Bonus Chapter 1

18.1K 912 13
                                    

"Waktu tidak pernah mau mengalah dengan hari sama halnya saat dimana hari perpisahan kita yang di hitung dengan waktu."

••••

Are Pov

Tepat satu tahun sudah gue berpisah dengan Lea dan saat ini gue bukanlah pelajar atau mahasiswa.

Tugas yang begitu berat karena di usia muda harus memimpin perusahaan dengan puluhan kariawan walaupun di bantu dengan satu asisten profesional tetap saja buat gue semua ini terlalu memusingkan tapi di sisi lain gue merasa memiliki tanggung jawab atas apa yang di berikan papa.

Berkas-berkas  menumpuk seperti sampah yang tidak pernah habis sebenarnya itu semua membuat gue muak karena jiwa gue masih ingin merasa bebas seperti layaknya pemuda pada umumnya.

"Lo kalau ngelamun terus kapan selesainya itu berkas banyak yang nunggu."

"Gue lelah, Bim."

"Harusnya lo itu bersyukur di usia yang masih muda udah dapet fasilitas yang bahkan gue juga belum tentu bisa dapetin."

Bima saat ini bekerja menjadi sekertaris pribadi gue. Pasti kalian bertanya-tanya kenapa tidak mencari sekertaris perempuan saja, karena Bima memerlukan pekerjaan setelah lulus sekolah untuk menambah biaya kuliah.

Bima tidaklah seberuntung Rangga dan gue. Dia hidup di dalam keluarga sederhana tapi gue yakin suatu saat semuanya akan berubah karena Bima adalah sosok yang pantang menyerah.

"Iya-iya. Lo jadi bawel kayak ibu-ibu komplek aja."

"Sialan. Yaudah sekarang cepet tanda tangani berkasnya."

Gue mulai menanda tangani satu persatu berkas yang menumpuk bagai gunung.

"Selamat malam pak."

Waktu menunjukan pukul sembilan malam, semua kariawan mulai bersiap untuk pulang. Gue langsung berjalan menuju parkiran kantor.

Jalan di kota jakarta tidak pernah berubah selalu ramai tidak kenal waktu bahkan bisa di sebut juga jakarta adalah kota yang tidak pernah tidur.

Tiba-tiba gue merasakan perut mulai keroncongan, gue memutuskan untuk makan di kafe yang masih buka di malam hari, tidak jauh dari kantor ada sebuah kafe yang menjual berbagai makanan serba pedas dan seketika menarik perhatian gue.

Setelah masuk ke dalam kafe gue langsung memesan makan dan duduk di kursi yang terletak di tengah-tengah.

Gue mengambil ponsel dari dalam tas dan saat melihat layarnya terdapat satu pesan.

Lea
Re? Sibuk?

Gue tersenyum saat membaca pesan yang di kirim oleh Lea.

Are (send)
Gue lagi makan nih. Lo udah makan?

Lea
Udah kok ini gue lagi ngerjain tugas.

Are (send)
Semangat!

Setelah tidak mendapat balasan dari Lea, gue langsung memasukan kembali ponsel gue ke dalam tas.

Makanan sudah datang terlihat begitu menggoda sampai cacing-cacing di perut gue berbunyi.

Suara dari arah belakang membuat gue seketika menoleh.

"Are!"

Gue langsung meletakan kembali sendok saat tau siapa perempuan itu.

"Astaga! Lo apa kabar?"

TBC

AREZA & QALEA (COMPLETED/RE-POST/NEW VERSION)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang