"Ne.. Ready" ucap Aom
"Oke. B?" ucap Nae
"Ready, cake" ucap BatzDua jam kemudian.
"Lama tak berjumpa" ucap Nae
"Na..e..." ucap O1
"Aku bukan hantu sungguhan" ucap Nae
"Tapi.. Kau.. Teddy..?" ucap O1
"Ya, dia menembakku. Kau tentu tahu akulah hantu di dunia kita" ucap Nae
"Tapi mana mungkin? Aku... Aku menggunakan dokter untuk memeriksamu" ucap O1
"Dan doktermu sangat percaya dengan tipuanku. Sherlock holmes. Kau lupa itu favoritku?" ucap Nae
(Silahkan nonton film sherlock holmes bagian dimana Lord Blackwood memanipulasi kematiannya dengan menggunakan ramuan khusus. Nae menggunakan itu)
"Shit!" batin O1
"Hahahaha tapi kau bukan apa-apa tanpa jaringanmu, Nae" ucap O1 sombong
"Kamu lupa selain Angel, aku adalah virus? Ah.. Kamu sekarang jadi super pelupa, Mike" ucap Nae
Ya, O1 merupakan Mike. Orang yang sudah menolong dan menjadikan Nae boneka balas dendamnya."Damn! Apa-apaan ini?" batin Mike
"Tentu kamu tidak lupa bahwa aku tidak pernah sendiri" ucap Mike
"Pasti, kakakku tersayang" ucap Nae mengejek.Mike melihat monitornya.
"Kau mengepungku? Sejak kapan kamu butuh pembantu?" ucap Mike
"Mereka bukan pembantuku. Mereka keluargaku" ucap Nae
"Keluarga kau bilang? Aku yang mengurusmu" ucap Mike
"Dan kamu juga yang membunuhku" ucap Nae
"Apakah kau lupa? Teddy yang menembakmu. Bukan aku" ucap Mike"Tentu aku tidak lupa, ia menembakku setelah 'do' mu" ucap Nae
"Kau selalu jadi adik terbaikku" ucap Mike
"Dan kau yang menghancurkan empatiku padamu" ucap Nae
"Hah? Empati? Pembunuh berdarah dingin sepertimu membicarakan tentang empati? Menggelikan" ucap Mike
Nae diam. Ya, siapapun yang tahu tentang pembunuh berdarah dingin, tidak akan mensejajarkan kata empati dengannya."Kenapa diam? Sudahlah. Kita sama-sama bajingan. Hitam. Gak usah berlagak putih" ucap Mike
Nae melihat gelagat Mike.
"Shit, dia akan mengeluarkannya" ucap Nae
"Mau ikut aku? Atau bersenang-senang dengan peliharaanku?" ucap Mike
Nae diam tak bergeming. Tatapannya tajam menatap mata Mike
"Jangan melihatku seperti itu. Aku tidak suka tatapan membunuhmu" ucap Mike
"Kau belum puas dengan bau anyir yang kau tumpahkan? Apalagi yang kau cari?" ucap Nae
"Lingkaran itu, Nae. Kau pasti paham" ucap Mike
"Dan kau mengorbankan orang untuk melengkah namamu" ucap Nae
"Don't be too judgemental, sayang. Aku juga memperlambat giliranmu kan?" ucap Mike
"Namun kau tetap mengaktifkan giliranku" ucap Nae
"Maafkan aku. Sudahlah. Mari kita ulang dari awal. Kita bisa membangun semuanya lagi. Bagaimana?" ucap Mike
"Sebaiknya kamu bangun. Mimpimu terlalu indah" ucap Nae
"Itulah sebabnya aku mengajakmu. Kita bangun mimpi itu bersama" ucap Mik
"Bagaimana dengan adikmu?" ucap Nae
"Persetan! Jangan bahas dia! Dan jangan ganggu dia!" ucap Mike
"Aku tidak pernah menganggunya. Bukankah ia juga melihat mayatku kalian buang?" ucap Nae
"Dan apakah kamu tau adikku sangat memujamu?" ucap Mike
"Ya, aku tau. Tapi aku tidak bisa. Mana adikmu? Aku ingin minta maaf" ucap Nae
"Bajingan! Sudah kubilang jangan usik dia!" ucap Mike
"Kau sangat menyayanginya. Namun caramu justru membuatnya membencimu" ucap Nae
"Don't be too judgemental, Ne!" ucap Mike
Nae hanya menatap Mike datar dan tajam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Don't be too judgemental!
Fanfiction"Don't judge someone just because they sin differently than you!"