Pukul 10 am.
"Mowniiiingsss" ucap Nae saat melihat Batz baru bangun.
"Kamu sudah bangun aja. Ga lelah?" Ucap Batz
"Karena aksimu? Lelahlah sayang, tapi ga sebanding dengan nikmatnya" ucap Nae berbisik.
Nae saat ini sudah berada di atas tubuh Batz.
"Aku mandi dulu ya. Kamu mau tinggal bersamaku?" Ajak Nae
"Mau.. Tapi aku harus melakukan satu hal dulu" ucap Batz
"Apa itu sayang?" Ucap Nae
"Mandilah. Setelah aku mandi nanti, kita pergi" ucap Batz
Nae hendak beranjak namun Batz menahannya.
"Sarapanku mana?" Ucap Batz
Nae menghisap bibir Batz, Batz membalasnya. Lalu Nae melepasnya.
"Selalu manis, cake" ucap Batz
Nae beranjak ke kamar mandi dengan tubuh polosnya."Aku benar-benar sangat mencintainya" gumam Batz
Ia menghubungi Aom mengenai rencananya. Aom mempersiapkan diri."Mandilah, sayang" ucap Nae berjalan ke arah lemari rias
Batz mengangguk.
"Rencana? Apaan?" Ucap Nae melihat hp nya. Ya, Nae menembus hp Batz dan dihubungkan langsung ke hp nya."Sudah, cake? Yuk CO" ucap Batz
Nae mengangguk.
Batz menaiki taxi dan ke rumahnya dengan membawa Nae. Ia genggam erat tangan Nae.
"B..." Ucap Nae
"Aku bersamamu" ucap BatzMereka memasuki rumah. Disana ada Papah Batz sedang menonton tv.
"Pah.." Ucap Batz
Papah kaget. Ini pertama kalinya Batz memanggil Papahnya setelah tujuh tahun.
"Batz.. Kamu memanggil Papah?" Ucap Papah berkaca-kaca.
Batz mengangguk.
"Kenalkan, ini pacar Batz. Namanya Nae. Aku meminta restumu akan hubunganku" ucap Batz
"Cantik. Aku merestui kalian. Asalkan dirimu bahagia, nak. Terima kasih masih menganggap aku Papahmu" ucap Papah Batz
"Aku akan tinggal bersamanya. Sesekali aku masih akan kesini. Jaga diri. Aku menyayangimu" ucap Batz memeluk Papahnya.
Nae terharu. Papah Batz menangis.Batz melepas pelukannya.
"Nae.. Jaga Batz. Sayangi dia. Beri dia cinta dan kasih yang tidak dapat aku berikan. Aku percaya padamu" ucap Papah
"Pasti, Pah. Aku sangat mencintai putrimu" ucap Nae
Papah mengangguk."Aku akan mengambil barang dan mobilku. Jaga kesehatan" ucap Batz
Papah mengangguk.BatzNae keluar dari rumah Batz. Sebelumnya, Batz mengajak Nae membeli baju untuk ganti. Lalu mereka melanjutkan perjalanan.
Arahnya berbeda. Nae hanya diam.
"Turunlah" ucap Batz
Nae turun dan menyambut genggaman Batz.
Batz membuka pintu kuil. Disana sudah ada Aom dan Papah Batz.Nae bingung dan menatap Batz. Batz tersenyum lalu mereka berjalan mendekati.
"Nae.. Dihadapan Tuhan, Papah, Aom dan kepala kuil, aku melamarmu. Maukah kamu menikah denganku?" Ucap Batz mantap
Nae mengangguk cepat sambil menangis terharu.
"Aku mau" ucapnya"Baiklah. Silahkan dimulai" ucap Papah Batz
Mereka melangsungkan pernikahan. Setelah melakukan sumpah dan keperluannya, kini mereka sah sebagai pengantin.Batz mencium kilat bibir Nae.
"Terima kasih, sayang" ucap Batz
"Aku yang berterima kasih" ucap Nae
"Segalanya untukmu" ucap BatzMereka keluar kuil.
"Aom?" Ucap Nae
"Aku menelponnya. Ia mempersiapkan kebutuhannya" ucap Batz
"Terima kasih Aom. Kamu segalanya bagi kami" ucap Nae memeluk Aom
"Segalanya, Nae" ucap Aom membalas pelukan."Papah?" Ucap Nae
*flashback
"Aku akan menikahinya" ucap Batz berbisik.
"Kapan?" Tanya Papah
Posisi mereka masih berpelukan.
"Dari sini" ucap Batz
"Aku akan kesana" ucap Papah
"Terima kasih" ucap Batz"Terima kasih, Pah" ucap Nae memeluk Papah
"Segalanya, sayang. Teruslah berbahagia" ucap Papah
Mereka mengangguk.Setelah itu, Aom dan Papah pulang. Sedangkan Batz ikut Nae kerumahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Don't be too judgemental!
Fanfiction"Don't judge someone just because they sin differently than you!"