TIGA PULUH (End)

20.7K 1K 31
                                    

"Jatuh yang pertama memperkenalkan ku dengan yang namanya cinta dan itu perkenalan yang sakit."

••••

Author Pov

Ujian nasional berjalan sangat tertib sampai ujian tersebut berakhir dan saat ini Lea sudah berada di parkiran untuk menunggu teman-temannya.

Grace, Zelia, Bima dan Rangga sudah berada di parkiran bersama Lea hanya tinggal menunggu Are yang entah sedang berada dimana.

"Buset si Are lagi buang hajat kali ya lama amat." Ucap Bima dengan menoel-noel lengan Rangga.

"Idih lo apaan sih Bim!" ucap Rangga dengan menyingkirkan tangan Bima dari lengannya.

Karena kelas Lea dengan Are saat ujian berbeda, Lea bersama Rangga dan Zelia sedangkan Are bersama Bima dan Grace.

"Sori lama."

"Dari mana aja sih lo!"

"Tadi Lala minta tolong gue buat benerin ponselnya tiba-tiba ke blokir."

"Terus bisa?"

"Udah ayo berangkat kenapa malah bahas Lala!"

Lea hanya tersenyum memperhatikan satu persatu temannya bahkan mereka semua di mata Lea lebih dari itu mereka segalanya untuk Lea.

"Yaudah sekarang kalian bertiga para cewek tunggu di depan gerbang, kita para cowok mau ambil motor dulu." Ucap Bima yang langsung mengundang Are dan Rangga yang menonyor kepalanya.

"Lo kebanyakan kumpul sama siapa sih jadi alay banget!"

"Waktu ujian beberapa hari ini gue sering kumpul sama cewek-cewek rempong." Ucap Bima dengan mengusap kepalanya.

Motor mereka masing-masing membelah kemacetan kota jakarta. Untuk menghindari kemacetan akhirnya mereka lebih memilih naik sepeda motor dari pada mobil itu juga permintaan dari Lea dan dua sahabatnya.

"Kenapa lo jawabnya sekarang?" tanya Are untuk memecah keheningan selama perjalanan menuju kafe.

"Emangnya kenapa?"

"Aneh aja."

Kali ini Lea hanya bisa diam tiba-tiba nyali yang di kumpulkannya selama semalam tidak cukup untuk membuat Lea berani berbicara pada Are.

Setelah sampai di kafe mereka memarkirkan motor setelah itu masuk ke dalam kafe.

"Lo tumben sih ngajak kita kumpul, Lee."

"Iya, kayak mau pergi kemana aja."

"Emang kalau kumpul gue harus pergi dulu?"

"Ya bukannya gitu."

Percakapan di antara Lea dan dua sahabatnya membuat otak Are dengan cepat berpikir tentang permintaan Lea yang tiba-tiba ingin menjawab semuanya hari ini.

Are langsung mengeluarkan ponselnya dari dalam saku seragam dan mengirim pesan pada Lea.

Are
Lo sembunyiin sesuatu dari gue!

AREZA & QALEA (COMPLETED/RE-POST/NEW VERSION)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang