Nayoung mengerjapkan matanya saat sinar matahari menerpa wajahnya.
Ia pun terduduk di ranjangnya lebih tepatnya ranjang mingyu dan imengucek matanya.
Nayoung terdiam menatap lurus kosong, nyawanya belum terkumpul.
Setelah lama terdiam, memori nya pun kembali berputar dan mengingat kejadian semalam saat ia berciuman dengan mingyu.
Saat ia menikmati lumatan demi lumatan yang mereka ciptakan, saat ia melihat mingyu yang menciuminya ganas dengan peluh membasahi kening nayoung dan mingyu.
Desahan desahan samar yang terdengar dari mulut keduanya juga kembali berputar di kepalanya."Ommona"
Nayoung terlonjak dan menutup mulutnya menggunakan kedua tangannya."Apa mulutku sudah tidak suci lagi?!"
"AAAK JINJJAA"
Ia lalu membantingkan tubuhnya ke ranjang dan menendang nendang udara menggunakan kedua kakinya tak beraturan.Nayoung pun menuruni ranjang hendak keluar dari kamar dan menuruni tangga.
Nayoung berjalan ke arah dapur sedikit mengendap ngendap.
Ia melihat punggung mingyu sedang memasak.
Ia berjalan menuju mingyu perlahan.
"Ming--"
"Mwo?"
Sebelum nayoung menyebut nama mingyu, mingyu sudah membalikan tubuhnya ke arah nayoung di sebelah lemari es seakan sudah menyadari kehadiran nayoung disana.Nayoung pun sedikit terlonjak.
"Ada yang ingin aku tanyakan"
"Tanya apa?"
Mingyu menjawab nayoung.
Tapi perhatiannya masih pada ramyeon yang dimasaknya."Semalam.. A..apakah kau me..melakukan sesuatu kepadaku?"
Nayoung bertanya amat sangat hati-hati.Mingyu pun menoleh ke arah nayoung.
"Sesuatu? Seperti ciuman?"Nayoung yang mendengarnya pun lantas tersentak.
"Keroum, kita kan semalam sudah melakukannya"
Mingyu kembali memasukan bahan-bahan ke dalan ramyeon nya.Secara spontan tangan kanan nayoung memegangi bibir bawahnya dengan ekspresi sedikit ketakutan.
"Jinjjayeo? Jadi itu bukan mimpi?"
"Mimpi? Kau tidak ingat sudah melumat dan menghisap habis bibirku?"
Pipi nayoung bersemu merah mengingat apa yang dilakukannya semalam.
"Bahkan semalam kau sangat ganas"
Bagaikan disambar petir nayoung tersentak kembali.
Nayoung menampakan kembali wajah ketakutannya."Ramyeon nya sudah mataaang"
Mingyu pun berlalu meninggalkan nayoung yang terdiam menampakan ekpresi takutnya.Mingyu duduk di kursi meja makan membawa satu panci berukuran sedang berisi ramyeon dengan resep buatannya.
"Nayoung-ah ayo kita makaan"
Nayoung yang sedari tadi terdiam dengan ekpresi takut lalu tersadar kembali lagi ke dunia nyata.
Ia pun berjalan menuju meja makan dan duduk di kursi.
"Kau masak apa?"
"Ramyeon, hanya ada itu di kulkas. Ah, dan aku memasukan beberapa bahan"
Ucap mingyu seraya memindahkan ramyeon menggunakan sumpit ke dalam mangkuk nya.Nayoung pun juga melakukan hal yang sama.
Mereka berdua pun memakan ramyeon itu.
"Uhm, jinjja massiseyeo"
Ucap nayoung yang pipinya menggembung karena ramyeon yang dimakannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Marriage Contract
FanfictionTerimakasih telah hadir dalam hidupku -park nayoung Cast : SEVENTEEN kim mingyu as mingyu Lee haeun as park nayoung TWICE Tzuyu as chou tzuyu Genre: romance, marriage life