"Kampret, lo! bisa ga ngawur ga pake nama orang" ucap Darin kesal
"Bisa jadi" ucap Batz
"Serius, Batz" ucap Hong
"Ga usah terlalu serius. Yang bilangnya mau diseriusin juga putus" ucap Batz
"Ga usah baper. Enak situ banyak yang naksir" ucap Aom
"Tapi ga ada yang jadi. Ada yang bertahan pas pdkt aja sukur" ucap Batz
Semua tertawa mendengar pernyataan Batz
"Kalian juga banyak yang naksir. Tapi sok cantik. 3 bulan paling lama. Itu apaan? Caturwulan?" ucap Batz
"Orang begini yang dibilang kalem?" ucap Darin
"Misterius" ucap Hong mengejek
"Aslinya mah..." ucap Aom
"Ngeseliiiinnnn" ucap mereka kompak
"Tapi ngangenin kan?" ucap Batz narsis.
"Mimpi lo ketinggian" ucap Hong
"Halu lo tingkat dewa" ucap Darin
"Mabok lo kesiangan" ucap Aom
"Sialan!" ucap BatzDi lain tempat.
"Tumbenan tuh anak bela dosen" ucap Nan
"Tumben banget tuh anak peduli orang" ucap Tina
"Tumbennya lagi dia nyentuh orang baru" ucap Bossui
"Kan.. Batz itu misterius. Dan kita semua kehipnotis sama pesonanya" ucap Rebel
"Lo aja!" ucap yang lain kompak
"Tapi bener kan? Saat dia ngomong, yang laen bisa diem kaya kehipnotis?" ucap Rebel
"Iya sih. Gw aja sampe nurut gitu aja" ucap Nan
Semua mengangguk setuju.
"Pesona Batz emang luar biasa" batin RebelDi ruang dosen.
"Bagaimana bu hari pertamanya?" ucap Kajur
"Menarik, Pak" ucap Nae
"Menarik??" ucap Kajur terkejut
"Iya. Ada apa, Pak?" ucap Nae
"Gpp. Coba ceritakan" ucap Kajur penasaran.
Nae menceritakan dari awal kepada Kajur.
"Batz?? Menolong ibu??" ucap Kajur
"Iya, Pak. Kok Bapak kaget gitu?" tanya Nae
"Saya akui, Batz punya aura dan pesona sendiri. Tapi ia tidak pernah peduli apapun selain dengan ketiga temannya, Aom, Darin, Hong. Mereka berprestasi. Cuma Batz ga ada yang bisa ngusik. Karna mau diusik juga dia punya alasan untuk kita ga ngusik. Ia hanya mendengarkan ketiga temannya. Makanya saya kaget begitu tau Batz peduli sama Anda. Ini pertama kalinya Batz membuka dirinya selain kepada ketiga temannya" ucap Kajur
Nae mengangguk
"Tambah menarik" batin Nae
"Keluarganya?" ucap Nae
"Hanya ketiga temannya yang tau hidupnya. Dan mereka ga ada yang mau buka suara. Batz meminta mereka menutup rapat akan dirinya. Dia pernah bilang 'saya ga usik kampus, kalian jangan usik saya' gitu sih" ucap Kajur
"Batz punya peran penting disini?" ucap Nae
"Ia mahasiswa genius. Membawa nama kampus ke ajang olimpiade Internasional. Ini piala, banyak dari hasilnya" ucap Kajur menunjuk piala di lemari kaca
"Tapiiiii jangan usik. Itu aja. Saat di kelaspun dia tidak akan peduli. Saat ujian, nilai sempurna. Saya juga heran" ucap Kajur
"Waw! Pantas saja kelas langsung hening tadi" ucap Nae
"Iya. Karna orang yang gak pernah peduli dan gamau diusik tiba-tiba bertindak" ucap Kajur
Nae mengangguk mengerti
"Baiklah. Itu pertanda baik. Saya ke ruangan dulu" ucap Kajur
"Baik, Pak" ucap Nae
KAMU SEDANG MEMBACA
Don't be too judgemental!
Fanfiction"Don't judge someone just because they sin differently than you!"