Cake...

2.9K 129 8
                                    

Keesokan harinya.
"Pagiiii. Bagaimana Nan, Darin, Bossui, Jan? Sudah dapat jurnalnya?" ucap Nae
"Sudah, miss" ucap mereka lesu
"Kumpulkan" ucap Nae
"Maaf saya telat" ucap Batz dan langsung duduk
"Baiklah. Sekarang kerjakan latihan. Semampunya. Kita buat games untuk pembahasan nanti" ucap Nae
Semua mengangguk.

-kentjan?- my b
-udah dateng telat. Masi pagi udah ngajak aja 😒- little cake
-ngajar. Jangan maen hp!- my b
-😤😤😤😤- little cake
Batz terkekeh. Semua melihat ke arahnya
"Kenapa lo?" ucap Darin
"Webtoon nya lucu" ucap Batz
Darin menggeleng.
"Belajar. Jangan maen hp!" gertak Nae
Batz sedikit melirik lalu mengacuhkannya.
"Kyaaaaa! Apa-apaan dia itu?" batin Nae kesal

-jangan marah-marah. Aku mencintaimu- my b

Nae tersenyum membacanya.
"Sudah selesai?" ucap Nae
"Udah" ucap Batz
"Yaaaaakkkk! Itu mah lo doang. Belum miss" ucap Nan
"Hahahahaha yasudah. Kerjakan lagi. Saya ke toilet sebentar" ucap Nae

Tak lama kemudian.
"Lagi ngajar kok ninggalin" ucap Batz yang sudah di depan pintu toilet Nae
"Astagaaaa jangan buat kaget bisa?" ucap Nae merapihkan roknya
"Bisalah. Buat jatuh cinta aja bisa" ucap Batz mencium bibir Nae
Nae membalas ciuman Batz.
"Sudah ya. Ke kelas yuk. Ga enak" ucap Nae mengusap bibir Batz dengan ibu jarinya.
Batz mengangguk.
"Duluanlah. Nanti mereka curiga" ucap Batz.
Nae mengangguk.
"Cake..." ucap Batz
Nae menoleh.
"Bibirmu manis, seperti dirimu" ucap Batz
"Pervert!" ucap Nae
Batz tersenyum.

Nae kembali ke kelas.
"Sudah?" ucap Nae
"Sudah, miss" ucap mereka.
"Baiklah. Sekarang duduk berdasarkan kelompok kemarin. Pilih ketua. Sudah?" ucap Nae
"Sudah, miss" ucap mereka
"Ketua silahkan maju" ucap Nae
Mereka maju.
"Disini ada kertas yang saya tulis angka 1. Siapa yang mendapatkannya bisa menunjuk kelompok laen untuk mengerjakan soal yang manapun. Yang menunjuk pertama adalah ketua, tapi tidak harus menunjuk ketua, dia bisa menunjuk anggota dari kelompok lain. Apabila yang ditunjuk sudah selesai. Gantian dia menunjuk kelompok lain. Begitu seterusnya. Bagaimana? Paham?" ucap Nae
"Pahaaaammm" seru mereka
"Baiklah. Kita mulai" ucap Nae
Mereka belajar dengan gembira. Tidak ada beban namun pelajaran lebih mudah dipahami.

-aku tunggu di depan sekolah- my b
Nae melihat ke sekitar lalu ia melihat mobil Batz sudah melaju.
"Biasanya aku yang disebut hantu. Tapi ada yang lebih cepat menghilang dariku" batin Nae

Nae berjalan ke depan gerbang.
"Cepet banget ilangnya" ucap Nae memasuki mobil Batz
"Gak secepet kamu merebut hatiku" ucap Batz
"Ah sudahlah.." ucap Nae dengan pipi merah
"Kita makan dulu ya. Aku lapar" ucap Batz
"Aku ikut kamu aja" ucap Nae
Batz mengelus rambut Nae, Nae menyenderkan kepalanya ke pundak Batz dengan tangan Batz melingkar di bahu Nae

Sesampainya di resto.
"Pesan apa?" ucap Batz
"Jus strawberry dan ikan saus padang. Kamu?" ucap Nae
"Pesan kamu yang jadi pendamping hidupku bisa?" ucap Batz
Nae mencubit pelan lengan Batz
"Aww... Sakit sayang" ucap Batz mencium rambut Nae
"Pesanlah. Kasian mb nya nungguin" ucap Nae
Batz mengangguk.
"Aku soto aja sama jus jambu" ucap Batz
Pramusaji mengangguk.
"Berapa wanita yang sering kamu gombalin?" ucap Nae
"Empat sama kamu" ucap Batz enteng
"Empat?? 😠😠😠" ucap Nae
"Eh.. Ya tiganya sahabatku. Sebelum dapet kamu kan aku cuma bisa gombalin mereka. Dan mereka enek. Hahaha" ucap Batz
"Kasiaaaannn.. Ga ada yang bisa digombalin ya?" ucap Nae mengelus pipi Batz
Batz menggangguk manja
"Astagaaaa... Imutnyaaa" batin Nae
Nae mengecup singkat bibir Batz.
"Ciyeee main cium-cium aja" ucap Batz
"Apasih" ucap Nae memeluk Batz menutupi rasa malunya.
Batz memeluk balik tubuh Nae.

Don't be too judgemental!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang