Marriage Contract

26-2

WARNINGG!!!!
DI CHAP INI ADA ADEGAN DEWASANYA YA!!

Sepasang suami istri  berkewarganegaraan taiwan sedang berjalan ke arah ruangan di salahsatu rumah sakit di daerah sanghai untuk mengunjungi jasad anaknya yang baru saja dilakukan otopsi.
Raut wajah mereka berdua terlihat sangat sendu.

"Silahkan masuk kesini"

Wanita paruh baya itupun memasuki ruang mayat itu bersama suaminya.
Ia berjalan menghampiri sebuah ranjang yang bertuliskan sebuah nama yakni 'chou tzuyu'

Tangis kembali pecah pada wanita paruh baya itu.

Ia pun membuka selimut yang menutupi badan sekaligus wajah tzuyu yang terbaring kaku di atas ranjang.

"Juwii-yaa"

Ia mengusap wajah cantik anaknya yang sedang terpejam damai.
Bibir tzuyu terlihat membiru diakibatkan racun yang ia minum menyebabkan dirinya tewas.

"Kenapaa? Kenapa kau melakukan hal seperti itu naak..hiks"

Tuan chou hanya bisa mengusap ngusap punggung nyonya chou mencoba menenangkan.

"Kau seharusnya bilang dari awal kau tidak mau berkarir balet dan bersama mingyu..hiks"

Air mata nyonya chou membasahi wajah tzuyu yang sudah almarhum.

"Kenapa kau mengakhiri semuanya dengan cara seperti ini..hiks..hiks kau seharusnya bisa bertanggung jawab dengan apa yang telah kau perbuat.."

"Tidak apa-apa kami telah memaafkanmu, pergilah dengan damai chou tzuyu"
Kini tuan chou yang angkat bicara.

Kedua suami istri itupun berlalu keluar ruangan masih dengan wajah sendu.

"Annyeonghasimnika ahjumeonni"

Suara berat itu mengalihkan perhatian nyonya chou.

"Kim mingyu?"

Mingyu sedang berdiri tidak jauh dari nyonya chou.
Nayoung terlihat bersamanya.

Mereka pun mendekati orang tua kandung tzuyu itu.

Nyonya chou terlihat memperhatikan nayoung yang sedang berdiri di samping mingyu.

"Kau istrinya mingyu?"

"Nae, annyeonghasimnika park nayoung imnida"
Nayoung membungkukan badannya sedikit.

Nyonya chou secara tiba-tiba berlutut di hadapan nayoung.
Semua orang yang ada di rumah sakit itupun memerhatikan aneh nyonya chou yang sedang berlutut sambil menangis.
Nayoung yang menyadari itu terlihat terlonjak

"Tolong maafkan anakku... Jeongmal cheosonghamnida, dia sudah menyakitimu"

"Yang dia inginkan hanya mingyu dan wanita itu memanfaatkannya juga menjadikan anakku sebagai boneka, tolong maafkan anakku"
Air mata deras berjatuhan di wajah nyonya chou.

Nayoung tersenyum lembut dan berjongkok menyamai posisinys dengan nyonya chou.

"Saya mengerti perasaan anda, saya sudah memaafkan anak anda"
Nayoung tersenyum lembut dan menggenggam erat tangan kanan nyonya chou dengan kedua tangannya.

Nyonya chou menatap wajah nayoung yang sedang tersenyum lembut.
"Terima kasih banyak"

.
.
.

"Kau tidak mau berjalan jalan dulu? Kita sekarang sedang di sanghai nayoung-ah"
Ucap mingyu seraya menyetir dan tatapannya terfokus pada jalanan di depannya.

"Aku kelelahan mingyu-ya, tadi kita dari bandara langsung pergi ke rumah sakit. Aku ingin istirahat saja"

"Arraseo, kita jalan-jalan besok saja"