-10-

2.9K 221 7
                                    

Flashback on

"Ah, nayoung-ssi apakah kau bisa keluar sebentar? Aku ingin bicara empat mata dengan mingyu"
Ucap kim taekwang kepada nayoung.

Nayoung pun mengangguk dan berjalan keluar dari kamar.

Mingyu menatap ayahnya heran.
"Appa kenapa kau menyuruh nayoung keluar?"

Taekwang balas menatap mingyu.
Senyuman terukir setelahnya.

"Kau menyukainya?"

Mingyu sedikit terlonjak.
"Apa yang ayah bicarakan, ak..aku tidak menyukainya, dia hanya temanku"
Ucap mingyu gelagapan.

"Ayah menyukainya, dia seorang yang tegar dan mandiri"

"Kalau ayah menyukainya, nikah saja dengannya"

"Yak pabo!, bukan ayah ingin menikahinya, aku ingin kau menikahi nayoung"

Mingyu tersentak.
"Apa-apaan ayah ini"

"Appa tau kau menyukainya, ikuti kata hatimu, dan biarkanlah ayah menyaksikanmu di depan altar bersama park nayoung"

Mingyu termenung mendengar ucapan kim taekwang ayahnya.

"Turuti ucapan ayah hanya kali ini saja sebelum ayah pergi"

"Jika aku menikahi nayoung appa akan bahagia?"

"Tentu saja, ia anak sahabatku saat SMA, dan ibumu dulu sudah beberapa kali diselamatkan nyawanya oleh park saeron almarhum eomma nayoung, ibumu di surga sana juga pasti bahagia kau menikah dengan nayoung"

Mingyu terdiam berkecamuk dalam pemikirannya sendiri.
"Jika itu membuat appa dan eomma bahagia aku akan melakukannya"
Mingyu tersenyum lembut.
Bagitu pula dengan kim taekwang.

"Cepat keluar, nayoung sudah lama menunggumu"

"Arraseo, aku menyayangimu appa"
Ucap mingyu tersenyum lembut lalu melangkahkan kakinya menjauh dari ranjang ayahnya.

Flashback off

"Menikahlah denganku"

Nayoung menatapnya heran.
Degupan jantungnya sudah berdetak tak karuan sejak tadi.

"Kau bercanda?"

"Aniya, aku tidak bercanda, aku ingin menikahimu"
Mingyu menatap dalam manik mata mingyu.

"Tapi.. Mana mungkin aku menikah sekarang, aku ingin kuliah,bekerja dan mapan, jika aku menikah sekarang masa depanku akan suram, apalagi menikah denganmu"

"Tenang saja, aku punya imbalan untuk itu"

Nayoung menatap manik mata mingyu heran.

"Sebagai imbalannya aku akan membayar semua utang ayahmu juga menjamin hidupmu, aku juga akan membayar biaya kuliahmu nanti"

Nayoung mematung.
Matanya merah berkaca-kaca.
Rasa sesak mulai menjalar di bagian dadanya.

"Serendah itukah aku dimatamu?"

Mingyu terdiam heran masih menatap manik mata nayoung.

"Serendah itukah aku dimatamu? Sampai kau memintaku untuk menikah dan memberiku uang?"

"Bukan begitu, aku hanya...."
Ucapan mingyu terpotong oleh nayoung.

Nayoung tersenyum miris lalu memalingkan pandangannya.
Air matanya berdesakan ingin keluar dari kandangnya.

Marriage ContractTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang