18-1

2.9K 213 15
                                    

Di musim dingin seperti ini seorang mahasiswi fakultas kedokteran park nayoung masih saja bekerja keras untuk mendapatkan gelar dokternya.

Ia sedang melaksanakan praktek pembedahan di ruang khusus.

Dan bagusnya mahasiswi ber-namtag park nayoung dan timnya berhasil melaksanakan prakteknya dengan sukses.

Nayoung pun menghela nafasnya lalu membungkukan badan pada beberapa pengawas dan pengajar yang ada disana.

Ia pun keluar dari ruangan praktek dan membuang sapu tangan yang penuh dengan darah ke dalam tempat sampah. Sebenarnya bukan darah sungguhan. Tapi tetap saja bau amis nya sangat kuat seperti darah sungguhan.

"Augh. Jinjja melelahkan"

Nayoung merenggangkan otot leher dan tangannya seraya berjalan ke arah ruang ganti berniat untuk mandi dan mengganti pakaiannya.

"Nayoungie annyeong"
Tiba-tiba seorang pria kurus tinggi yang mengenakan baju fakultas kedokteran mengaggetkannya dari belakang.

"Ommo Gapjhagiya!"

"Kau sudah selesai?"
Pria itupun menyamai langkahnya dengan nayoung yang sedang mengenakan baju praktek.

"Eoh. Jangan banyak bicara karena aku sangat lelah sekarang"

"Woah park nayoung belum berubah dari dulu. Masih ketus"

"Bicara lagi aku akan memukulmu"

"Hahahaha Aku juga sangat lelah. Nayoungie lihatlah. Mataku berubah menjadi mata panda"
Ucap pria itu seraya menarik kantung matanya ke bawah menyeramkan.

" ommona! Kau menakutkan.
Aish..Jeon wonwoo kau benar benar ingi mati eoh?"
Ucap nayoung mengepalkan tangannya ke arah pria bernama wonwoo.

"Jam 5 sore kutunggu di restoran milik seokmin. Tidak ada penolakan ini perintah"
Setelah mengeluarkan kalimat itu wonwoo tersenyum dan berjalan mendahului nayoung.

Nayoung hanya menatap bayangan tubuh wonwoo yang menghilang di depannya.

Ia pun tersenyum simpul.

Setelah membersihkan diri dan mengganti pakaiannya nayoung berjalan ke luar gedung universitas tepatnya ke arah restoran samgyeopsal terkenal di depan gedung universitas.

Ia pun duduk di di sebuah kursi pelanggan.

Tepat di depannya terdapat wonwoo yang sedang memainkan ponsel nya.

"Yak! Aku akan pergi jika kau terus memainkan ponselmu"

"Eoh? Kau sudah datang?. Seokmin sebentar lagi akan membawa beberapa daging dan bergabung dengan kita"

"Arraseo. Lebih dari 10 menit dia belum datang aku akan langsung pergi."

"Eiyyy.. Kau masih blak-blakan ternyata .Minun ini dulu"
Wonwoo memberikan satu sachet gingseng merah kepada nayoung.
Nayoung pun menerimanya.

"Gingseng merah baik untuk kesehatanmu di musim dingin seperti ini"

"Gomawoyeo"

Mereka pun berbincang-bincang.
Tak lama kemudian seorang pria berpostur tegap dan tinggi datang membawa beberapa piring daging mentah berbumbu di sebuah nampan seraya menunjukan cengiran kudanya.

"Dagingnya dataaang~"

"Uuuuh cepatlah seokmin-ah aku sudah lapar"
Ucap nayoung yang langsung menyambar nampan yang berisi daging mentah.

"Kau tidak akan memakannya mentah-mentah kan?"

"Aku tidak akan membiarkan itu terjadi pada pelangganku"
Ucap pria bernama seokmin itu seraya menyiapkan alat pemanggang daging di depannya.

Marriage ContractTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang