DUA PULUH LIMA

18.5K 1K 17
                                    

"Aku akan tunjukan senyuman terbaikku sekali pun aku sedang terluka, demi melihatmu bahagia."

••••

Author Pov

Hari ini Grace sedang berkunjung ke rumah Lea bukan karena mereka sudah berbaikan tapi karena Grace ingin menjenguk Zelia yang sedang sakit dan menginap di rumah Lea.

"Gimana keadaan lo?"

"Udah agak mendingan. Gak kayak kemarin."

"Syukurlah. Kenapa lo nginep di rumah Lea?"

"Gue sendirian di rumah mama sama papa lagi di luar kota."

"Kenapa lo gak ke rumah gue?"

"Lo masih marahan sama Lea?" tanya Zelia untuk mengalihkan topik pembicaraan.

Grace hanya diam saat mendengar pertanyaan Zelia karena untuknya membahas Lea sama saja membuka luka yang sudah menganga lebar di hatinya bahkan susah untuk di tutup.

"Menurut lo?"

"Asal Lo tau G, apa yang lo lihat di taman waktu itu gak sama dengan apa yang ada di pikiran lo!"

"Tapi gue gak bisa liat Rangga terus deket sama Lea. Padahal gue udah suka Rangga lebih dulu tapi kenapa Rangga malah milih deket sama Lea. Lo tau gue sampai berpikir andai saja Lea gak datang di antara kita, semuanya gak akan kayak ginii."

Zelia yang awalnya mendengarkan dengan raut wajah biasa lama-lama mengerutkan keningnya sampai dalam.

"Gue gak tau perginya Grace yang dulu gue kenal kemana tapi setau gue Grace bukan cewek yang egois."

"Sekarang gue harus egois untuk kebahagian gue sendiri."

"Lo tau, ini bukan karena Lea atau yang lain sebelum ada Lea, lo kemana aja kenapa baru sekarang lo bilang suka sama Rangga."

"Oh. Sekarang ceritanya lo belain Lea? Coba lo pikir Nerdy datang ke sini demi Lea cuma buat nebus semua kesalahannya karena Nerdy masih cinta sama dia. Terus dia deket sama Are sekarang deket sama Rangga juga. Jadi di sini siapa yang salah!"

"Bentar-bentar maksud lo? Nerdy sepupu lo itu mantan pacarnya Lea."

"Iya waktu Lea masih tinggal di London."

"Tapi tetep di mata gue gak ada yang salah dari semua itu, coba lo pikir Nerdy sampai bela-belain datang ke indonesia untuk cari Lea berarti kesalahan dia ke Lea bukan cuma kesalahan biasa, soal Are wajar dong Are deketin Lea selama Lea masih belum memiliki orang lain dan soal Rangga sekarang gue tanya sama lo emang Lea bilang ke lo kalau suka sama Rangga? Bahkan dia dukung lo buat deket sama Rangga. Dimana yang salah, G?"

"Lo tau Zee, di hati gue gak ada sedikit pun benci sama Lea. Gue bahagia punya sahabat kayak Lea tapi gue juga butuh dia ngertiin perasaan gue sedikit doang."

"Dari sebelah mana Lea gak pernah ngertiin lo? Seandainya bukan Lea tapi orang lain yang tiba-tiba hadir di antara kita, mungkin ceritanya akan beda lagi bahkan Rangga gak bakal bisa lo gapai."

Grace tidak bisa menjawab ucapan Zelia karena apa yang di katakan sahabatnya itu memang benar.

***

Are Pov

Setelah dari swalayan membeli buah untuk Zelia sekarang gue sudah ada di halaman rumah Lea karena gue denger Zelia tidur di sini dan ini kesempatan gue untuk bisa dapetin lagi hati Lea.

"Pintunya gak di kunci. Ada sepatu cewek, pasti si Grace ke sini."

Gue langsung buru-buru melepas sepatu dan masuk ke dalam rumah Lea, saat baru beberapa langkah tubuh gue tiba-tiba di tabrak oleh seseorang.

"Lea! Hei lo kenapa?"

Gue terkejut saat mendapati Lea yang menangis dan reflek gue langsung memeluk tubuhnya erat.

Gue terkejut saat mendapati Lea yang menangis dan reflek gue langsung memeluk tubuhnya erat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Lo kenapa?"

"Gue minta maaf kalau kehadiran gue selama ini di antara kalian cuma bisa buat masalah tapi gue bahagia bisa kenal kalian semua."

"Bentar-bentar maksud lo apa sih? Gue gak ngerti."

"Maaf udah buat persahabatan lo sama Rangga jadi berantakan tapi gue cuma anggap Rangga gak lebih dari kakak."

Gue langsung melepas pelukan Lea dan menatap matanya karena gue merasa ada yang salah dari semua ini.

"Cerita sama gue ada apa sih sebenarnya kenapa lo tiba-tiba jadi aneh kayak gini."

"Gue sayang sama Zelia dan Grace mereka udah gue anggap kayak saudara gue sendiri bahkan gue takut kehilangan mereka."

"Iya-iya. Gue ngerti  dan tanpa lo jelasin gue juga tau. Tapi lo ini kenapa?"

Gue dapat melihat dari mata Lea kalau dia menyimpan sesuatu karena gak mungkin Lea nangis tanpa sebab.

"Ehem. Kalau pacaran itu cari tempat yang agak kerenan dikit dong!"

Gue seketika menoleh saat mendapati suara Lala dan bukan itu saja Lala tidak sendirian dia bersama Nerdy.

"Lo ngapain ke sini?"

"Gue mau minjem buku catatan matematika punya Lea. Kenapa? Gak boleh?"

"Gue nanya Lala bukan lo kampret!"

"Lo galak banget sih. Iya gue sama Nerdy mau belajar bareng karena catatan gue kurang jadi minjem punya Lea."

"Lo anak bahasa kok bisa minjem buku anak ips?"

"Materinya sama Rere. Mangkannya waktu pelajaran matematika itu jangan sering bolos jadi gak tau!"

"Bawel!"

Gue tersenyum kecil mengingat pelukan Lea yang baru terjadi beberapa menit lalu.

"Re, lo gak lagi sakitkan?"

"Enggak. Emangnya kenapa?"

"Terus kenapa lo senyum-senyum sendiri?"

Tiba-tiba suara dari arah kamar Lea membuat gue seketika menoleh karena saat ini gue sedang duduk di sofa yang terdapat di bagian tengah ruangan.

"Lea!"

"Iya. Ada apa, G?"

"Gue mau minta maaf soal tingkah gue beberapa hari ini."

"Lo gak salah, gue yang salah maafin gue yang tiba-tiba ada di antara kalian."

"Gue seneng kenal sama lo, gue bahagia punya sahabat kayak lo."

Melihat Lea dan Grace sudah kembali akur membuat gue juga ikut senang, tapi saat ini masalahnya adalah bagaimana mengambil hati Lea kembali karena gue sekarang memiliki satu saingan.

TBC

AREZA & QALEA (COMPLETED/RE-POST/NEW VERSION)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang