Starhill

1.1K 68 7
                                    

Satu minggu kemudian.
"Hahahahaha Angel pun tetap punya celah. Sudah ku bilang, jangan terlalu mempercayainya" ucap O1

"Done. Mau diapakan?" Ucap O3
"Gw ga paham. Kasih IT kita aja" ucap O1

*duar*
"Clear" ucap O3

"Kamu yakin dia tidak ada pegangan?" Ucap O1
"Kamupun tahu, ghost itu seperti apa" ucap O3
"Ya. Dia tidak sebodoh itu memberi nyawa orang lain" ucap O1
O3 mengangguk
"Yasudah. Kita pulang. Angel sudah tiada. Sekarang kita dapat menjadi ghost untuk dunia" ucap O1 dan tertawa bangga

Di lain tempat.
"Aktif" ucap Batz
"Sempurna. Gw send" ucap Aom
Batz mengangguk

Dua hari kemudian.
"Aktif" ucap Hong
"Gw send" ucap Aom

Tiga hari kemudian
"Aktif" ucap Darin
"Gw send" ucap Aom

Dua bulan kemudian.
Pukul 9 pm.
-aku merindukanmu- my b
-starhill?- little cake
-yap!- my b

Starhill.
"Sudah lama, cake?" Ucap Batz memeluk Nae dari belakang
"Baru sampai" ucap Nae membalikan badannya
Nae mengamati seluruh wajah Batz. Ia sentuh tiap inchi wajah Batz.
"Aku sangat merindukanmu, b" ucap Nae
"Begitupun denganku" ucap Batz
"Bagai..." Ucapan Nae terpotong dengan ciuman Batz
Nae tersenyum. Ia membalas ciuman Batz. Nae melingkarkan tangannya di leher Batz. Batz memeluk erat pinggang Nae dan merapatkan tubuh Nae ke tubuhnya.
Nae melepaskan ciumannya.
"Free?" Ucap Nae
Batz mengangguk.
"Pulang yuk. Aku kangen" ucap Nae menggoda.
"Apalagi aku" ucap Batz

Batz mengendarai mobilnya.
Selama diperjalanan, Nae menyandarkan kepalanya di pundak Batz. Tangannya memeluk pinggang Batz dengan tak hentinya ia menciumi lengan, dada, leher dan pipi Batz.
"Kamu tidak berubah, cake" ucap Batz
"Kamu yang membuatnya sempurna, sayang" ucap Nae

Sesampainya di rumah.
"Ada Aom?" Ucap Nae
Batz mengangguk.
"Jam 8 pm dia sudah tidur. Dia samgat lelah" ucap Batz
Nae mengangguk

Batz menutup rumah mereka.
Sementara itu Nae sudah di kamar.
Saat Batz memasuki kamar, ia tidak melihat Nae.
"Cake..." Ucap Batz
Tidak lama, Nae keluar dari kamar mandi dengan tubuh polosnya.
Batz tersenyum.
Ia mendekati Nae. Batz melumat tiap inci bibir Nae atas dan bawah. Nae mengikuti permainan Batz. Nae juga membantu Batz membuka pakaiannya.

Batz merebahkan Nae di kasur.
Ia membuka kedua kaki Nae.
Tangannya bergerilya di dada Nae. Bibirnya masih sangat sibuk dengan bibir Nae.
Batz mulai aksi bawahnya dan Nae mulai melingkarkan kakinya di pinggang Batz.
"Emh... B.. Ya.. B.." Ucap Nae menikmati rindunya
"Cake.. Ayo.. Cake.." Ucap Batz membalas ceracau Nae

Batz melakukan aksinya dengan cepat.
"B.. Tahan..." Ucap Nae
Batz memperlambat gerakannya. Nae kembali menikmati tekanan dari Batz.
"B.. Cepat.. Ya.. Ah.. Aku... Ahhhhh" ucap Nae menikmati puncak rindunya.

Batz menghentikan aksinya sementara.
Ia mengecup kening, pipi kanan, pipi kiri, hidung, dagu dan bibir Nae. Batz juga mengelap keringat Nae dan merapihkan rambut Nae.
Nae yang sudah pulih, meminta Batz mengangkat tubuhnya. Nae memulai aksinya dengan memaju mundurkan tubuhnya di pangkuan Batz. Ia mengalihkan ciuman Batz ke dadanya. Sementara ia sibuk menciumi leher dan tengkuk Batz.
"Cake.. Ya.. Cake.. Emh.." Ucap Batz
"B.. Oh.. Ya.. Emh.. B" ceracau Nae makin tak beraturan.
Nae menggerakan dengan cepat-lambat-cepat.
"Oh.. B..aku.. Ya.. B.." Ucap Nae
"Ya.. Sayang..." Ucap Batz
"Ahhhhhhh..." Desah mereka bersamaan.

Batz memeluk tubuh Nae dan mencium bibirnya. Nae membalas ciuman Batz.
Batz menidurkan Nae. Nae memeluk Batz. Batz menarik selimut untuk menutupi tubuh polos mereka.
Posisi Batz di atas tubuh Nae dengan kepalanya ia sandarkan di dada Nae. Nae mengusap kepala Batz dan sesekali mencium pucuk kepala Batz.
"Terima kasih, sayang. Rasanya sudah bertahun-tahun aku puasa" ucap Nae
"Hahahahaha kamu ini. Aku yang berterima kasih, langsung dikasi jatah. Aku mencintaimu, cake" ucap Batz
"Aku sangat lebih mencintaimu" ucap Nae
Lalu mereka tertidur dengan sebelumnya Batz mencium dada Nae.
Nae hanya tersenyum dan mengelus punggung Batz.

Don't be too judgemental!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang