Nae kembali menjelaskan soal pelukan dan ciuman tadi.
Mereka hanya mengangguk. Tapi tidak dengan AomBatz yang sudah bertengkar batin.
"Kata Tao, kamu tidak membalasnya, cake?" ucap Batz
"Tidak akan, b. Hanya kamu. Ini janji kita. Tidak mungkin aku mengingkarinya" ucap Nae
"Terima kasih, sayang" ucap Batz mencium pipi Nae yang sedang duduk di depannya.
"Maafkan aku membuatmu menangis. Kamu tau? Aku sakit mendengar isakmu. Aku membencinya" ucap Nae
Batz mengangguk.
Nae mencium kilat bibir Batz. Batz tersenyum.
"Masi ada orang eeuuyyy" ucap Aom
Semua tertawa."Ne..." ucap Nut
"Iya. Kenapa?" ucap Nae
"Gw boleh nanya sesuatu?" ucap Nut
"Apapun" ucap Nae
"Jadi apa hubungannya lo dengan MikeTao?" ucap Nut
Nae tersenyum
"Gw assasin. Dan dia yang ngebentuk gw jadi begitu" ucap Nae
"Assasin?? Pembunuh??" ucap Nan
Nae mengangguk
"Ga mungkin. Cewek secantik dan feminine lo ga mungkin seorang pembunuh" ucap Nan menggeleng
"Don't be too judgemental" ucap Nae
Mereka semua masih kaget dengan pengakuan Nae, kecuali AomBatz"Bukan hanya gw, Teddy dan Van juga assasin" ucap Nae
"APA???" ucap mereka semua kecuali AomBatz.
Ya, hanya AomBatz yang sudah tau semuanya. Tadinya hanya Batz. Aom hanya diberi tau universal. Namun akhirnya Nae memberitahukan segalanya. Karna ia sangat membutuhkan peran Aom untuk menjadi partner peretas Batz."Tapi tetap Nae assasin terbaik di kalangan kami dan diakui" ucap Van
"Jangan menghakimi, jangan berasumsi. Kita ga pernah benar-benar tau tentang seseorang. Seseorang yang dermawan sekalipun kita tidak pernah tau apakah ada riya atau tidaka di dalam hatinya. Sama kaya gw. Berwajah feminine tapi berdarah dingin. Don't be too judgemental" ucap Nae
Semua mengangguk.Tadinya mereka ingin segera melanjutkan cerita. Namun waktu mulai malam. Akhirnya, mereka berhenti berbincang. Mereka memilih untuk tidur setelah melewati hari yang cukup berat. Sementara BatzNae tidur di secret room.
"Cake..." ucap Batz
"Iya sayang?" ucap Nae tidur di atas tubuh Batz.
"Aku cemburu" ucap Batz
"Aku tahu. Maafkan aku. Aku selalu memperingatkanmu. Percayalah padaku" ucao Nae
Batz mengangguk.
"Bibirmu..." ucap Batz
"Bantu aku menghapusnya" ucap Nae manja.
Batz tersenyum.
Batz melumat tiap inci bibir Nae. Tak segan pula Batz mengajak Nae berperang lidah.Meski lelah, malam itu jadi malam yang panjang buat BatzNae. Mereka melepaskan segala rindu dan cemburu dengan saling menghangatkan. Mereka tidak takut akan kerasnya desahan yang terucap, tak akan terdengar.
Saat itu, semua pakaian BatzNae sudah berserakan di lantai. Hanya desahan dan ceracau tak jelas yang terdengar. Serta keringat yang saling membasahi kedua tubuh mereka.
Lalu Batz menutupi tubuh polos mereka setelah menikmati malam panjang mereka.
"Terima kasih, sayang. Love you" ucap Nae
"Terima kasih juga, cake. Love you more" ucap Batz
Kali ini, Nae yang tertidur di atas tubuh Batz dengan tangannya berada di dada Batz. Sedangkan Batz memeluk erat tubuh Nae.
KAMU SEDANG MEMBACA
Don't be too judgemental!
Fanfic"Don't judge someone just because they sin differently than you!"