"Cake.." Ucap Batz keluar dari kamar dengan rambut basah
"Di dapur, sayang" ucap Nae yang sedang memasak
"Besok ke kampusnya bareng?" Ucap Batz
"Turunkan aku di depan saja" ucap Nae
"Pakai mobilmu saja. Aku yang jalan" ucap Batz
"Atau kita berangkat masing-masing saja" ucap Nae
"Terserah kamu saja" ucap Batz menciumi pundak Nae
"Aom tahu siapa aku?" Ucap Nae
Batz menggeleng.
Nae mengangguk.
"Nanti malam aku akan pasang chip dimobilmu, pakai sensor, seperti mobilku. Kita setting. Saat dibelokan persimpangan, mobilmu tak akan lagi terlihat. Jadi tidak ada yang tahu kemana kamu pulang" ucap Nae
"Kamu terlalu banyak kejutan, cake" ucap Batz
Nae tersenyum"Yummy! Aku selalu heran bagaimana orang bisa punya insting hebat dalam menakar bumbu. Aku selalu mencoba dan sukses gagal jaya" ucap Batz
"Mau aku ajarkan?" Ucap Nae
"Ngapain? Kan sudah ada kamu" ucap Batz
"B...." Ucap Nae
"Ya.. Sudahlah. Aku akan mencari saja. Jangan paksa aku masak" ucap Batz datar
"Jangan seperti ini, sayang" ucap Nae mengelus pipi Batz
"Sudahlah, Nae. Aku malaa membahasnya saat ini" ucap Batz
"Nae?" Ucap Nae
"Aku ke toilet dulu" ucap Batz
"Maafkan aku, sayang" ucap Nae mengusap wajahnyaDi kamar mandi.
"Ayolah, Batz. Jangan menyusahkannya. Bantu dia. Demi masa depan. Tapi aku tidak siap. Kamu ga akan pernah siap, cukup percaya dan dukung dia, dia membutuhkanmu. Aku terlalu mencintainya" batin Batz berkecamuk.
"Arrrggghhhh" teriak Batz mengacak rambutnya.
Nae menghela napas mendengar teriakan Batz.
"Maafkan aku, b. Maafkan aku. Sungguh. Aku sangat mencintaimu" gumam NaeBatz membasuh wajahnya, merapihkan rambutnya. Ia keluar kamar mandi.
"Cake.." Ucap Batz mengusap rambut Nae
"B..." Ucap Nae serak
"Maafkan aku. Maafkan keegoisanku. Aku sangat mencintaimu" ucap Batz
"Aku paham. Maafkan aku" ucap NaeBatz mencium bibir Nae. Nae membalasnya.
"Ke kamar?" Ucap Batz
Nae mengangguk.
"Duluanlah. Aku mengunci dulu" ucap Nae
Batz mengangguk.Di kamar.
"B..." Ucap Nae
"Hmmm.." Ucap Batz yang sedang memainkan hp nya.
"B..!" Ucap Nae
Batz mendongakkan kepalanya.
Nae membuka seluruh pakaiannya di depan Batz.
*glek
"Meski sudah berkali-kali, aku tetap berasa pertama" batin Batz
Nae menaiki kasur, ia duduk di hadapan Batz.
Batz terus memandangi lekuk tubuh Nae.
Nae tersenyum melihat ekapresi Batz.
Ia membuka seluruh pakaian Batz dan dilempar asal.
"Aku selalu tergiur melihatmu" batin NaeNae terdiam melihat tubuh Batz. Kali ini Batz yang salting dengan tatapan Nae. Batz menutup dada dengan kedua tangannya.
"B... Ini bukan kali pertama kita" ucap Nae
"Tapi aku selalu merasa begitu" ucap Batz malu
"Kamu yang pervert sangat lucu jika malu seperti ini. Menggemaskan" ucap Nae
Batz menunduk.
"B..." Ucap Nae
Batz mendongakkan wajahnya.
"Yakin mau gini aja? Bisa masuk angin 😒😒😒" ucap Nae
Batz menggaruk tengkuknya.
Nae menggeleng gemas.
"Imutnyaaaa" batin Nae
KAMU SEDANG MEMBACA
Don't be too judgemental!
Fanfiction"Don't judge someone just because they sin differently than you!"