23-2

2.3K 215 24
                                    

Nayoung kembali menggenggam ponsel nya mencoba mengirimi pesan pada mingyu.

Prknyng
Mingyu!!
✔sent

Mingyu-ya
✔sent

Aku belum tau pasti yang sedang terjadi, tapi aku dalam bahaya.
✔sent

Yak!
✔sent

Aku sedang berada di gang sebelah minimarket di jalan menuju daegu

Nayong kembali menetralkan nafasnya.
"Haishh"
Ia sedikit mengumpat karena mingyu yang tidak membaca ataupun membalas pesannya.

Yuto menoleh.
"Ada apa nayoung?"

"A...a..aniya aku hanya s..sedang kesal"
Lidah nayoung seakan kelu.

"Yuto-chan bisakah kau turunkan aku di minimarket? A..aku ingin membeli mi..minuman"

Yuto pun mengangguk.

Mobil yang mereka tumpangi pun menepi di depan sebuah minimarket.

Nayoung buru-buru membuka pintu mobil dan berjalan cepat keluar. Bukannya memasuki minimarket ia malah memasuki gang kecil dan sepi di sebelah minimarket tersebut.

Yuto menyadarinya.
Sedangkan nayounh didalam gang kecil itu kembali merogoh ponselnya dan menelefon mingyu.

Ia terus menempelkan ponsel seraya menggiggit jempol nya gelisah.

Mingyu tidak mengangkat panggilannya.

"Haissh... Awas saja jika kau tidak mengangkatnya"

Kini ia mencoba menelefon wonwoo.

"Yeoboseo?"

"Wonwoo-ya ini darurat"

"Mworago? Apanya yang darurat?"

"Aku belum tau bagaimana situasinya, tapi kini aku sedang dalam bahaya. Seseorang mengaku sebagai teman kecilku, dia sudah membawaku ke jalan menuju daegu, sekarang aku sedang di minimarket....."
Nayoung menggantung kalimatnya saat tatapannya menangkap yuto palsu muncul dan berjalan ke arahnya.

Tangannya bergetar.
Kakinya juga bergetar.

Ia mematung sempurna saat yuto sudah dekat dengannya.

"Nayoung-ah, katakan alamat lengkapnya aku akan menjemputmu.. Nayoung-ah kau masih disitu?"
Wonwoo terdengar khawatir.

Tangan yuto pun mengambil ponsel yang masih menempel di telinga nayoung.

Yuto tersenyum licik.
Ia melempar ponsel nayoung menghantam aspal.

Nayoung sedikit tersentak saat ponsel nya di lempar.

Nayoung kembali menatap orang di depannya ketakutan.

"K..k..kau si..siapa?"
Bibir nayoung bergetar hebat.

Mata nya mulai memerah dan mengeluarkan sedikit air di sela-selanya.

"Kau sudah menyadari rupanya, benar-benar gadis yang pintar"
Orang itu mengelus pucuk kepala nayoung.

Nayoung perlahan melangkah mundur.

"Aku tidak akan melakukan apa-apa padamu"
"Hanya sedikit bermain-main"

Pria itu mengangkat dagu membuat nayoung sedikit mendongkak.

Air mata berhasil lolos dari kedua matanya.

Marriage ContractTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang