TUJUH

25.8K 1.5K 15
                                    

"Perempuan itu moodnya naik turun kayak rolercoster termasuk aku."

••••

Author Pov

Lea masuk ke dalam rumah, dengan langkah malas dan wajah yang di tekuk. Bertemu dengan Are di kafe membuat moodnya jadi jelek.

"Wey! Lo kenapa? Pulang-pulang monyong aja!" ucap Eno yang baru saja dari dapur untuk mengambil buah.

Lea seketika melotot kearah kakaknya. "Berisik lo kak!"

Mood Lea malam ini benar-benar buruk, karena ucapan Are di kafe tadi. Membuat dua sahabatnya selalu bertanya soal kedekatannya dengan Are, padahal kenyataan sebenarnya Lea sedang tidak dekat dengan Are.

"Mama kemana, kak?" tanya Lea dengan mendudukan tubuhnya di atas sofa. "Mama lagi ada arisan di rumah tante Joy." Ucap Eno dengan mulut penuh buah. "Papa belum pulang?" tanya Lea lagi, membuat Eno mengerutkan keningnya. "Belum, ngapa dah nanya mulu."

Lea hanya memutar dua bola matanya mendengar ucapan Eno. Terjadi keheningan beberapa saat karena mereka tidak ada yang berbicara.

Akhirnya Eno memecah keheningan. "Wajah lo kalau di tekuk terus cepet tua!" Lea semakin mengerucutkan bibirnya karena kesal. "Resek banget sih lo kak!"

Eno langsung merangkul bahu Lea, dengan membisikan kalimat yang membuat Lea semakin mencak-mencak. "Pasti ini gara-gara cowok atau jangan-jangan cowok yang lo kerjain tadi pagi." Ucap Eno tepat di telinga Lea. Sebelum Lea berdiri dan mengejarnya Eno berlari terlebih dahulu menuju kamarnya.

"KAK ENO, LO RESEK BANGET SIH!"

Lea yang sedang dalam mood berantakan seketika mengejar Eno yang masuk ke dalam kamarnya.

"Habisnya muka lo di tekuk mulu, gak suka gue liat muka adek gue yang biasanya ketawa kayak orang gila sekarang malah diem gak jelas." Ucap Eno dengan menghempaskan tubuhnya di atas kasur. "Anjir! Gila-gila gini gue adik lo." Ucap Lea dengan memukul tubuh Eno. "Siapa yang bilang lo bukan adik gue." Ucap Eno dengan menaikan sebelah alisnya.

"Ngomong-ngomong, kak Niken kok gak pernah main ke sini lagi?" tanya Lea dengan menghempaskan tubuhnya di atas karpet empuk di kamar Eno. "Gue lagi ada masalah sama dia." Ucap Eno dengan tersenyum kecil. "Masalah apa kak?" Lea mulai menatap kakaknya dengan serius. "Biasa, salah paham cuma kurang komunikasi karena sibuk sama kerjaan masing-masing nanti juga baik sendiri."

Setelah itu Lea pamit untuk tidur, karena waktu sudah menunjukan pukul 10 malam dan besok harus sekolah. "Kak, adek lo yang paling cantik ini, tidur dulu ya." Ucap Lea dengan berjalan keluar dari dalam kamar Eno dan tidak lupa menutup pintunya, sebelum ada bantal melayang mengenai tubuhnya.

***

Author Pov

Setelah sampai rumah, Are langsung mendudukan tubuhnya di atas sofa dan menyandarkan kepalanya di sofa.

"Capek banget Re kayaknya?" tanya mama yang baru saja keluar dari kamarnya.

"Iya mah jalan di jakarta bikin bokong Are lama-lama jadi seksi, kok mama belum tidur?" tanya Are dengan menegakan tubuhnya. "Ada-ada saja kamu Re. Iya mama nunggu anak mama yang paling ganteng pulang, baru mama tidur." Ucap mama dengan tertawa yang membuat Are, antara salah tingkah dan senang.

"Kepala Are kok jadi berat sih, setelah mama bilang kalau Are ganteng." Ucap Are dengan setengah cekikikan.

"Dih! Pantesan gak ada cewek nempel sama kamu, Re. Kerjaannya bercanda terus." Ucap mama dengan mencubit pelan lengan Are. "Itu cewek atau setan sih ma, kok nempel." Ucap Are dengan mengusap lengannya.

Karena gemas, akhirnya mama menyuruh Are untuk tidur karena besok harus sekolah dan bangun pagi. "Yaudah sana istirahat, besok kamu harus sekolah."

"Iya, mama juga tidur sana." Ucap Are dengan cengengesan yang seketika mendapat pelototan dari sang mama. "Dasar anak muda!"

Setelah masuk ke dalam kamar, Are langsung merebahkan tubuhnya di atas kasur. Tiba-tiba Are teringat nomor Lea yang di dapatnya dari Zelia.

Lea (send)
Cewek galak!

Tidak sampai satu menit Lea membalas pesan yang di kirim Are.

Lea
Siapa!

Lea (send)
Orang!

Setelah itu tidak ada balasan lagi, karena mungkin Lea sudah tertidur. Are tersenyum dengan menatap layar ponselnya sebelum tiba-tiba pintu kamar Are terbuka.

"Belum tidurkan Re?" tanya mama yang berdiri di ujung pintu kamar Are. "Belum ma. Kenapa?" tanya Are dengan mendudukan tubuhnya. "Mama mau minta tolong. Hari minggu bantuin mama beres-beres berkas yang ada di kantor lama."

"Oke ma, apapun Are lakuin buat mama." Ucap Are dengan tersenyum.

"Ngomong-ngomong, tadi kamu kenapa senyum-senyum sendiri?" tanya mama yang penasaran. "Are gak senyum kok ma. Mama udah ngantuk pasti sampai salah lihat." Ucap Are yang berkilah. "Masa sih salah lihat." Ucap mama dengan mengerutkan keningnya.

"Iya ma. Yaudah mama tidur dan Are juga tidur, besok 'kan bangun pagi." Ucap Are akhirnya. "Iya sudah. Mama ke kamar ya. Selamat tidur anak mama." Ucap mama dengan mengusap puncak kepala Are dan mengecupnya sebentar.

Katakanlah Are manja jika sedang bersama mamanya. Tapi apa salahnya manja dengan mama sendiri, asalkan tidak terlewat manja saja menurut Are tidak masalah.

TBC

AREZA & QALEA (COMPLETED/RE-POST/NEW VERSION)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang