22

3.2K 200 28
                                    


Mingyu membuka baju yang dikenakam nayoung perlahan.
Tangannya terulur membuka kancing demi kancing baju yang dikenakan nayoung.

Mereka bertatapan nafsu.

Piama nayoung pun terbuka dan mingyu melemparkan piama itu asal menyisakan tubuh putih bersih nayoung yang dibalut bra warna merah.

Mingyu tak henti-hentinya menatap gundukan kembar yang dibalut bra dihadapannya.
Tangannya tertumpu di sebelah kanan dan kiri nayoung.
Mingyu yang masih berada di atas nayoung pun kembali menciumi leher nayoung.

"Tshhhh... Mingyu-ya akh"

Desahan-desahan yang keluar dari bibir merah muda nayoung seakan menjadi faktor penyebab mingyu semakin gencar melakukan aksinya.

Mingyu mulai menurunkan bra yang membalut payudara indah milik nayoung.

Tangannya juga mencoba membuka pengait bra yang ada di punggung nayoung.

Bra pun terlepas menampakan payudara putih bersih nan juga mulus terpampang di hadapan mingyu.

Putingnya  berwarna pink muda dan mencuat .

Ukurunnya cukup besar jika dibandingkan dengan tubuh nayoung yang cenderung kurus.

Mingyu menelan ludahnya.

Sedangkan nayoung terlihat tersipu malu.

Kedua pipinya merona.

"Mingyu-ya berhenti menatapku seperti itu"

Mingyu kini menciumi puting payudara nayoung dan menjilatinya.

Tangan kirinya juga meremas payudara kanan milik nayoung.

Mereka berdua memejamkan mata menikmati kenikmatan yang sedang terjadi kepadanya.

Mingyu terus menghisap dan menjilati payudara nayoung.

Desahan-desahan terdengar menggema di seluruh penjuru kamar.

"Kruyukk..."

Mingyu menghentikan aksinya saat mendengar suara perut kelaparan yang baru saja ia dengar.

Ia pun mendongkakan kepalanya melihat ke arah nayoung dengan raut wajah kebingungan.

"Hehehe.. Aku lapar"

.
.
.

Suara tabrakan pisau dan sayuran sekaan menjadi backroundsound.

Tangan mingyu yang telaten sedang mengiris daun bawang.

Sementara sebuah tangan terlihat melingkar di pinggangnya.

"Jangan terlalu banyak daun bawang"
Nayoung yang sedang memeluk mingyu dari belakang terus merengek.

"Aku yang memasak jadi aku yang menentukan"

"Baiklah aku akan menunggumu di ruang makan"
Nayoung hendak melepaskan lingkaran tangannya di pinggang mingyu.

Namun tangan besar mingyu menahannya.

"Yak jangan bergerak teruslah seperti ini"

Nayoung pun tersenyum dan kembali memeluk mingyu dari belakang tak kalah erat.

Selama mingyu memasak nayoung terus mengikuti mingyu seraya memeluknya dari belakang.

Nayoung kembali tersenyum dan makin mengeratkan pelukannya.

"Yak yak jangan membuat adik kecilku bangun"
Ucap mingyu seraya memasukan bahan-bahan makanan ke dalan wajan yang sudah dipanaskan.

"Byuntae!"
Nayoung pun melepaskan pelukannya dan menatap punggung mingyu kesal.

Marriage ContractTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang