"Ah.. Kamu lama. Baiklah. Aku yang mulai" ucap Mike
"Jangan gegabah" ucap Nae tetap tenang
Mike menekan ibu jarinya.
"Shit! Dia menambahkan alat" batin Nae namun ekspresinya tetap tenang.
"Ah, damn! Ia mengupgradenya!" batin Nae saat melihat gerakan di atap.
"Let's play sista" ucap Mike dan menekan dua kali ibu jarinya.
NaeMike menunduk. Tembakan ke segala arah muncul dari atap yang sedang berputar.
"Kamu membunuh anak buahmu" ucap Nae
Mike melihat sekitarnya.
"Shit! Meleset semua" batin Mike
"Tentu kau ingat dengan rudalku?" ucap Mike
"Jangan gila! Kau akan menghancurkan Thailand!" ucap Nae geram
"Kalau aku tidak bisa menguasai dunia. Tidak ada yang bisa. Maka lebih baik aku hancurkan" ucap Mike
"Ne.. Adiknya yang memegang kendali rudal. Lupakan Mike" ucap Aom
"Adikmu dimana?" ucap Nae
"JANGAN GANGGU DIA!! KAMU MEMANCING MURKAKU, NAENAE SUTHATTA!!" ucap Mike murka
"Aku hanya bertanya" ucap Nae
"Pergilah! Aku melepaskanmu" ucap Mike kembali datar
"Tapi aku tidak akan melepaskanmu" ucap Nae
Mike menekan sepatunya, lantai yang ia pijak terperosok. Mike melarikan diri.
"Shit! Merah, kejar Mike. Tina, kemudiku" ucap Nae
Mike sudah mengendarai mobilnya ke lapangan luas.
Tim merah terdiri dari Tina, Van, Darin, Hong. Van dan Hong menggunakan heli. Tina menggunakan mobil, Darin menggunakan jetski.Terjadi kejar-kejaran antara Nae, Hong, Darin dengan Mike. Mobil Mike masih memimpin dengan Nae yang tidak jauh dibelakangnya.
Untuk menuju lapangan, mereka harus melewati jurang sempit. Aom menembus komunikasi Mike.
"Hai, Mike" ucap Nae
"Shit! Jangan tembus gw!" ucap Mike
"Terlambat. Sudahlah, aku hanya perlu adikmu" ucap Nae
"Jangan ganggu dia!" ucap Mike murka
"Dendamku hanya padamu. Aku tidak mungkin membunuhnya" ucap Nae
"Aku tidak pernah percaya mulut assasin sepertimu" ucap Mike
"Kamu saja bisa kutembus. Perlu aku tembus juga adikmu?" ucap Nae
Mike murka, ia tidak fokus. Saat belokan jurang, ia terlalu menukik, bagian belakang mobilnya menyentuh bibir jurang. Mike panik.
"Shit! Kenapa ini?" batin Mike
"Ada apa Mike? Butuh bantuan?" ucap Nae
"Persetan denganmu!" ucap Mike
Mike berusaha untuk kembali ke jalan.
"Pindah kemudi" ucap Nae
Sekarang Tina duduk di kursi penumpang.
"Maafkan aku, Mike. Terima kasih atas segala kebaikanmu" ucap Nae.
Nae menginjak gas dan menabrakan mobilnya ke mobil Mike.
*duar*
Mobil Mike jatuh, terguling dan terbakar. Nae menutup matanya. Ujung mata Nae mengeluarkan air mata. Nae mengatur napasnya. Tina menggenggam tangan Nae. Nae membalas genggaman Tina."Cake.." ucap Batz memecah keheningan Nae
"Ya, B.." ucap Nae dengan suara serak
"Aku turut berduka" ucap Batz
"Ini keharusan, b" ucap Nae
"O3?" Ucap Batz
"Shit! Aku lupa. Maafkan aku terbawa suasana" ucap Nae
"Nevermind. Aku kirim posisi" ucap Batz
"Love you" ucap Nae
"Love you more" ucap BatzMike wafat bersama dengan terbakarnya mobilnya di jurang. Nae bersedih karena ia juga ikut menikmati berbagai kebaikan Mike.
Nae turun dari mobil. Ia dan Van menuju posisi yang dikirim oleh Batz.
Sementara Tina, Darin dan Hong memastikan Mike. Bagaimanapun juga, Mike adalah manusia pintar dan picik.
KAMU SEDANG MEMBACA
Don't be too judgemental!
Fanfiction"Don't judge someone just because they sin differently than you!"