Marriage Contract

-5-

Setelah mengantarkan nayoung ke rumahnya aku langsung bergegas melajukan mobil ku ke rumah.

Saat mobilku melaju aku sempat menoleh ke arah jendela di sebelahku.

"Hwang eunbi?"

Aku melihat eunbi sedang duduk meminum minuman botol di depan minimarket.

Apakah aku harus menemuinya untuk mengetahui latar belakang park nayoung?.

Apa salahnya jika ingin tau?

Tanpa fikir panjang akupun memutar balikan mobilku ke arah minimarket.
Setelah sampai aku keluar dari mobil dan memanggil eunbi.

"Hwang eunbi"
Ia yang sedang memainkan smarthpone sambil meminum minumannya pun menoleh ke arahku dan sedikit tersentak.

"Kim mingyu?"

Aku lalu duduk di sebelahnya.
"Kau teman dekatnya park nayoung kan?"

"Iyaa, wae?"

"Aku ingin bertanya sesuatu"
Ucapku memandang jalanan yang ada di hadapanku seraya menarik kedua sudut bibirku.

"Bertanya apa?"
Jawab nya lalu meminum minuman yang ada si tanganya.

Kali ini aku menoleh.

"Ceritakanlah perjalan hidup park nayoung" ucapku sedikit antusias.

Ia melotot tak percaya dan menyemburkan minuman yang tadi ia minum.

"apa aku tak salah dengar kim mingyu?"

"Tidak, kau tak salah dengar. Aku memang ingin mengetahuinya"

Kini ia membuang botol yang hampir kosong ke tempat sampah sebelahnya.
"Apa yang membuatmu seperti ini?"

"Hanya ingin tau saja"
Ucapku masih tetap memandang lurus jalanan di hadapanku.

"Baiklah aku akan menceritakannya"

Aku lalu menoleh ke arahnya bersiap memerhatikan dengan seksama.

"Jadi dia sudah ditinggal ayah dan ibunya sejak ia berusia 12 tahun. Ibunya seorang dokter dulu, tapi ia meninggal karena kanker otak yang dideritanya, beberapa minggu kemudian ia menemukan mayat ayahnya di dapur. Menurut kabar yang aku terima, ayah nayoung bunuh diri meminum obat nyamuk
Ibunya seorang dokter bedah handal dan ayahnya seorang bendahara di perusahaan besar."

Aku melotot tak percaya.
"Bunuh diri? Apa yang menyebabkannya bunuh diri?"
Jadi itu yang menyebabkan ia tinggal sendiri.

Eunbi membuang nafas kasar.

"Aku tak tau detail nya. Tapi aku mengetahui ayah nayoung bunuh diri karena terlilit utang"

Aku hanya melongo dan memerhatikannya dengan seksama, kini hatiku terenyuh mendengar perjalanan hidup nayoung.

"Setelah orangtuanya meninggal, nayoung tinggal bersama pamannya karena semua keluarga dari ibunya berada di jepang dan seperti tak peduli denganya, ia dan pamannya tinggal di sebuah apartemen.
Pamannya juga sudah berkeluarga, ia seringkali dipukuli atau dimarahi oleh bibi nya , karena bibinya mengganggap dia itu parasit yang bisanya hanya menyusahkan"

"Ah ahjumma itu rupanya"
"Ne?"
"Aniya aniya lanjutkan"
"Ia bekerja menjadi office girl di restoran eommaku, pada saat itu mungkin ia sudah menduduki bangku smp kelas 7 sepertinya, aku sering memerhatikannya pada saat itu, karena aku juga suka bantu-bantu di restoran eomma, saat naik kelas 8 aku mulai dekat denganya dan akhirnya kami bersahabat, ia seorang yang hebat menyembunyikan perasaannya, ia juga orangnya sangat blak blakan dan seorang yang pemberani seperti sekarang ini, sudah belasan orang yang dipukul olehnya saat smp hanya karena menginanya"