Brother

1.5K 74 5
                                    

Dua hari kemudian.
"Cake.. Kamu yakin?" ucap Batz
Nae mengangguk mantap
Batz menghela napas.
"Baiklah. Mari" ucap Batz mengulurkan tangannya.
Nae menyambut tangan Batz dan mereka menaiki mobil.

Semua sudah siap di posisi.
"Go!" ucap Nae
Semua menuju posisi masing-masing.

Di lain tempat.
"Kenapa?" ucap O3
"Sederhana. Aku menyelamatkanmu" ucap O1
"Tidak! Kamu menyelamatkan dirimu sendiri" ucap O3
"Bukankah dengan aku menyelamatkan diri, kamu juga selamat?" ucap O1
"Tapi itu gilak! Bahkan Nae.. Kamu tau aku sangat menyayanginya?" ucap O3
"Sayang katamu? Lalu apa yang kau lakukan saat aku memberi perintah?" ucap O1
"Itu karna aku terperdaya olehmu" ucap O3 membentak
"Hahahahaha kalau kamu memang menyayanginya, harusnya kamu cari kebenarannya dan selamatkan ia" ucap O1
"Bedebah!" ucap O3 yang sudah meninju rahang O1
"Hahahaha lihatlah. Bahkan kau sudah berani meninjuku hanya karna wanita pujaanmu" ucap O1
"Harusnya aku mempercayainya. Kau benar-benar pengecut!" ucap O3
"Aku? Pengecut? Lalu apa bedanya dengan dirimu? Percuma. Dia sudah jadi mayat. Tak ada guna" ucap O1
"Bajingan!" ucap O3 menendang perut O1
"Persetan! Gatau diuntung! Mikir! Kalo gw ga ngabisin mereka. Lo yang bakal abis!" ucap O1
"Lo yang mikir! Mereka ga sepicik lo! Gw lebih baik habis ditangan mereka daripada idup tapi di neraka!" ucap O3
"Lo cuma baper. Pergilah! Gw gamau ngabisin tenaga ke lo" ucap O1 berjalan membelakangi O3
O3 masih berdiri di tempat.
"Ga usah ceroboh. Lo masih punya gw. Gw sayang lo. Lo tetep adik gw" ucap O1
"Adik? Gw gak pernah minta lo jadi kakal gw!" ucap O1
"Pergi! Sebelum murka gw dateng!" ucap O1
Muka O1 sudah membara menahan amarahnya. Ia tidak mau mengambil keputusan saat marah. Sangat merugikan baginya.

O3 pergi dari ruangan itu. Ia terus merutuki dirinya.
"Maafkan aku. Sungguh. Maafkan aku. Aku mencintaimu. Betapa bodohnya aku. Harusnya aku mendengarkanmu. Aku menyesal. Sangat menyesal" ucap O1

Ia pergi kemana ia terakhir melihat Nae dan para sahabatnya.
"Maafkan aku. Sungguh bodoh. Bagaimana cara membuat kalian kembali? Aku sangat menyesal. Aku tak tahu harus apa. Tolong aku" ucap O1

"Cake..." ucap Batz
Nae tidak membalas ucapan Batz. Ia hanya memeluk tubuh Batz
Batz meenghentikan mobilnya.
"Darin, kemudi" ucap Batz
Darin mengangguk.
"Ke belakang ya, sayang" ucap Batz
Nae mengangguk

Di belakang.
"Bagaimana, b?" ucap Nae sambil terisak
"Kita lepaskan" tanya Batz
"Yakin?" ucap Nae
Batz mengangguk
"Terima kasih, sayang" ucap Nae mencium bibir Batz.
Batz memainkan bibir Nae. Nae membalas permainan Batz.
Setelah dirasa kekurangan oksigen, Nae melepaskan ciuman mereka. Nae mengusap bibir Batz.
"Terima kasih, b" ucap Nae lalu mencium kilat bibir Batz

Don't be too judgemental!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang