P1

2.6K 111 16
                                    

-dinner?- little cake
-japan?- my b
-aku jemput. Aom?- little cake
-yes- my b

Pukul 5 pm.
*tok tok tok*
"Hai, Ne. Masuk" ucap Aom
"Hai, cake. Mau langsung?" Ucap Batz
"Hai, Aom. Hai, b. Langsung aja ya. Ortumu?" Ucap Nae
"Belum pulang" ucap Aom
Nae mengangguk
"Gw pergi dulu. Ati-ati di rumah" ucap Batz
Aom mengangguk
"Berangkat ya, Aom" ucap Nae
Aom mengangguk lagi.
Aom menutup pintu. Nae melajukan mobilnya.

"Kamu cantik sekali" ucap Nae mengelus paha Batz
"Kamu juga" ucap Batz memegang tangan Nae yang berada di atas pahanya.
Mereka terus berbincang.

Sesampainya di resto.
Mereka melakukan gala dinner romantis dengan hanya bercahayakan lilin. Mereka saling tertawa dan menggenggam tangan.

"Aku belum pernah merasa sebahagia ini" ucap Batz
"Aku juga. Aku sangat beruntung memilikimu" ucap Nae
"Tidak. Aku yang beruntung memilikimu" ucap Batz
Nae mencium tangan Batz
"B..." Ucap Nae
"Iya, sayang" ucap Batz
Nae menyematkan cincin di jari manis tangan kiri Batz lalu menciumnya.
"Aku mencintaimu" ucap Nae
Batz speechless.
"Aku lebih mencintaimu, cake" ucap Batz
Nae menunjukkan jarinya juga. Mereka mengenakan cincin couple.

Usai dinner.
Mereka berjalan ke parkiran. Nae mengendarai mobilnya.
Di tengah jalan, mobil Nae mogok.
Nae menelpon bengkel, mereka berjalan.

"Maaf, b" ucap Nae
"Gpp. Ga terlalu jauh" ucap Batz
Nae mengangguk

"Diam ditempat!" Ucap empat orang berbadan besar. (P=preman)
BatzNae diam
"Serahkan harta kalian" ucap P1
"Tapi mereka cantik. Tarik aja" ucap P2
P3 mulai menyentuh lengan Batz.
"Jangan sentuh dia" ucap Nae menggertak
"Wooohhh takuuuttt" ucap P3
"Ga usah sok jagoan" ucap P4
"Jangan ganggu dia" ucap Nae
"Waaaahhhh.. Rupanya kita mendapatkan pasangan" ucap P4
"Benarkah? Cantik-cantik banget" ucap P1.
Batz ketakutan, ia berlindung di belakang Nae. P3 berusaha mendekati Batz dan ingin menyentuhnya.

Nae memutar badannya, kakinya mematahkan tangan P3 dengan sekali hentakan ke bawah.
"Awwww..." Jerit P3
Batz kaget melihat Nae. Nae masih beusaha melindungi Batz.
"Berani banget lo sama temen gw" ucap P4 yang sedang memegangi tangan P3.
"Udah gw peringatin, jangan ganggu dia" ucap Nae
"Banyak omong" ucap P4
Nae membalikkan badannya, memutar posisi, ia putar tangan P4 dan menendang serta menghimpit leher P4 dengan lututnya hingga tersungkur ke tanah.
P1 murka, ia mengeluarkan pisau dan hendak menujah perut Nae.
*dor*
Batz menutup mulutnya. Ia kaget bukan kepalang.

Hujan.
Di dalam taxi.
Hening.
Batz turun di minimarket. Ia mengambil minum dan memanaskannya lalu kembali ke taxi.
Batz memegang tangan Nae yang sudah dingin. Ia menaruh minuman hangatnya di genggaman mereka.

"Maafkan aku" ucap Nae
Batz menggeleng. Ia terus menggenggam tangan Nae dan memeluknya. Nae menangis di pelukan Batz.
"Kita ke hotel" ucap Batz
Nae mengangguk

Di lain tempat.
P1 tidak bisa berjalan. P4 masih tersungkur, lehernya berat untuk bangkit. P2 tangannya patah. Hanya P3 yang bertahan dan bingung membantu temannya.

Sesampainya di hotel.
"Mandilah" ucap Batz
Nae mengangguk
Usai Nae, Batz mandi.
Selesai mandi, Batz mendekati Nae yang sedang membersihkan pistolnya.
"Aku mencintaimu" ucap Batz memeluk leher Nae dan mencium pucuk kepala Nae.

Ya, Nae yang menembak P1, tepat di pahanya.

Don't be too judgemental!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang