16

2.9K 234 8
                                    

Sedari tadi nayoung sedang terduduk sila di sofa ruang tengah berkutat dengan laptop di pangkuannya.

Ia mengenakan hoodie abu-abu tebal yang di padu padankan dengan celana training, ia menggunakan kaca mata dan tidak lupa telapak kaki nya dibalut kaus kaki karena sekarang sudah memasuki musim dingin.

Waktu menunjukan pukul 21:20 tapi nayoung sebagai mahasiswi kedokteran seoul university sedang mengerjakan sesuatu di laptopnya.
Matanya terlihat sayu.
Ia juga sesekali merenggangkan otot-otot nya.

"Ada lagi yang nona butuhkan?"
Ucap kwon ahjumma menyimpan secangkir kopi hitam di meja depan nayoung.

"Ah, sudah bi. Tidak usah repot-repot aku bisa membuatnya sendiri"
Nayoung mendongkakan kepalanya dan tersenyum manis.

"Gwenchaseumnika, kopi hitam murni adalah pilihan terbaik saat kau akan bergadang"

"Haha, komawo ahjumma. Kalau begitu bibi bisa pergi tidur sekarang sudah malam"

"Baiklah, bibi akan masuk ke kamar jika sudah. Telepon saja bibi kalau ada yang nona butuhkan"
Ucap bibi kwon yang lalu berjalan ke arah kamarnya.

Nayoung menanggapi perkataan bibi kwon dengan senyuman.

Ia pun kembali berkutat dengan laptopnya mengerjakan tugas.

Suara orang memencet tombol password diikuti suara pintu yang terbuka pun mengalihkan perhatiannya.

Tak lama kemudian derap langkah pun mendekatinya.

Nayoung masih berkutat dengan laptopnya.

Pemilik derap langkah itupun terduduk di sebelah nayoung.

Orang itu memerhatikan lekat-lekat wajah cantik nayoung walau tak ber make-up dan terkesan cuek.

"Bagaimana kuliahmu?"
Pria berkulit tan dan berbalut kemeja biru muda dengan dasi yang sedikit longgar itupun bertanya.

"Menyenangkan dan melelahkan"
Jawab nayoung masih mengetik sesuatu di laptopnya.

"Yak, kalau bicara tatap orangnyaa"

Nayoung pun menoleh ke arah pria itu.

"Aku sedang lelah kim mingyu suamiku yang paling tampan"

Pria yang bernama mingyu itupun tersenyum manja saat mendengar kata-kata itu keluar dari mulut nayoung.

"Jadi jangan ganggu aku!!"
Raut wajah nayoung kini berubah menjadi menakutkan. Matanya melotot.

"Arraseo..arraseo"

Nayoung pun kembali mengerjakan tugasnya.

"Bahkan baru satu bulan kuliah, sudah ada banyak tugas"

"Haha, kau memang perlu kuliah. Kalau aku tidak perlu kuliah karena sudah jenius"
Ucap mingyu membanggakan dirinya sendiri.

Nayoung kali ini menatapnya sinis.
"Cih, jenius pantatmu"
Ia kembali menatap layar laptopnya.

"Kita sekarang jarang bertemu nayoung-ah"
Mingyu menyandarkan kepalanya pada pundak nayoung.

"Bisakah kau panggil aku oppa?"

Nayoung pun menoleh ke arah mingyu.

"Yak!, bahkan aku lebih tua darimu"

Jitakan yang tercipta dari tangan kiri nayoung pun mendarat di ubun-ubun mingyu.

Mingyu pun sedikit meringis dan memegangi ubun-ubunnya.

"Kita hanya beda beberapa bulan"

"Tetap saja, aku sudah 19 tahun dan kau baru 18 tahun"

"Cih"
Mingyu menjauhkan kepalanya dari bahu nayoung.

Marriage ContractTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang