"Katanya persegi itu ada empat sisi jika salah satu sisi tidak ada maka tidak akan di namai persegi, sama halnya dengan cinta yang memiliki dua sisi jika satu sisi tidak ada, apa itu bisa di namakan cinta?"
••••
Author Pov
Ujian nasional telah di mulai sejak beberapa hari lalu semua siswa sibuk dengan belajar termasuk Are. Entah dapat mukjizat dari mana dalam sekejap Are menjadi sosok yang rajin hingga membuat mamanya sendiri bingung.
"Buruan tidur udah jam sebelas malam, Re."
"Bentar lagi ma, ada materi yang belum Are pelajari."
"Yaudah, mama temenin soalnya mama juga laper mau bikin roti bakar Are mau?"
"Nanti aja ma."
Setelah mama pergi menuju dapur Are kembali melanjutkan belajarnya karena materi yang di pelajarinya masih kuranv sedikit lagi.
"Rumusnya yang ini rumit banget sih!"
Saat sedang serius dengan rumus-rumus di hadapannya tiba-tiba ponsel Are bergetar, dengan cepat di ambilnya ponsel yang ada di atas sofa.
Senyum mengembang dari bibir Are saat membaca pesan dari gadis yang berstatus adiknya itu.
Arve
Semangat belajarnya kak, gue di sini juga lagi belajar nih buat besok ujian. Semoga kak Are lulus dengan nilai yang memuaskan terus bisa main ke singapura dan ketemu sama Arve.
Are (send)
Gue lagi pusing ngehafalin beberapa materi lagi tapi di temenin mama sih. Cuma mama lagi bikin roti bakar di dapur.
Arve
Oh. Salam buat ibu ya kak, bilang kalau Arve kangen sama bawelnya, hehe.Are (send)
Ibu bawel banget yaa?Arve
Tapi Arve sayang sama ibu. Eh bentar ya kak. Arve lagi mau keluar. Nanti Arve hubungi lagi.Are langsung meletakan ponselnya kembali di atas sofa. Entah panggilan ibu dari Arve untuk mamanya membuat senyum Are tidak bisa hilang dari bibirnya, mungkin hidup ini tidak adil tapi setidaknya kehadiran Arve membuat hidup Are terasa sedikit berbeda.
"Udah belajarnya, Re?"
"Iya ma. Are lanjut besok pagi aja."
"Nih, makan dulu roti bakarnya terus tidur."
Are memasukan semua bukunya ke dalam tas setelah itu mendudukan tubuhnya di atas sofa karena sebelumnya Are duduk di atas lantai setelah itu mengambil piring kecil berisi roti bakar dan memakannya.
Besok adalah ujian nasional terakhir untuk semua murid kelas dua belas seluruh Jakarta. Hari yang di tunggu Are semakin dekat yaitu mendapat jawaban dari Lea.
Setelah memakan habis roti bakarnya dan meminum segelas air putih Are berjalan masuk ke dalam kamar setelah sampai di dalam kamar Are meletakan tasnya asal dan merebahkan tubuhnya di atas kasur.
Saat mata Are akan terpejam ponselnya kembali bergetar membuatnya berdecak kesal karena Are benar-benar terserang kantuk yang luar biasa.
Are mengambil ponselnya yang ada di atas nakas dan setelah itu senyum mengembang dari bibir Are saat melihat layar adalah pesan dari Lea.
Lea
Lo, pasti belum tidur?Are (send)
Belum, kenapa kangen?Lea
Dasar ge-er. Besok setelah ujian kita ketemuan gue mau jawab.Are (send)
Kok besok?Lea
Iya. Pokoknya besok yaudah gue mau tidur dulu udah malam banget.Are (send)
IyaMata Are menjadi tidak bisa terpejam setelah mendapat pesan dari Lea, entah perasaannya saat ini campur aduk karena sesuatu yang lebih cepat menurut Are akan terjadi hal buruk atau sebaliknya.
***
Lea Pov
Setelah mengirim pesan ke Are perasaan gue menjadi tidak menentu kenapa seakan waktu tidak memberikan kesempatan gue untuk berpikir lebih lama.
"Semoga jawabannya tepat, Re."
Gue langsung bersiap untuk tidur karena hari sudah larut malam dan besok harus bangun pagi.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
AREZA & QALEA (COMPLETED/RE-POST/NEW VERSION)
Ficção Adolescente[Ketiban Cinta Bad Boy?] #28 Di Teen Fiction (17/11/16) #34 Di Teen Fiction (08/11/16) #38 Di Teen Fiction (08/11/16) #30 Di Teen Fiction (03/11/16) Are adalah daftar cowok yang langsung di coret oleh Lea dari daftar hidupnya. Bahkan sejak pertama m...