EMPAT BELAS

21.7K 1.3K 10
                                    

"Cari pasangan yang tepat tidak semudah mengerjakan tugas bahasa indonesia."

••••

Are Pov

Gue masih gak bisa terima waktu ngeliat Rangga dan Lea begitu dekat sampai beberapa minggu gue terus menghindari Rangga.

Entah kenapa gue merasa Rangga tau kalau gue marah tapi dia bersikap seolah kita baik-baik saja.

Gue mendengar suara dua orang yang gue kenal sedang mengobrol karena penasaran akhirnya gue mendekat ke sumber suara.

"Ngga. Lo taukan apa alasan Are ngehindar dari lo beberapa minggu ini?"

"Iya. Karena Lea."

"Gue semakin curiga sama lo. Jangan-jangan lo suka sama Lea?"

"Iya. Gue suka bahkan jatuh cinta sejak ngeliat dia di kelas tapi gue coba ngalah sama Are."

"Terus alasan Are marah sama lo?"

"Lea basah kehujanan cuma gara-gara nunggu si Are tapi gue lihat Are peluk Nadia di depan umum, coba kalau Lea tau dia pasti sedih. Apa gue salah mencari kesempatan buat dapetin cintanya Lea."

"Gue masih gak yakin Are udah bener-bener lupain Nadia."

Ucapan yang keluar dari mulut Rangga membuat hati gue benar-benar panas dan tidak tahan lagi untuk terus bersembunyi.

"Ternyata lo temen yang bangsat dan suka nikung!"

Rangga tertawa dan berdiri dari duduknya hati gue semakin panas mendengar tawa Rangga yang seolah mengejek gue.

"Kalau gue bangsat lo namai diri lo sebagai apa, Re?"

"Gak usah banyak bacot!"

"Gue to the point aja di sini mungkin gue akan terlihat brengsek karena nusuk lo dari belakang tapi hati manusia gak ada yang bisa ngendaliin dan kebetulan hati kita sama-sama jatuh ke cewek yang sama, Lea."

"Lo salah gue gak pernah jatuh hati ke Lea. Hati gue masih di pegang Nadia sepenuhnya!"

"Oh. Terus tujuan lo marah dan ngediemin gue apa? Gak usah munafik, Re!"

"Sekarang lo bebas deketin Lea. Puas lo!"

"Gue rasa lo cukup pintar untuk menyembunyikan perasaan tapi kalau ini mau lo. Oke gue bakal buat Lea jatuh cinta."

***

Author Pov

Lea yang akan masuk ke dalam kelas untuk mengambil uang. Seketika berbalik lari menuju taman belakang sekolah.

"Lo salah gue gak pernah jatuh hati ke Lea. Hati gue masih di pegang Nadia sepenuhnya!"

Ucapan Are terus berputar di kepala Lea entah kenapa hatinya sangat sakit mendengar kalimat itu keluar dari mulut Are.

"Gue gak boleh nangis. Pliss jangan nangis."

Air bening meluncur membasahi pipi Lea entah semua terjadi begitu saja. Hati manusia memang susah untuk di tebak tapi yang Lea harapkan bukan seperti ini harus merasakan sakit hati untuk kedua kalinya.

"Lea!"

Lea langsung menoleh saat mendengar suara seseorang yang ada di belakangnya.

"Ngapain lo di sini!"

"Gue gak salah jangan galak-galak dong."

"Gue nanya Bim bukan galak!"

"Lo nanya sama bentak gak ada bedanya, Lee."

AREZA & QALEA (COMPLETED/RE-POST/NEW VERSION)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang