AREZA & QALEA (COMPLETED/RE-POST/NEW VERSION)

DUA PULUH TUJUH

"Cinta ini memang terasa sederhana tapi di mataku perhatian itu yang membuat cinta ini istimewa."

••••

Author Pov

Otak Lea kali ini benar-benar seperti benang rumit, sampai-sampai pelajaran bahasa inggris yang baru saja berakhir tidak masuk sama sekali ke dalam otaknya.

"Ya tuhan. Gue harus bagaimana sekarang." Batin Lea.

Sampai tepukan di pundak Lea membuatnya kembali ke alam sadar.

"Ke kantin yuk!"

"Gue lagi malas."

"Beneran? Kalau gitu gue sama Zee ke kantin duluan itu anak udah laper katanya."

"Iya."

Lea hanya duduk di dalam kelas dengan memandang kosong ke depan sampai-sampai tidak menyadari kehadiran Are.

"Kenapa gak makan?"

Lea langsung tersadar dari lamunannya setelah mendengar suara Are.

"Masih kenyang."

"Nih. Bekal buatan Arve."

Are langsung meletakan kotak bekal di atas meja Lea.

"Inikan buat lo?"

"Tadi Arve bilang kotak bekal ini buat kakak cantik pacar kak Are jadi itu buat lo."

"Ih. Pacar apaan!"

"Itu kotak bekal buat hadiah perpisahan karena Arve nanti berangkat ke singapura."

Lea membuka perlahan kotak bekal berisi roti bakar dengan selai coklat di atasnya.

"Lo mau? Kelihatannya enak."

"Mau, kalau di suapin."

"Manja!"

Lea mulai mengiris kecil roti bakar dengan menggunakan sendok plastik yang ada di dalam kotak bekal itu dan menyuapkan roti tersebut ke dalam mulutnya.

"Enak banget roti bakarnya."

"Gue minta."

"Nih. Ambil aja."

Lea mengernyitkan keningnya saat melihat Are membuka mulut dengan menghadap kearahnya.

"Apa?"

"Suapin!"

Dengan malas Lea menyuapkan sendok  berisi roti bakar pada Are.

"Gue masih nunggu jawaban dari lo."

"Gue masih gak bisa jawab sekarang, Re."

"Gue bakal terima apapun itu jawaban lo."

Lea terdiam dengan menatap roti bakar coklat yang hampir habis.

"Gue takut bikin lo kecewa." Batin Lea.

Are menatap wajah Lea dari samping setelah itu tersenyum kecil karena mengingat kalimat adik tirinya yang mengatakan bahwa wajahnya sangat mirip dengan Lea.