Nae melanjutkan ceritanya.
"Aku baru menemukan kodenya. Aku belum memahaminya. Mereka sangat bermain rapih. Yang aku tau. Ini bukan hanya tentang satu orang. Saat aku sudah bisa menembak melengkung, aku diterjunkan di misi pertama. Saat itu, aku baru kelas satu SMA. Di gedung pemerintahan, dengan manipulasi kebakaran. Saat yang lain tengah sibuk menyelamatkan diri, aku juga ikut sibuk berlarian, dengan jarak tembak satu meter dan pistol kedap suara, sasaranku tertembak sempurna. Butuh waktu lama untuk para orang sadar akan kematiannya. Sedangkan aku sudah berada di rumah. Dia sangat bangga dengan aksiku. Aku menjadi boneka sempurna untuk misinya. Sejak saat itu. Ia sangat menyayangiku. Apapun yang aku minta ia berikan" ucap Nae menghela napas.
"Masih mau dilanjut?" Ucap Batz mengecup rambut Nae
Nae mengangguk
"Sambil tiduraaan" ucap Nae manja
Batz mengangguk.
Nae tidur diatas tubuh Batz. Kepalanya ia taruh diantara leher dan dada Batz. Ia memeluk erat Batz. Batz memeluk dan mengusap punggung Nae."Sejak saat itu, aku terus menjalankan misi. Minimal satu minggu satu misi. Dan semua berjalan sempurna. Aku assasin terbaik di komunitas itu. Selain angel dan virus, aku juga dipanggil hantu/ghost oleh mereka. Karena kecepatanku, ketenanganku, tidak dapat tersentuh dan selalu tanpa jejak. Selain itu, aku juga terus meningkatkan kemampuanku dibidang IT. Saat aku sedang kuliah, aku memahami kode tersebut" ucap Nae menahan tangis.
Batz mengelus rambut Nae.
Nae sedikit terisak. Lalu menenggelamkan wajahnya di tubuh Batz.
Setelah agak tenang, Nae melanjutkan ceritanya.
"Aku sedih, b. Tanganku.... Tanganku berbau anyir" ucap Nae kembali terisak
Batz mencium lama kepala Nae. Ia tuangkan segala cintanya melalui kecupannya."Aku belum memahami bagaimana menghentikannya. Sampai akhirnya aku bertemu denganmu. Kamu menarik perhatianku saat aku pertama memasuki kelasmu" ucap Nae
"Jadi kamu duluan dong yang jatuh cinta padaku?" Ucap Batz
Nae mengangguk.
"Aku memahami tipe orang sepertimu. Seintrovertnya orang, apabila ia mempunyai sahabat dekat, sisi lainnya adalah sangat menyenangkan. Dan aku menemukan itu. Aku semakin jatuh cinta padamu. Terlebih saat kamu memberikan nomormu, aku yakin kamu akan mempunyai rasa yang sama" ucap Nae
"Kamu memilikiku" ucap Batz
"Maafkan aku. Aku sudah menembus privasi hpmu" ucap Nae
"Itulah mengapa kamu selalu tau keberadaanku?" Ucap Batz
Nae mengangguk.
"Bahkan isi hp mu aku tau. Chat dan yang lainnya" ucap Nae
"Ih...keterlaluan deh" ucap Batz
"Awalnya aku cuma menembus posisimu, setelah kamu menjadi milikku, aku menembus segalanya. Kamu tau kan aku gadis pencemburu?" Ucap Nae
Batz mengecup singkat bibir Nae
"Saat aku sudah yakin akan keputusanku. Aku kembali mendekatimu. Aku sangat mencintaimu. Aku adalah assasin yang tidak dapat dipegang. Aku hanya membiarkan Teddy yang dapat menyentuhku. Namun denganmu, aku rela memberikan tubuhku" ucap Nae
"Terima kasih, sayang" ucap Batz
Nae mengangguk."Percayalah. Hanya padamu" ucap Nae
Batz mengangguk.
"Aku percaya" ucap Batz"Terakhir, kemarin malam. Sebenarnya itu misi Teddy. Namun Teddy tidak dapat menyelesaikannya" ucap Nae
"Pertemuan dengan Teddy membahas itu?" Ucap Batz
Nae mengangguk.
"Kamu menanyakan nama lengkapku pasti karena line ku muncul dengan Teddy memanggilku Angel kan?" Ucap Nae
Batz mengangguk."Cemburumu saat itu. Karna cuma Teddy yang bisa aku biarkan menyentuhku. Ia memohon padaku untuk membantunya" ucap Nae
Batz mengangguk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Don't be too judgemental!
Fanfiction"Don't judge someone just because they sin differently than you!"