilakukan pegawai restoran, tenang saja aku tidak memotong gajihmu haha"
Aku tersenyum kikuk
"Kalau begitu aku permisi dulu" ucapku lalu membungkuk dan pergi keluar ruangannya.----
Saat ini aku sedang beristirahat di sebuah bangku di depan minimarket dengan meminum sekaleng minuman.
Disebelahku terparkir motor vespa berwarna putih(model scoopy) yang menemani hari hariku selama 1 tahun belakangan ini, aku mendapatkannya dari paman, memang motor ini bekas anaknya tetapi ini sudah lebih dari cukup untuk sekedar menjadi kendaraanku bekerja, setidaknya aku tak perlu mengeluarkan uang untuk naik bus setiap harinya.Akupun melempar kaleng bekas minuman tadi ke sembarang arah tapi kaleng tersebut malah mengenai kepala seseorang yang sedang memarkirkan motornya di sebrang jalan sana iapun berbalik dan memakiku, aku buru buru menaiki motorku dan kabur, aku melihat sekilas wajahnya, bukankah ia pelanggan tadi? Kim mingyu?
---
Hari ini hari pertamaku sekolah huftt setelah beberapa minggu berlibur. Ah lebih tepatnya aku bekerja full bukannya berlibur.
Aku memarkirkan motorku di parkiran sekolah dan melepas helmku
Lalu berkaca sebentar di kaca spion dan merapihkan rambutku yang berantakan akibat memakai helm
Akupun berjalan ke gedung sekolah sambil bersenandung ria, entahlah aku tidak tau mengapa aku segembira ini , mungkin karena sudah lama tak sekolah.Tinnn!!tinnn
Sebuah mobil sport hampir menabraku yang sedang berjalan
Dan sekarang mobil itu berhenti.
Mobil sialan, aku berlari menghampiri mobil itu dan mengetuk kaca mobil tersebut, dan terbukalah kaca mobil tersebut menampakan wajah tampan
Yang benar saja.. Ia kim mingyu
"Choesonghaeyo, apa kau tidak mempunyai mata sampai sampai hampir menabraku kim mingyu-ssi?"
"Ah aku hampir menabrakmu ya? Baiklah kau minta berapa jalang?"
Apa dia bilang? Dia pikir aku wanita murahan yang hanya menginginkan uang, dan ia memanggilku jalang? Cih
"Yak!! Apa kau bilang kau memanggilku apa barusan? Dasar orang kaya tak tau diri"
Ia menatapku datar lalu kembali menyalakan mesinnya dan berlalu
Tak berfikir lama akupun menendang bagian belakang mobilnya keras
"Awas kau kim mingyu aku akan membalasmu"----
Aku berjalan menuju mading untuk melihat aku berada di kelas mana.
Sial sangat berdesakan disini menyebalkan sekali.Park nayoung. 12-2
Ah, aku berada di kelas 12-2 tidak masalah lah aku tak begitu memperdulikannya.
Akupun berjalan menuju kelas 12-2 bisa kulihat dari sini banyak siswi yang mengerubungi kelas 12-2.
Ada apa ini?
"Menyingkirlah dari pintu ini"
Ucapku sembari memasuki kelas , aku bisa merasakan banyak tatapan sinis tertuju padaku"Memangnya ini lapak dagang sampai-sampai dikerubungi begitu" gumamku dan berjalan menuju bangku paling ujung dekat jendela. Ya, tempat favoritku.
Langkahku terhenti saat akan duduk di bangku, aku menatap orang yang ada di sebrang bangku ku.
Dia, lelaki sialan itu
Kim mingyu
KAMU SEDANG MEMBACA
Marriage Contract
Fiksi PenggemarTerimakasih telah hadir dalam hidupku -park nayoung Cast : SEVENTEEN kim mingyu as mingyu Lee haeun as park nayoung TWICE Tzuyu as chou tzuyu Genre: romance, marriage life