AREZA & QALEA (COMPLETED/RE-POST/NEW VERSION)

Flashback on Are dan Lea

Areza Galuh Pratama

Untuk pertama kalinya seorang Are merasakan yang namanya jatuh cinta pada seorang cewek dan cewek itu bernama Nadia. Cewek yang mampu memikat hati Are karena Nadia adalah cewek yang ramah, tidak neko-neko, kalem dan banyak lagi setidaknya masuk dalam kriteria cewek yang di idam-idamkan Are.

Setelah Are coba mendekati Nadia selama dua bulan akhirnya mereka resmi sebagai kekasih.

Di awal pacaran hubungan mereka baik-baik saja sampai suatu hari pernyataan Nadia membuat hati Are benar-benar tertutup.

"Sori gue harus pergi, Re."

"Pergi? Lo bercanda Nad!"

"Gue serius!"

"Lo pergi? Emang salah gue apa?"

"Intinya sori kita harus pisah."

Nadia pergi tanpa menoleh sedikit pun pada Are yang masih bingung dengan apa yang sedang terjadi.

Perjuangannya selama ini terasa sia-sia. Mendekati Nadia sejak kelas dua SMP menjalin hubungan yang Are rasa selama ini baik-baik saja sampai tiba di hari kelulusan Nadia meninggalkannya dan bagi Are ini adalah hadiah kelulusan yang tidak pernah Are lupakan begitu saja.

Denisa Putri Qalea

Berteman sejak masih awal masuk sekolah sampai menjadi sahabat dekat dan akhirnya menjadi sepasang kekasih itulah kisah cinta seorang Lea dengan kekasihnya bernama Nerdy.

Hubungan mereka sangat membuat banyak pasangan muda iri karena keromantisan yang mereka jalani meskipun dalam sebuah hubungan pasti ada berselisih paham tapi itu dengan mudah mereka atasi.

Sampai suatu hari yang tidak akan pernah di lupakan oleh Lea adalah kekasihnya juga coba mendekati sahabatnya sendiri bernama Merilda.

Merilda-sahabat yang di percayanya untuk berbagi keluh kesah ternyata menusuk dirinya dari belakang.

Semua percakapan Merilda dan Nerdy berputar terus seperti kaset rusak di kepala Lea.

"Gue udah gak tahan pacaran sama Lea."

"Kenapa? Lea cinta banget sama lo!"

"Lea itu cewek kuno."

"Menurut lo? Gue lebih suka punya pacar kayak lo."

"Gue? Kenapa mesti gue?"

"Gue akan putusin Lea sebelum dia berangkat ke indonesia setelah itu kita bisa jadian."

"Tapi gue gak mungkin pacaran sama mantan sahabat gue sendiri!"

"Gue tau lo suka sama gue dari dulu tapi lo terus ngalah buat Lea. Kalau lo ngalah terus kapan bahagianya!"

Merilda terdiam apa yang di ucapkan Nerdy memang benar.

"Oke. Gue mau deket sama lo setelah lo putus dari Lea.

Seketika air mata Lea tumpah membasahi pipinya saat mengingat percakapan itu.

"Lo emang berengsek pantes lo dapat sebutan bad boy sama cewek seantero sekolah tapi kenapa dengan bodohnya gue malah percaya sama lo."

Detik itu juga Lea menutup hatinya untuk siapa pun apa lagi yang namanya cowok bad boy.